- Kemenpora gelar Bimtek untuk 18 induk cabor dan NPC yang menerima dana fasilitasi tahun 2020.
- Predikat laporan keuangan Kemenpora tahun 2019 yang sudah mencapai WTP harus dapat dipertahankan.
- Menurut Chandra Bhakti, ini semua adalah bagian komitmen untuk melakukan perbaikan tata kelola Kemenpora.
SKOR.id - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Laporan Pertanggungjawaban Cabang Olahraga Penerima Dana Fasilitasi Tahun 2020, Senin (26/10/020) malam.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Santika, Slipi, Jakarta ini bagian dari pengawasan dan pendampingan Kemenpora RI agar cabang olahraga (cabor) tidak menemukan masalah dalam penggunaan anggaran.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti, juga meminta 18 induk cabor dan NPC yang menerima dana fasilitasi tahun 2020, menyelesaikan laporan pertangungjawaban dengan baik, transparan, dan tepat waktu.
Terlebih untuk cabor yang tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade Tokyo 2021 dan pembinaan jangka panjang.
Menurutnya Chandra Bhakti, arahan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali sudah jelas. Ia tidak ingin fasilitasi untuk cabor menimbulkan masalah dikemudian hari.
Predikat laporan keuangan Kemenpora tahun 2019 sudah mencapai predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), untuk itu tahun-tahun selanjutnya harus dapat dipertahankan.
"Pak Menteri tidak ingin fasilitasi ini menimbulkan masalah, tentu ini terkait juga dari laporan keuangan cabor," ujar Chandra Bhakti.
"Jangan sampai telat dan jangan sampai jika diaudit BPK menjadi temuan. Arahan Pak Menteri jelas, yakni tetap mempertahankan WTP dan jika saat diaudit BPK tidak terjadi temuan," ia menegaskan.
Link Live Streaming Shakhtar Donetsk vs Inter Milan di Liga Champions https://t.co/c8smHaxflL— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 27, 2020
Chandra Bhakti menambahkan bahwa ini semua adalah bagian dari komitmen untuk melakukan perbaikan tata kelola Kemenpora.
"Jika ada masalah sampaikan dengan transparan dan detail. Ini penting, mulai dari komponen bantuan, akomodasi, peralatan, try out dan sebagainya, semua harus disampaikan dengan transparan dan detail," katanya.
"Kami siap jika diperlukan pendampingan ke cabor jika dibutuhkan. Harapan saya semoga semua setelah bimtek ini, bisa melengkapi apa yang kurang, apa yang salah jadi benar dan jika ada audit tidak repot lagi."
"Karena standar pemeriksanaan BPK dan inspektorat kami sama, ilmunya juga sama," tegas Chandra seraya berharap para peserta memanfaatkan kesempatan bimtek ini dengan sebaik mungkin.
Sebagai informasi, kedepan cabor harus menyampaikan proposalnya melalui aplikasi atau e-proposal sesuai permintaan KPK.
"Tahun 2021 usulan cabor itu melalui e-proposal yang merupakan bagian dari perbaikan tata kelola pelayanan publik, sehingga tidak ada lagi dalam penyampaikan proposal yang sifatnya langsung, sehingga semua lebih profesional dan lebih cepat," tambahnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Kemenpora Lainnya:
Kemenpora Gerakkan Penyandang Disabilitas untuk Berprestasi
Kemenpora Dukung Penuh Pelatnas Lakukan Tes Rapid dan Swab Secara Rutin