SKOR.id – Setelah hampir empat minggu dan 62 pertandingan, Piala Dunia Wanita 2023 tinggal menyisakan dua pertandingan, perebutan posisi ketiga antara Swedia melawan tuan rumah Australia pada Sabtu (19/8/2023) dan final antara Spanyol menghadapi Inggris pada Minggu (20/8/2023) malam WIB.
Terlepas dari apa yang terjadi, akan ada nama baru di trofi karena Spanyol dan Inggris belum pernah memenangi turnamen ini sebelumnya.
Tidak diragukan lagi bila Piala Dunia Wanita edisi kesembilan ini memang pantas diingat. Bukan karena hanya digelar di dua negara dengan konfederasi berbeda pula, Australia dan Selandia Baru, namun juga karena rekor jumlah tontonan, beberapa momen dramatis, dan minat terhadap permainan sepak bola wanita tampaknya makin tinggi.
Kini, tinggal tersisa dua tim yang akan memperebutkan status sebagai negara kelima—setelah Amerika Serikat (4), Jerman (2), Norwegia (1), dan Jepang (1)—yang mampu mengangkat trofi Piala Dunia Wanita.
Spanyol Lewati Ujian Konflik Internal
Spanyol telah menantang berbagai rintangan hingga berhasil mencapai final Piala Dunia untuk kali pertama. Berita utama seputar La Roja menjelang turnamen diselimuti oleh perpecahan antara 15 pemain senior dan pelatih Jorge Vilda.
“Las 15” adalah nama yang diberikan kepada kelompok pemain yang menganggap Vilda terlalu otoriter dan standar pelatihan serta taktiknya tidak sama dengan di klub-klub yang mereka bela.
Hanya tiga dari 15 pemain yang terlibat dalam perselisihan ini yang dipanggil masuk skuad. Namun, ketiganya—yang kebetulan berasal dari klub yang sama, FC Barcelona Femeni—adalah pemain yang sangat penting bagi Spanyol di turnamen ini.
Bek tengah Irene Paredes, bersama gelandang Aitana Bonmati dan Alexia Putellas menjadi kunci perjalanan Spanyol ke final. Bonmati khususnya, yang bermain sangat luar biasa dan menjadi perbincangan untuk pemain terbaik di turnamen ini.
Di Piala Dunia Wanita 2023 ini, La Roja bermain cukup efektif. Karena Barcelona menjadi klub penyumbang pemain terbanyak (9 dari 23 pemain di tim), gaya permainan Spanyol memang mirip Barca Femeni.
Pemain muda seperti Salma Paralluelo diharapkan mampu diandalkan dari sisi sayap lewat kecepatan dan akurasi tembakannya. Kendati hanya diturunkan dari cadangan dalam dua laga terakhir, winger asal Barcelona itu selalu mencetak gol di perempat final dan semifinal.
Aitana Bonmati bersama Jennifer Hermoso dan Alba Redondo sejauh ini menjadi mesin gol Spanyol usai masing-masing mencetak tiga gol di turnamen ini.
Kelemahan Spanyol sejauh ini adalah melawan tim dengan gaya serangan balik yang cepat dan mematikan. Itu bisa dilihat saat Spanyol takluk 0-4 dari Jepang pada laga terakhir grup.
Meskipun bertahan dengan baik di fase knock-out, lawan Spanyol di Stadium Australia, Sydney, nanti pasti akan melihat kinerja Jepang itu untuk menilai bagaimana mereka dapat mengeksploitasi kerapuhan La Roja melawan permainan yang mampu bertransisi cepat.
Performa Inggris Konsisten Impresif
Lawan Spanyol pada final Piala Dunia Wanita 2023 adalah Inggris. Juara Eropa ini sebelumnya dua kali berturut-turut tersingkir di semifinal Piala Dunia Wanita namun lolos hingga ke final pada tahun ini.
Di bawah arahan pelatih Sarina Wiegman, performa The Lionesses memang luar biasa hingga cukup percaya diri bakal mampu menyandingkan Piala Eropa dengan Piala Dunia.
Lolos ke fase knock-out dengan status juara grup, Inggris sudah mencetak 13 gol dan hanya kemasukan tiga sampai semifinal.
Kemenangan 1-0 di laga pembuka Inggris atas tim peringkat 53 dunia, Haiti, memang menimbulkan beberapa pertanyaan. Inggris tampak gugup dan banyak yang mengira mereka akan memenangi pertandingan itu dengan cukup nyaman.
Tapi keraguan dengan cepat sirna karena kemenangan yang lebih meyakinkan atas Denmark (1-0) dan Cina (6-1) membuat Inggris memenangi grup dengan poin maksimal.
Kemudian datang apa yang terbukti menjadi tugas paling sulit dari turnamen sejauh ini.
The Lionesses didominasi oleh Nigeria selama 120 menit dan penyerang bintang Lauren James dikartu merah karena melakukan kekerasan di laapangan. Tapi mereka berhasil menahan diri.
Setelah skor tetap 0-0 hingga waktu tambahan, Inggris pun merebut tiket ke perempat final melalui kemenangan lewat adu penalti, 5-4. Sebagai catatan, pengalaman dan mentalitas adu penalti di turnamen ini tidak dimiliki Spanyol.
Kemenangan atas Kolombia (2-1) dan tuan rumah Australia (3-1) membuat mereka mendapat tempat di final pada hari Minggu. Spanyol harus memperhatikan duet penyerang Inggris Lauren Hemp dan Alessia Russo yang sama-sama sudah mencetak tiga gol.
Secara psikologis, Inggris akan terbantu oleh fakta bahwa mereka pernah mengalahkan Spanyol (2-1) di perempat final Piala Eropa 2022 lalu, lewat gol penentu dari gelandang Georgia Stanway pada extra time.
Namun, pada tahun 2022, Inggris didukung penuh penonton karena berstatus tuan rumah. Situasinya mungkin berbeda di Sydney nanti. Pasalnya, banyak penggemar Spanyol telah melakukan perjalanan jauh untuk menyemangati tim mereka di tempat yang lebih netral.
Pun begitu, Wiegman dipastikan bisa sedikit bernapas lega karena memiliki skuad yang sepenuhnya fit. Ditambah, James yang diskors bisa kembali dimainkan.
Karena gangguan persiapan Spanyol menjelang turnamen, dan perbedaan antara tim dalam hal pengalaman, Inggris—peringkat keempat dunia sebelum turnamen—akan menuju ke Stadion Australia dengan status lebih difavoritkan.
Pun begitu, La Roja—yang berada di peringkat keenam dunia—telah membuktikan bahwa segala sesuatu masih mungkin terjadi. Jadi, penonton harus bersiap untuk menyaksikan final yang klasik di Stadion Australia, apa pun yang terjadi.