- Aaron Gordon mengaku sudah frustrasi di Orlando Magic.
- Oleh karena itu, ia meminta klub untuk menukarnya ke klub lain.
- Hanya saja, Aaron Gordon ogah di-trade ke tim yang tidak berpeluang melaju ke play-off.
SKOR.id - Forward Orlando Magic, Aaron Gordon, sudah menyatakan tidak ingin bertahan di timnya.
Prestasi Magic yang stagnan membuat dirinya ingin pergi dari tim yang bermarkas di Amway Arena, Orlando, Florida tersebut.
Aaron Gordon sudah membela Magic sejak 2014. Di tahun tersebut, ia menjadi rookie peringkat 4 di NBA Draft 2014.
Meskipun mampu menjadi pilar klub, prestasi Gordon di Magic mentok di situ-situ saja. Bahkan, ia baru merasakan nikmatnya tampil di babak play-off pada dua musim terakhir.
Itu pun, Magic langsung tersingkir di babak pertama play-off. Pada 2018-2019, Magic ditundukkan Toronto Raptors, 1-4.
Sedangkan di musim lalu, giliran Milwaukee Bucks yang menyingkirkan Magic. Mereka juga tunduk 1-4 dari Giannis Antetokounmpo dan kawan-kawan.
"Saya baru saja mengungkapkan rasa frustrasi saya kepada manajemen. Frustrasi dengan kekalahan, cedera, dan cara kami bermain," ujar Aaron Gordon.
"Berapa banyak kerugian yang sudah terakumulasi selama bertahun-tahun. Ini adalah frustrasi yang memuncak dan sudah saya katakan," katanya mengungkapkan.
Aaron Gordon kabarnya hampir saja di-trade ke Houston Rockets. Namun, kesepakatan ini akhirnya batal pada detik-detik terakhir.
Itu karena, Aaron Gordon enggan ditukar ke klub yang sedang rebuilding. Saat ini, Rockets memang tengah membangun ulang timnya usai men-trade James Harden ke Brooklyn Nets.
Musim ini, Rockets tampaknya juga tidak akan melaju ke play-off. Mereka berada di peringkat 14 Wilayah Barat dengan 12 kemenangan dan 30 kekalahan.
Aaron Gordon sendiri hanya ingin ditukar ke klub yang berpeluang melaju ke play-off NBA musim ini.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Basket Klasik: The Dream Team vs Kroasia, Pertandingan Terbaik di Olimpiade 1992 https://t.co/Cg0GeIaf7L— SKOR Indonesia (@skorindonesia) March 19, 2021
Berita basket lainnya:
FIBA Hall of Fame: Alexander Belov, Pemain Terbaik Uni Soviet yang Penuh Skandal
FIBA Hall of Fame: David Robinson, Angkatan Laut Andalan San Antonio Spurs