Floyd Mayweather Jr Nyerah di Ronde 4 Lawan Juara Kelas Ringan yang Kejam, Hidungnya Berdarah

Floyd Mayweather Jr adalah petinju terbaik di generasinya.
Dia mengunjungi Paul Spadafora, yang baru saja menjadi juara kelas ringan IBF.
Tapi, Mayweather menyerah pada ronde 4.

SKOR.id - Floyd Mayweather Jr adalah petinju terbaik di generasinya. Banyak yang berpendapat dia termasuk yang terbaik sepanjang masa.

Namun, butuh beberapa pelajaran keras dalam perjalanan ke puncak dan rekor 50-0 yang gemilang itu. Ketika Mayweather berusia 20 tahun, dia ditunjukkan pentingnya menjadi bugar.

Mayweather yang sombong, yang kantongi rekor 13-0 pada saat itu dan hanya dua tahun memenangi perunggu Olimpiade Atlanta, mengunjungi Paul Spadafora, yang baru saja menjadi juara kelas ringan IBF.

Mayweather diberikan enam ronde dengan sang juara sebagai pemanasan. Tapi dia dikerjai habis-habisan oleh juara dunia yang tajam itu. Mayweather mencoba berhenti di ronde keempat. Tetapi pelatih Spadafora, Jesse Reid, mengatakan tidak.

“Itulah alasan mengapa dia tidak pernah kehilangan bentuk tubuh,” kata pelatih legendaris Spadafora, Reid, beberapa tahun kemudian.

“Dan [mengapa] dia tidak pernah membiarkan orang merekam sparring-nya.”

Tentu saja, tidak perlu malu untuk kalah melawan seorang juara dunia di gymnya. Mayweather baru menjadi profesional selama dua tahun dan tidak bugar.

Spadafora, sementara itu, pemilik rekor 49-1-1. Satu-satunya kekalahan datang dalam pertarungan kedua dari belakang dan imbang dalam pertarungan unifikasi gelar dunia.

Menggambarkan apa yang terjadi di sesi sparring ke FightHype, Reid melanjutkan: “Hidung [Mayweather] berdarah dan mata itu terlihat bengkak, dan dia terus mengoreknya."

“Akhirnya di ronde keempat Mayweather mendatangi saya dan bertanya apakah dia bisa keluar dari ring karena lelah.

"Aku berkata, 'kamu tidak akan keluar dari ring, kamu akan ditendang hari ini untuk mengajarimu tentang semua mulut besar kamu dan ayahmu'."

Reid mengatakan dia mengajari Mayweather untuk selalu bugar dan saat dia mendekati usia 45 tahun, fisiknya yang terpotong tentu menjadi buktinya.

Mayweather tidak pernah kalah di dalam ring tinju – setidaknya secara resmi. Tetapi kekalahan yang dia alami di sasana Pittsburgh terbukti sangat berharga.***