SKOR.id – Sebagai putra dari pendiri Ferrari, jabatan sebagai vice-chairman telah diemban Piero Ferrari sejak 1989. Hingga hari ini, ia terus mengikuti perkembangan tim Formula 1 perusahaannya.
Untuk diketahui, Piero memiliki keistimewaan sebagai satu-satunya anggota keluarga Ferrari yang pernah berdiri di podium F1 saat ia bergabung dengan Fernando Alonso usai memenangi Grand Prix Cina 2013.
Namun masa kejayaan tampaknya masih jauh dari jangkauan dengan Tim Kuda Jingkrak belum lagi mampu meraih kemenangan pada 2023 dan telah melalui 17 race tanpa sekalipun finis di posisi terdepan.
Charles Leclerc tampaknya adalah kandidat paling memungkinkan untuk membantu Ferrari mematahkan rapor buruk tersebut. Tetapi, saat ini, itu bukanlah tugas mudah bagi pembalap asal Monako.
Karena menurut Piero Ferrari, Leclerc memiliki satu kekurangan untuk menghadapi bintang Red Bull Racing sekaligus juara dunia bertahan F1, Max Verstappen. Menurutnya, sang pembalap kalah pengalaman.
“Charles (Leclerc) memiliki kecepatan yang setara dengan Verstappen. Tapi dia kurang pengalaman dalam hal jumlah GP. Dia masih bisa tumbuh, dan dia akan berkembang,” ujar Piero dilansir dari Autosprint.
Leclerc sudah membalap dalam 107 grand prix Formula 1, sedangkan Verstappen 168 kali. Sementara untuk pembalap Ferrari lainnya, Carlos Sainz Jr, Piero mengatakan belum melihat potensi penuhnya.
Ia lalu melontarkan pujian terhadap Max Verstappen, yang tampaknya berada di jalur untuk meraih gelar juara dunia ketiga beruntun, mengingat kemenangan Super Max di Barcelona pada 2016 dan menyebutnya tengah di puncak karier.
“Dia (Verstappen) sangat cepat. Dia sudah mengemudi di F1 ketika dia bahkan belum memiliki SIM. Saya ada di sana saat dia meraih kemenangan F1 pertamanya di Barcelona,” Piero Ferrari mengungkapkan.
“Dia membuat kesalahan setelah itu, yang berakibat insiden. Dia masih mudah dan sekarang sudah punya banyak pengalaman. Dia pembalap hebat yang sekarang berada di puncak kariernya,” ia melanjutkan.
Piero Ferrari mungkin tidak terlibat langsung dengan tim F1, tetapi nama belakangnya jelas punya bobot. Dan Charles Leclerc tak akan senang mengetahui komentarnya, bahkan jika semua itu merupakan fakta.
Komentar seperti dilontarkan Piero tampaknya cuma terjadi di Ferrari, sebab pemilik Red Bull, mendiang Dietrich Mateschitz, tak pernah mengkritik Verstappen atau Chairman Mercedes Ola Kallenius melakukan hal serupa terhadap Lewis Hamilton.
Musim lalu, Charles Leclerc punya peluang bagus untuk menjadi juara dunia F1 sebagai pembalap Ferrari. Namun rentetan masalah teknis dan blunder membuatnya harus puas finis sebagai runner up di belakang Verstappen.
Sementara pada F1 2023, Ferrari belum mampu bersaing dengan Red Bull. Kans Leclerc untuk meraih gelar pun sepertinya sulit diwujudkan. Usai lima race, ia berada di posisi ketujuh klasemen, terpaut 85 poin dari sang pemuncak, Max Verstappen.
Setelah pembatalan Grand Prix Emilia Romagna akibat banjir, akhir pekan nanti, 26-28 Mei, Formula 1 akan menuju ke sirkuit jalan raya Monte Carlo untuk GP Monaco.
Ini adalah balapan kandang bagi Leclerc. Tentunya sangat penting. Apalagi, sepanjang kariernya dalam F1, sang pembalap belum pernah menang atau meraih podium. Hasil terbaiknya adalah finis keempat pada edisi 2022.