SKOR.id - Putra Karawang Junior berhasil menumbangkan DS Soccer pada lanjutan laga grup Skor pekan kesebelas Garnier Men Liga TopSkor U-17 2024.
Bertanding di Lapangan Trisakti, Nagrak, Kabupaten Bogor, Minggu (12/5/2024), Putra Karwangan Junior menang atas DS Soccer dengan skor 3-1.
Ada hal menarik yang terjadi pada laga tersebut. Putra Karawang Junior meraih poin penuh salah satunya berkat penjaga gawang, Rayhan Nafis Saputra yang bermain sebagai striker dan menciptakan dua gol.
Rayhan Nafis Saputra terpaksa bertugas sebagai pemain karena harus menggantikan temannya yang mengalami cedera.
Putra Karawang memainkan Rayhan Nafis karena tidak memiliki opsi lain, pasalnya mereka hanya membawa kedalaman skuad yang minim.
Secara tak terduga performa Rayhan Nafis membuat permainan Putra Karawang semakin agresif, hingga ia berhasil menciptakan dua gol untuk timnya pada menit ke-51 dan 54.
Satu gol Putra Karawang lainnya dicetak oleh Fajar Pradipta pada menit ke-50. Sedangkan DS Soccer hanya mampu memperkecil kekalahan lewat gol M. Fadlan menit ke-56.
"Alhamdulillah, terimakasih kepada pelatih dan tim, mereka memberikan saya kepercayaan untuk bermain sebagai pemain bukan sebagai penjaga gawang di laga ini," ujar Rayhan Nafis usai laga.
"Terlepas dari kondisi yang mendesak dan mengharuskan saya bermain sebagai pemain, pelatih memberikan kepercayaan penuh bagi saya untuk bertanding dan alhamdulillah saya di laga ini bisa cetak dua gol," ungkapnya.
Diketahui, pada laga tersebut Rayhan Nafis sempat ditugaskan di dua posisi yakni menjadi bek dan striker.
Rayhan Nafis mengaku kerap mengembangkan skillnya sebagai pemain saat sesi latihan tim.
"Sebenarnya saya memang ketika latihan sering bermain menjadi pemain juga di waktu tertentu, misalnya ketika latihan kurang pemain, atau pelatih kiper sedang ada halangan, saya berlatih sebagai pemain," kata Rayhan Nafis.
"Dalam latihan ketika bermain sebagai pemain memang saya sering diposisikan sebagai bek sayap atau penyerang seperti di laga ini," ucapnya.
Ia menambahkan cita-citanya dalam berkarier di dunia sepak bola memang tak ingin hanya bisa satu posisi seperti sang idolanya, Teja Paku Alam (Persib) dan Cahya Supriadi (Persija).
"Idola saya itu Teja Paku Alam dan Cahya Supriadi, kebetulan dua penjaga gawang ini yang saya tahu sempat menjadi pemain juga sebelumnya," ujar pemain benomor punggung 1 itu.
"Sebenarnya memang dalam hati kecil saya ingin jadi pemain. Tapi karena dari kecil sudah di latihnya penjaga gawang, jadi skill yang saya punya lebih ke kiper bukan sebagai pemain di lapangan," pungkasnya.