SKOR.id - Para pencinta film dunia bakal segera disuguhkan lagi film yang diambil dari biografi salah satu atlet ternama. Adalah mantan juara dunia kelas berat George Foreman, yang kisahnya diangkat dalam sebuah film bertajuk Big George Foreman: The Miraculous Story of the Once and Future Heavyweight Champion of the World.
Setelah mengalami penundaan dua kali, akhirnya diumumkan film tersebut bakal dirilis pada 28 April 2023 oleh Sony Pictures.
Seperti judulnya, film ini mengangkat kisah hidup George Foreman yang diketahui pernah menjadi juara dunia tinju kelas berat versi WBA dan IBF. Ia pun pernah meraih medali emas saat mewakili Amerika Serikat pada Olimpiade 1968 di Meksiko.
Pasang surut sebagai petinju profesional pastinya dialami oleh pria yang kini menginjak usia 74 tahun itu. Sosok Foreman dalam film ini diperankan oleh Khris Davis.
Davis adalah aktor Amerika Serikat yang pernah berperan sebagai Steel dalam film drama Judas and the Black Messiah, serta sebagai Malik dalam Space Jam: A New Legacy.
Jika mengacu pada trailer yang sudah dirilis, film Big George Foreman dibuka dengan percakapan antara Foreman dan mentor sekaligus pelatih tinjunya Doc Broadus (diperankan Forest Whitaker). Keduanya berbincang tentang kemarahan yang tersisa di dalam diri Foreman yang merupakan calon juara masa depan.
Film ini tidak hanya berfokus pada karier tinju Foreman, tetapi juga pada perjuangan mental dan emosionalnya sendiri.
Pun diceritakan ketika Foreman kembali pensiun pada 1977 dan menjalani kehidupan yang lebih spiritual, namun akhirnya memilih balik naik ring tinju pada tahun 1987.
Keputusannya kala itu memang mengejutkan dunia tinju. Terlebih ia sudah menginjak usia 38 tahun. Dalam autobiografinya, ia mengungkapkan alasannya ketika itu terpaksa naik ring lagi adalah lantaran ingin mengumpulkan dana bagi komunitas anak-anak yang dia buat. Ambisi lainnya adalah ingin menghadapi Mike Tyson.
Meskipun banyak yang mengira keputusannya untuk kembali ke ring adalah sebuah kesalahan, Foreman membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang bagi orang untuk mencapai tujuannya.
Ia memenangkan empat pertandingan lagi tahun itu, secara bertahap menurunkan berat badan dan meningkatkan kebugarannya. Pada tahun 1988, dia menang sembilan kali. Mungkin kemenangannya yang paling menonjol selama periode ini adalah memukul KO pada ronde ketujuh mantan juara kelas berat ringan dan kelas penjelajah, Dwight Muhammad Qawi.