- Firman Utina, mantan pemain Persib, ungkap triknya bisa memberi gelar pada tim yang ia bela.
- Dari sejumlah tim yang dibela Firman Utina, gelar juara bersama Persib dinilai paling spesial.
- Saat ini Firman Utina sedang mengasah bakat anaknya menjadi pemain andal seperti dirinya.
SKOR.id - Nama Firman Utina di kancah sepak bola nasional jangan ditanya lagi. Pemain yang kerap bernomor punggung 15 ini, sarat dengan prestasi.
Arema FC, Sriwijaya FC, Persib Bandung, dan terakhir Bhayangkara FC, ia bawa menjadi juara kompetisi kasta tertinggi nasional.
Bahkan, bersama Persib ia mempersembahkan tiga gelar, ISL 2014, Piala Walikota Padang 2015, dan Piala Presiden 2015. Gelar yang diraih secara beruntun.
Berita Persib Lainnya: Wonder Kid Persib: Tidak Masalah Liga 1 2020 atau Diganti Turnamen
Dalam perbincangannya dengan TopSkor (grup Skor.id) Firman Utina membeberkan rahasia dan cara memberikan gelar bagi klub yang dibelanya.
“Rahasianya sebetulnya banyak, tetapi yang paling pasti adalah setiap akan membela klub mana saja selalu dibarengi dengan cita-cita," kata Firman.
"Keinginan keras dan kemauan untuk bisa memberikan yang terbaik. Terpenting niat dulu, lalu saya jabarkan dan saya buktikan manakala bertanding,” ia mengungkapkan.
Namun, tentunya kadar kebahagiannya berbeda-beda karena empat klub yang ia bawa ke tangga juara juga berbeda-beda.
“Jelas berbeda sekali, sebab meraih gelar untuk Persib sepertinya sangat spesial. Kita tahu Persib sudah 19 tahun puasa gelar ketika juara ISL," ujarnya.
"Ini akan menjadi catatan saya sepanjang masa, karena gelar tersebut akhirnya bisa dinikmati oleh semuanya, masyarakat Jabar,” katanya.
Namun, Persib menjadi satu-satunya klub yang dibela cukup lama, yakni empat musim. Ini sangat kontras dengan klub lain yang pernah dibelanya.
“Yang pasti faktor suasananya yang membuat saya sangat kerasan di Persib. Meski banyak tantangannya namun tetap enjoy, setiap targetnya pun jelas," ucap Firman.
"Kami dituntut untuk kerja keras demi kemenangan. Manajemen, tim fight semua dan semua pekerja keras. Apalagi bobotohnya sangat welcome kepada saya," ia menjelaskan.
Konon, bakatnya sebagai jenderal lapangan tengah sedang ditularkan kepada sang anak. Firman pun berharap darahnya bisa menular.
“Motivasi yang paling penting bagi seumuran anak saya, adalah suka dan mengenal betul mengenal dulu sepak bola," kata pemain yang mengantarkan Kalteng Putra promosi ini.
"Saya tanamkan bahwa di sepak bola tidak mudah, bagaimana di sepak bola harus bekerja keras, bahkan saya tekankan untuk tidak silau dengan popularitas," ujarnya.
Seluruh masukannya buat sang anak lanjut Firman, adalah yang bagus-bagusnya teurtama tentang prestasi sepak bola Indonesia.
“Iya, saya sarankan tidak usah banyak dan ikut memikirkan, sebagai pemain usia dini saya bilang tugasnya latihan yang baik, saya kasih harapan juga,” ia menegaskan.
Berita Persib Lainnya: Di Persib, Geoffrey Castillion Temukan Kembali Bagian yang Hilang
Firman juga berharap sepak bola Indonesia ke depan lebih maju dan bergairah. Maklum, katanya, prestasi sepak bola Indonesia saat ini nyaris jalan di tempat.
“Saran memang tidak ada, hanya harapan saya, ada kemauan dan keinginan saja dari semua pihak untuk membangun kembali persepakbolaan di Indonesia," ia memungkasi.