- FIA berencana memakai teknologi canggih baru untuk mengatasi penyalahgunaan media sosial.
- Upaya ini tidak hanya untuk Formula 1 tetapi seluruh kejuaraan di bawah naungan FIA.
- Dengan teknologi baru ini, konten-konten tidak pantas bakal dikurangi.
SKOR.id - Otoritas olahraga balap tertinggi dunia FIA akan memanfaatkan teknologi kepintaran buatan (Artificial Intelligence/AI) baru untuk membantu mencap penyalahgunaan media sosial (medsos) di semua kategori, termasuk Formula 1.
Beberapa tahun terakhir, FIA dan otoritas terkait memang mengkhawatirkan penyalahgunaan media sosial yang diarahkan kepada penggemar, tim, dan pembalap. Di beberapa Grand Prix Formula 1 musim 2022, penggemar juga menjadi sasaran pengguna medsos yang tidak bertanggung jawab.
Pada GP Hungaria, Juli lalu, FIA memunculkan video yang menampilkan semua 20 pembalap F1, Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem, dan CEO F1 Stefano Domenicali yang berisi penegasan kembali komitmen mereka untuk mencap penyalahgunaan media sosial.
FIA kini telah mengungkapkan kemitraan baru dengan perusahaan intelijen buatan Arwen.ai “untuk membantu mendeteksi dan mengurangi tingkat konten beracun”.
Percobaan telah diselesaikan bersama orang-orang dari Mercedes, Red Bull Racing, dan Alpine, dengan hasil positif.
Dalam masa percobaan teknologi AI itu, Mercedes menemukan bahwa komentar kotor (biasa diistilahkan toxic) dan tidak diinginkan, berkurang sekitar 70% di seluruh saluran media sosial mereka.
“Akhir dari produk ini 29,4% pengikut merasa lebih percaya diri untuk berkomentar dan tidak lagi terganggu oleh konten yang tidak menyenangkan,” demikian pernyataan FIA.
Berbicara tentang inisiatif baru, Presiden FIA Ben Sulayem bersikap positif tentang peluang yang dapat diberikan oleh teknologi tersebut.
“Sebagai badan pengatur, kami terkadang mendapat kritik atas keputusan yang kami ambil dalam menegakkan peraturan teknis dan olahraga. Kami menghormati bahwa orang berhak atas pendapat mereka dan kami mendorong kebebasan berbicara,” ucapnya.
“Tetapi, makin banyak unggahan di media sosial membawa tingkat yang tidak dapat diterima. Beberapa di antaranya ditujukan untuk staf dan relawan FIA. Saya akan selalu membela karyawan, pejabat, dan sukarelawan kami.
“Tanpa orang-orang ini, kami tidak akan mampu menggelar balapan yang aman dan terkendali seperti yang selama ini kita semua rasakan.”
Lebih jauh Ben Sulayem mengungkapkan bila FIA juga telah mendengar pandangan para pembalap Formula 1 selama briefing pembalap baru-baru ini di akhir pekan Grand Prix. Mereka telah menyuarakan keprihatinan atas masalah ini dan berkomitmen untuk bertindak.
“Kami mengajak seluruh komunitas olahraga balap untuk bersatu dalam misi ini. Kampanye kami akan dibangun di atas inisiatif Drive It Out baru-baru ini. Kita semua harus bersatu untuk mengambil tindakan terhadap pelecehan dan ujaran kebencian,” kata Ben Sulayem.
“Kita harus memerangi penyakit ini pada olahraga balap. Keahlian Arwen.ai akan menjadi alat utama dalam upaya ini. Pemilik platform media sosial juga memiliki peran untuk dimainkan.”
Bru-baru ini, FIA juga sudah melakukan investigasi terkait insiden di paddock GP Meksiko saat penggemar terlalu banyak masuk area paddock sehingga membuat suasana menjadi ramai. Saat itu, tidak sedikit pengunjung yang mencemooh pembalap.
Di sisi lain, Arwen mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengatasi masalah ujaran kebencian yang dilakukan secara online yang terus meningkat.
“Tidak ada organisasi atau karyawannya yang boleh mengalami pelecehan, yang dapat berdampak merugikan baik secara pribadi maupun profesional,” tutur Matt McGory selaku perwakilan Arwen.ai.
“Kami berharap dapat membantu FIA mengambil tindakan positif dengan menghapus unggahan ini di seluruh saluran sosial mereka dan tidak membiarkan toksisitas berdampak negatif pada organisasi dan komunitas motorsport secara keseluruhan.
“Secara pribadi, saya bangga bisa memperluas hubungan kami di dunia motor sport dengan bermitra dengan FIA.”
Berita Formula 1 Lainnya:
Meski Lebih Muda, Max Verstappen seperti Kakak bagi Nyck de Vries
Sergio Perez Pakai Helm Desain Black Panther untuk F1 GP Brasil
Juara Dunia Ini Ragu Daniel Ricciardo Mampu Kembali ke F1