- Saul Niguez mengungkapkan pertandingan terberatnya bukan saat menghadapi Liverpool di Anfield.
- Laga terberat menurutnya adalah ketika Atletico Madrid melawan Bayern Munchen di Liga Champions 2015-2016.
- Pemain berusia 25 tahun itu juga memberi pujian pada Jan Oblak, Marcos Llorente, dan Alvaro Morata yang menjadi pahlawan kala menghadapi Liverpool.
SKOR.id - Saul Niguez mengatakan bahwa pertandingan terberatnya bersama Atletico Madrid bukan saat bertemu Liverpool FC di leg kedua babak 16 besar Liga Champions musim ini.
Atletico sukses mendepak sang juara bertahan setelah menang secara dramatis di Stadion Anfield, 11 Maret lalu. Mereka yang tertinggal dua gol berhasil membalikkan kedudukan menjadi 3-2.
Berkat kemenangan tersebut, Los Rojiblancos melenggang ke perempat final Liga Champions karena unggul agregat 4-2.
Berita Atletico Madrid Lainnya: Atletico Madrid Siap Permanenkan Yannick Carrasco
Kendati harus mati-matian merebut tiket kelolosan di Anfield, namun duel hari itu tidak dianggap Saul yang terberat sepanjang kariernya bersama Atletico.
Gelandang serbabisa Spanyol justru menilai duel tersulit terjadi saat Il Atleti --julukan lain Atletico-- menghadapi Bayern Munchen di semifinal Liga Champions 2015-2016.
"Laga di Anfield sangat sulit, semua orang tahu itu. Tetapi pertandingan paling membuat saya sengsara bukan di sana, melainkan ketika di Munchen. Saat itu saya mengatakan bahwa kami tidak akan keluar dari sini hidup-hidup," ujar Saul di laman resmi Atletico Madrid.
Di Alianz Arena, Atletico menyingkirkan Bayern meski tuan rumah menang 2-1. Mereka unggul gol tandang setelah di leg pertama menang 1-0. Sayangnya di final, Saul dan kawan-kawan ditaklukkan Real Madrid.
Sementara, gelandang berumur 25 tahun yang santer dikaitkan dengan Manchester United itu juga menyebut tiga rekannya, Jan Oblak, Marcos Llorente, dan Alvaro Morata sebagai pahlawan Los Rojiblancos di Anfield.
"Saat di Anfield, saya percaya diri karena kami punya kesempatan. Jan Oblak tampil sangat baik. Kami tidak memiliki banyak peluang di awal tetapi ketika mereka mencetak gol pertamanya, kami memiliki tempat untuk menyakiti mereka," tuturnya.
"Pahlawan selain Jan Oblak adalah Marcos Llorente. Ia membantu tim di depan bersama Alvaro Morata, mereka memberi kami kehidupan."
Menurutnya, pemain yang bermain sejak awal tidak banyak membawa perubahan. Justru pemain dari bangku cadangan yang membawa perubahan tersebut.
Berita Atletico Madrid Lainnya: Bek Atletico Madrid Ini Girang Bisa Kembali Berlatih Bersama Tim
"Llorente dan Morata memiliki tenaga untuk membantu tim. Itu saya katakan karena pemain yang bermain sejak awal tidak membawa banyak perbedaan, justru pemain dari bangku cadangan yang melakukannya."
"Itu menjadi sebuah pelajaran bahwa kekuatan tim di atas kemampuan individu, itu yang membuat kami berbeda," kata Saul menandaskan.