- Flandy Limpele dan Eng Hian pernah mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia di Olimpiade Athena 2004.
- Pada Olimpiade Tokyo 2020, mereka kembali mengukir prestasi sebagai pelatih.
- Flandy berhasil membawa pasangan ganda putra meraih medali perunggu, sedangkan Eng Hian membantu Greysia Polii/Apriyani Rahayu merebut medali emas.
SKOR.id - Flandy Limpele dan Eng Hian mencatat prestasi langka dengan menyabet medali olimpiade sebagai pemain dan pelatih.
Keberhasilan Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 turut melambungkan nama Eng Hian sebagai pelatih.
Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, tersebut dinilai sukses menggembleng Greysia/Apriyani sehingga mampu mencatat prestasi di olimpiade.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Selidik punya selidik, Eng Hian tidak hanya bersinar pada Olimpiade Tokyo 2020. 17 tahun silam, dirinya juga pernah menjadi penyumbang medali untuk kontingen Indonesia.
Berpasangan dengan Flandy Limpele, Eng Hian merebut medali perunggu nomor ganda putra usai memenangi laga perebutan juara ketiga.
Sama seperti Eng Hian, Flandy Limpele juga berhasil membawa anak asuhnya meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020.
Berkat didikan Flandy Limpele, ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik sukses merebut medali perunggu usai menumbangkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Dengan demikian, Flandy Limpele dan Eng Hian mengukir rekor langka sebagai pasangan yang meraih medali olimpiade sebagai pemain dan pelatih.
Kembali ke 17 tahun silam, Eng Hian/Flandy Limpele menghadapi wakil Korea Selatan, Kim Dong-moon/Ha Tae-kwon di semifinal.
Kala itu, pasangan ini kalah dengan skor telak 8-15, 2-15 yang sekaligus memupuskan peluang mereka untuk meraih medali emas.
Bersyukur, pada perebutan perunggu, Eng Hian/Flandy Limpele menang 15-13, 15-7 atas ganda Denmark, Jens Eriksen/Martin Hansen.
"Saya pernah merasakan bagaimana tegangnya bermain di Olimpiade. Dan, tegangnya itu bukan hanya saat di lapangan," ujar Eng Hian mengenang pengalamannya saat tampil di olimpiade.
"Kadang, saat mau tidur pun ada rasa tegang. Kalau tidak bisa mengatasinya, jelas akan merugikan," kata Didi, sapaan akrab Eng Hian.
Di sisi lain, Flandy Limpele menambah panjang daftar mantan pemain Indonesia yang "membelot" dengan menjadi pelatih di Negeri Jiran.
Bahkan, saat ini, di Pelatnas Malaysia ada empat pelatih yang berasal dari Indonesia, termasuk Hendrawan (tunggal putra), Paulus Firman (ganda campuran) dan Indra Wijaya (tunggal putri).
Sejarah adanya pelatih Indonesia di Malaysia dimulai dari Indra Gunawan pada 2001. Ia bahkan melatih Malaysia hingga dirinya meningal dunia pada 2009.
Selama tugasnya di Negeri Jiran, Indra Gunawan turut menelurkan Lee Chong Wei, yang kini menjadi legenda tunggal putra Malaysia.
Peraih emas ganda putra untuk Indonesia di Olimpiade 1996 Atlanta, Rexy Mainaky, juga melatih di Malaysia, tepatnya pada 2006 hingga 2012.
Ia berjasa membawa Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong menjadi ganda putra yang disegani serta meraih emas Asian Games 2006 Doha.
"Saya memutuskan menerima tawaran pekerjaan di Malaysia karena di sini lebih dekat dengan Indonesia," kata Flandy dikutip Skor.id dari NST.
"Faktor bahasa juga jadi pertimbangan. Saya bisa berkomunikasi lebih baik dengan pemain dan mereka bakal memahami saya," ujarnya memungkasi.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
Lihat postingan ini di Instagram
Berita bulu tangkis lainnya:
Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020: Anthony Ginting Sukses Raih Medali Perunggu
Ucapkan Selamat ke Greysia Polii/Apriyani Rahayu, PSSI Justru Dihujat Netizen
Greysia/Apriyani Banjir Ucapan Selamat, dari Presiden Jokowi sampai Agnez Mo