- Firman Utina punya kedekatan yang akrab bersama mantan pelatih, Benny Dollo.
- Di setiap klub yang dilatih Benny Dollo, hampir selalu ada nama Firman Utina dalam jajaran pemain.
- Bahkan saking dekatnya, Firman Utina rela melepas pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk bergabung dengan klub besutan Benny Dollo.
SKOR.id - Hubungan Firman Utina dengan Benny Dollo teramat kuat, bahkan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) pun rela dilepaskan.
Firman Utina berbicara tentang kedekatannya dengan mantan pelatih timnas Indonesia, Benny Dollo.
Firman lekat dengan julukan "anak emas" Benny Dollo karena kerap diajak bermain dalam satu tim.
Benny Dollo adalah pelatih pertama yang mengorbitkan Firman Utina ke tim senior Persma Manado pada 2000.
Berita Persita Lainnya: Penyerang Persita Tangerang Ini Ingin Produktif Dulu Lalu Jadi Pelatih
Jasa Benny Dollo juga sangat diakui oleh Firman Utina. Pelatih yang akrab disapa Bendol itu disebut sosok yang memotivasi kariernya.
Setahun bersama di Persma, Benny Dollo memutuskan hengkang ke Persita Tangerang. Firman menjadi salah satu pemain yang diajak dan bersedia ikut serta.
Pendekar Cisadane, julukan Persita, mampu menembus partai final dan menjadi runner-up Liga Indonesia 2002.
Prestasi itu membuat Firman dan para pemain Persita ditawari posisi Pegawai Negeri Sipil (PNS, kini Aparatur Sipil Negara).
Ketika Benny Dollo hengkang ke Arema FC pada 2005, Firman Utina ada di persimpangan jalan.
Di satu sisi, hidup Firman sudah terjamin secara finansial karena berstatus PNS di Tangerang.
Berita Persija Lainnya: Maman Abdurrahman, Sosok Teladan yang Ideal Bagi Bek Muda Persija
Namun di sisi lain Firman ingin mengembangkan kariernya sebagai pesepak bola.
"Itu juga saya sudah nikah, sudah punya anak satu. Saya harus memilih PNS atau karier sepak bola," ujar Firman Utina dalam channel YouTube Ricky Nelson Coaching.
"Ketika saya ngobrol dengan istri, saya sadar bahwa tujuan saya merantau adalah untuk bermain sepak bola, bukan menjadi PNS," tuturnya.
Akhirnya Firman memutuskan ikut Benny Dollo ke Arema FC. Sang pelatih sempat tidak percaya bahwa Firman rela melepaskan statusnya sebagai PNS.
Arema adalah tim pertama yang menguji mental Firman. Sebab, tim beralias Singo Edan itu dikenal memiliki suporter fanatik, Aremania.
"Saya beruntung pada saat itu dibimbing pemain-pemain senior, ada Putu Gede, Joao Carlos, Franco Hitta. Mereka rata-rata pemain yang mendidik, mengayomi pemain muda," ucap Firman.
"Saya termotivasi, saya merasa bahwa saya dilindungi, saya harus fight. Di situ saya belajar menjadi pemain profesional," Firman menambahkan.
Dua gelar Copa Dji Sam Soe dipersembahkan Firman Utina untuk Arema FC pada 2005 dan 2006.
Pada 2007 Firman dan Benny kembali ke Persita Tangerang. Namun pada 2008 Benny Dollo diminta menangani timnas Indonesia, Firman juga masuk dalam tim.
Dua tahun kemudian Benny menangani Persija Jakarta yang tengah berada di zona degradasi, Firman lagi-lagi menyusul setelah memutuskan kontraknya di Pelita Jaya.
Firman dan Benny akhirnya berpisah pada 2012, Benny ke Mitra Kukar sementara Firman memilih gabung Sriwijaya FC.
Di Sriwijaya FC, Firman Utina sukses meraih gelar Indonesia Super League 2012, sebelum hengkang pada 2014.
Berita Persib Lainnya: Persib Bandung Siap Kumpulkan Pemain dan PSBB Kuncinya
Persib Bandung yang menjadi pelabuhan selanjutnya bagi Firman, juga sukses diantar meraih kesuksesan.
Trofi Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015 sukses diboyong Firman dan kolega ke Bandung.
Di final Piala Presiden 2015, Firman harus berhadapan dengan sang guru, Benny Dollo, yang melatih Sriwijaya FC.
Persib yang dibela Firman akhirnya menang 2-0 atas Laskar Wong Kito berkat gol Achmad Jufriyanto dan Makan Konate.
Selepas dari Persib, Firman masih sempat merasakan gelar juara sebelum gantung sepatu.
Berita Arema FC Lainnya: Arema FC Usul ke PSSI dan PT LIB Gandeng Mitra Kerja untuk Rapid Test
Bhayangkara FC berhasil diantarkan Firman menjadi juara Liga 1 2017. Pada akhir musim tersebut Firman memutuskan gantung sepatu.
Kini, ia memiliki sekolah sepak bola Firman Utina 15 Football Academy dan telah mengantongi lisensi kepelatihan A AFC.
Firman juga menjadi Presiden APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia) sejak 2018.