SKOR.id - Indonesia berhasil masuk dalam buku sejarah dalam bidang olahraga ekstrem dunia lewat aksi atlet Red Bull Blue and Sliver, Frederic Fugen.
Beberapa waktu lalu, Frederic Fugen sukses melakukan BASE jump berturut-turut dari Autograph Tower, Jakarta yang merupakan gedung tertinggi di Indonesia sekaligus belahan bumi selatan (385 meter).
Aksi yang dilakukan Frederic Fugen itu pun menempatkan Jakarta sebagai titik lokasi baru di dunia olahraga ekstrem.
Frederic Fugen sendiri mengaku terkesan dengan aksinya di Jakarta meski sudah pernah melakukan BASE jump dari gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa (828 meter) yang terletak di Dubai, Uni Emirat Arab.
“Walau ini bukan lompatan tertinggi yang pernah saya lakukan tetapi lompatan kali ini memiliki tantangan tersendiri karena dilakukan di jantung kota besar seperti Jakarta,” kata pria kelahiran Annecy, Prancis itu.
“BASE jump umumnya dapat dilakukan dari gedung, tebing, atau gunung, dan semuanya itu ada di Indonesia.”
“Negeri ini bisa jadi tuan rumah acara BASE jump yang dapat mendorong pertumbuhan olahraga ini di masa depan,” Frederic Fugen menambahkan.
Sementara itu, pihak pengelola Autograph dan Thamrin Nine kompleks secara keseluruhan mengaku turut bangga pihaknya dapat terlibat dalam sejarah yang diciptakan oleh Frederic Fugen.
Hal tersebut diungkapkan oleh Associate Marketing Director Putra Gaya Wahana, Hizkia Gouw.
“Autograph Tower, gedung tertinggi di Indonesia dan belahan bumi bagian selatan, kini telah menjadi panggung bagi pencapaian kelas dunia,” kata Hizkia Gouw selaku Associate Marketing Director Putra Gaya Wahaa.
“BASE jump ini menandai tonggak baru, tidak hanya untuk gedung ini tetapi juga bagi Indonesia dalam membuktikan kapasitasnya untuk inovasi kelas dunia.”
“Kolaborasi kami dengan Red Bull Blue and Silver dan Frédéric Fugen mencerminkan ambisi dan semangat yang mendefinisikan kemajuan Jakarta di kancah global,” Hizkia Gouw menambahkan.
Dalam melakukan aksinya di Autograph Tower, Frederic Fugen tentu tak sendirian karena dapat dukungan dari Red Bull, TNI AU, Polri, dan berbagai komunitas di Tanah Air.
Red Bull pun sempat melaksanakan cloacing clinic yang melibatkan Frederic Fugen, tim Pembinaan Potensi Dirgantara TNI AU, dan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
Acara tersebut diharapkan dapat berperan positif untuk makin mengembangkan olahraga dirgantara di Tanah Air.
“BASE jump memang merupakan salah satu olahraga yang tergolong cukup menantang,” ujar Kepala Pusat Potensi Dirgantara TNI AU, Marsma Tyas Nur Adi.
“Sehingga minat dan adrenalin saja tidak cukup tetapi juga membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang serta keberanian dan mental yang kuat.”
“TNI AU mengapresiasi setinggi-tingginya rangkaian kegiatan ini. Terima kasih atas pengalaman, pengetahuan, dan teknik BASE jump yang dibagikan kepada para prajurit kami,” ia melanjutkan.
Salah satu instruktur skydiving dari FASI, Ardya Rifiantara, pun turut mengungkapkan antusiasmenya terhadap coacing clinic yang digelar Red Bull.
“Bisa menyaksikan langsung bahkan terlibat dalam aksi BASE jump yang dilakukan Frédéric Fugen, seorang ikon di cabang olahraga ini, adalah pengalaman sekali seumur hidup,” tuturnya.
“Saya belajar banyak sekali dari keterlibatan saya dalam proyek ini, sejak tahap perencanaan, persiapan, hingga eksekusi.”
“Saya tentunya berharap kesuksesan ini menjadi pendorong agar olahraga dirgantara semakin diminati oleh masyarakat Indonesia,” Ardya Rifiantara memungkasi.