SKOR.id - Pelatih AS Roma Jose Mourinho dan sang rival Sevilla punya sejarah luar biasa di panggung Eropa dan akan mempertaruhkannya di final di Budapest.
Sevilla vs AS Roma tampil sebagai finalis Liga Europa 2022-2023 yang dihelat di Puskas Arena, Hongaria, pada Kamis (1/6/2023) dini hari WIB.
Roma melaju ke partai pamungkas kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak 1991 berkat polesan Jose Mourinho, yang tahun lalu juga sukses memberikan gelar Liga Konferensi Eropa untuk tim ibu kota Italia.
Serigala Roma bermodalkan jam terbang dan rekor apik Jose Mourinho yang tidak terkalahkan dalam lima final Eropa sebagai manajer. Sementara Sevilla juga punya bekal yang tidak kalah fantastis, mereka punya rapor sempurna di enam final Liga Europa yang berujung juara.
Mourinho pertama kali memenangkan trofi Eropa pada 2003 saat membawa FC Porto menjadi kampiun Piala UEFA. Sekarang, 20 tahun kemudian, juru taktik Portugal itu berpeluang mendapatkan gelar Eropa keenam saat Roma bertemu Sevilla.
Rekor Jose Mourinho di final kompetisi Eropa sebelumnya adalah main lima kali, menang lima kali.
Yang terbaru datang tahun lalu ketika Roma memenangkan Liga Konferensi Eropa perdana dan Mourinho menjadi pelatih pertama yang menyapu bersih kompetisi Eropa saat ini. Untuk menandai potongan sejarah itu, pria berusia 60 tahun itu memiliki tato trofi Liga Konferensi di lengannya.
Dan juru taktik Roma itu bisa menjadi pelatih pertama yang menjuarai kompetisi ini dengan tiga tim berbeda setelah menjuarai Porto dan Manchester United, pada 2016-17.
Terkait catatan sempurna miliknya di final panggung Eropa dan rekor baru yang mungkin ia bisa catat, Jose Mourinho mencoba mengabaikanya dan mengaku tidak peduli sama sekali.
"Saya tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi sebelumnya. Sejarah tidak memenangkan pertandingan. Ini final baru. Ini sejarah baru," kata The Special One sebelum laga.
Masalah bagi Roma dan Mourinho adalah Liga Europa merupakan taman bermain Sevilla. Tim Andalusia bahkan disebut memiliki "DNA Liga Europa" seperti halnya Real Madrid di Liga Champions.
Klub Spanyol telah menang enam kali dalam kompetisi ini – lebih banyak dari siapa pun. Dan performa mereka di final juga sempurna. Sejak 2006, mereka telah bermain enam kali, menang enam kali.
Perjalanan Sevilla untuk sampai ke final tahun ini pun dipenuhi drama. Mereka menghabiskan sebagian besar musim ini berjuang untuk bertahan di La Liga, dan memecat dua manajer sebelum Jose Luis Mendilibar tiba di bulan Maret.
Berkat ramuan Mendilibar, Sevilla berhasil kembali stabil di La Liga dan sukses menyingkirkan Man United dan Juventus untuk merebut tiket final. Pelatih 60 tahun itu membawa timnya hanya kalah dua kali dalam dua bulan terakhir.
Sevilla juga masih diperkuat pemain berpengalaman dan akrab dengan laga final seperti Ivan Rakitic (35 tahun) dan Jesus Navas (37).
"Sungguh luar biasa... ini adalah kompetisi yang telah memberi kami banyak hal, dan kegembiraan yang diberikannya setiap kali kami ambil bagian di dalamnya mendorong kami untuk melangkah sejauh mungkin," kata Jesus Navas.