- FIFA menyurati 32 negara peserta Piala Dunia 2022 terkait isu tuduhan pelanggaran hak asasi manusia kepada Qatar.
- FIFA menyatakan agar negara-negara peserta lebih fokus kepada aspek sepak bola.
- FIFA menegaskan bahwa mereka bukanlah lembaga politik yang memiliki kewenangan menilai.
SKOR.id - FIFA meminta kepada semua negara kontestan Piala Dunia 2022 untuk berkonsentrasi kepada sepak bola, bukan fokus kepada masalah hak asasi manusia (human rights).
Permintaan ini disampaikan FIFA secara khusus melalui surat yang dikirimkan pada Kamis (3/11/2022) lalu kepada setiap negara atau timnas yang akan tampil dalam putaran final Piala Dunia 2022.
Surat tersebut ditandantangai oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino, dan Sekretaris Umum Fatma Samoura.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa mereka memahami bahwa Piala Dunia 2022 di Qatar memang mendapatkan sorotan besar dan tajam terkait masalah hak asasi manusia.
Namun, FIFA meminta semua negara peserta untuk fokus saja kepada sepak bola jelang laga pembuka Piala Dunia 2022 yang akan digelar pada 20 November 22 nanti.
Piala Dunia 2022 Qatar memang diwarnai sejumlah kontroversi. Negara asal Timur Tengah ini dinilai telah melakukan banyak pelanggaran hak asasi manusia.
Menurut laporan, ada klaim bahwa telah mencapai 6.500 pekerja imigran yang tewas di Qatar sejak negara ini terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia, pada 2010 silam.
Para pekerja imgran tersebut terdiri dari negara seperti India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka.
Di sisi lain, Qatar juga terus menerus menyuarakan bahwa mereka tidak menerima LGBT dan akan memberikan sanksi hukuman tujuh tahun bagi yang melanggar.
Meski demikian, untuk alasan yang kedua, banyak pula yang tidak menolak mengingat negara yang memang mayoritas muslim.
Bukan hanya dari luar melainkan masyarakat Qatar khawatir Piala Dunia bisa menjadi pintu untuk melemahkan nilai-nilai yang selama ini ada di negeri tersebut.
Salah satu isi surat tersebut berbunyi bahwa FIFA sangat menyadari mereka bukanlah organisasi politik dan FIFA ada bukan untuk memberikan penilaian dan keputusan dari aspek moralitas.
FIFA juga memberikan penekanan juga terkait isu perbedaan dalam segala hal meski secara tegas tidak mengulas tentang LGBT. "Semua disambut di Piala Dunia terlepas dari suku, latar belakang, agama, gender, orientasi seksual, dan asal negara."
Kampanye OneLove
Situasi jelang Piala Dunia Qatar memang diwarnai isu sejumlah pemainnya yang memperlihatkan dukungan kepada antidiskriminasi.
Salah satu simbol dari antidiskriminasi adalah OneLove, simbol yang kemudian malah muncul menjadi identik dengan dukungan kepada LGBT.
Kapten timnas Inggris, Harry Kane, juga sudah menyatakan akan mengenakan ban kapten berlogo OneLove.
FA kabarnya akan memilih membiarkan Harry Kane mengenakan ban kapten dengan logo tersebut meski kemungkinan pemain bintangnya ini akan dijatuhi sanksi oleh FIFA.
Kampanye OneLove masih menjadi kontroversi yang terus muncul jelang digelarnya Piala Dunia tahun ini.
Berita Bola Internasional Lainnya:
Manchester United Bisa Bertemu Barcelona atau Juventus di Play-off Liga Europa
Hasil Europa Conference League: West Ham United Jaga Rekor 100 Persen, Lolos Otomatis ke Fase Gugur
Skor 5: Selebrasi Terbaik Gol Cristiano Ronaldo, Boci Lebih Bombastis