- Talenta-talenta muda menjanjikan Spanyol memilih mengadu nasib di liga asing.
- Ada yang tergiur karena nama besar klub, faktor ekonomi, dan perkembangan karier.
- Selain Ferran Torres ada beberapa pemain muda berkelas lainnya yang mengadu peruntungan di negeri orang lain.
SKOR.id – Langkah Manchester City merekrut Ferran Torres akan menjadi pemandangan terbaru kepergian talenta Spanyol dari kompetisi La Liga.
Kondisi ini terus berlanjut dan mulai menjadi tren mengkkhawatirkan di mana senjumlah besar pemain-pemain berbakat ini memilih bergabung dengan klub asing di luar negeri.
Torres memang menjalani musim luar biasa di La Liga sejak berhasil menembus skuat utama Valencia sejak 2017.
Dia pun beberapa kali mendapat pemanggilan tim nasional, tapi sekarang ia memutuskan melebarkan sayap ke kompetisi lain.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola tertarik dengan fleksibilitas Torres di sisi lapangan. Selain berposisi sebagai winger kanan, dia juga bisa bermain di sebelah kiri.
Pemain 20 tahun itu merupakan salah satu yang disiapkan Spanyol sebagai landasan tim nasional di masa depan. Beberapa pemain lain juga berstatus sama seperti Ferran Torres.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir mereka justru memilih meninggalkan Spanyol. Fenomena ini makin meningkat tiap musimnya dan menimbulkan keprihatinan.
Selain Ferran Torres, beberapa pemain-pemain muda berkelas sudah lebih merantau ke luar negeri, berikut daftarnya:
Rodri: Atletico Madrid ke Manchester City
Jika mendarat di Stadion Etihad, Ferran Torres mungkin tidak perlu terlalu jauh mencari wajah familiar di kamar ganti Manchester City. Di sana sudah ada Rodri yang didatangkan City dari Atletico Madrid pada musim panas 2019.
Saat berusia 23 tahun, Rodri tiba di Liga Inggris setelah berkembang pesat di bawah asuhan Diego Simeone. Namun, dia memutuskan berhenti mengenakan seragam Los Rojiblancos untuk bekerja bersama Pep Guardiola seusai City menebus klausul pelepasannya.
Di timnas, setelah rutin dipanggil Spanyol U-16, U-19, dan U-21, Rodri sekarang menjadi salah satu pengisi lini tengah La Roja senior. Sudah 11 caps dikumpulkannya sejak debut pada 2018.
Kepa, Ceballos, dan Fornals Berkumpul di London
Ibu kota Inggris menjadi jembatan untuk para pemain muda Spanyol memulai petualangannya dalam beberapa tahun terakhir ini.
Dimulai oleh Kepa Arrizabalaga, ketika Chelsea merekrutnya untuk menjadi pengganti Thibaut Courtois.
Setelah berulang kali menolak perpanjangan kontrak dengan Athletic Bilbao, penjaga gawang muda Spanyol itu sebenarnya erat dikaitkan bakal berlabuh ke Real Madrid dengan biaya transfer minim.
Namun, kubu Los Blancos tidak berani menawar tinggi sehingga negosiasi dengan Bilbao tidak menemui kata sepakat dan akhirnya kolaps.
Kendati begitu Kepa bersikeras tetap akan meninggalkan klub Basque Conutry tersebut. Chelsea datang dan menjadikannya penjaga gawang termahal dalam sejarah sepak bola.
Untuk kasus Dani Ceballos, meski sangat mencintai Real Madrid tapi sang pemain tidak mendapat cukup kepercayaan dari Zinedine Zidane. Dia "dipaksa" pergi sebagai pinjaman saat pelatih asal Prancis itu kembali ke Santiago Bernabeu.
Arsenal yang kekurangan uang langsung mengambil kesempatan untuk mendapatkan gelandang paling potensial milik Spanyol itu. Terutama setelah penampilan penuh "keajaiban" saat memperkuat Real Betis.
Dalam masa peminjamannya selama satu tahun di Stadion Emirates berlangsung cukup kompleks. Performa terbaik Ceballos baru muncul setelah Mikel Arteta ditunjuk menjadi pelatih.
Klub berbasis di London Utara itu berniat memperpanjang masa pinjamannya setahun lagi, tapi hingga sekarang belum ada konfirmasi terkait soal ini.
Pablo Fornals berhasil memukau banyak orang lewat pertunjukan teknik luar biasanya di musim terakhir bersama Villarreal. West Ham United yang beruntung berhasil merekrut sang pemain pada 2019.
Tahun pertama yang sulit di Inggris membuatnya bermain bagus dalam beberapa laga tapi dia kehilangan sentuhan bersamaan dengan tergelincirnya The Hammers ke lubang degradasi.
Beruntung, David Moyes berhasil membuat West Ham bertahan di divisi atas Liga Inggris dengan menggunakan Fornals sebagai starter reguler. Pelatih asal Skotlandia itu bisa berharap Fornals mampu memperlihatkan performa terbaiknya tahun depan.
Fabian Ruiz Bersinar di Selatan Italia
Jika ada klub mau mempertaruhkan uangnya pada gelandang Spanyol berikutnya dan melakukan transfer mahal maka itu adalah pemain Napoli, Fabian Ruiz.
Fabian Ruiz sejujurnya bisa bermain di klub raksasa seperti Barcelona atau Real Madrid tapi di usia 22 tahun itu dia memilih mengikuti panggilan Carlo Ancelotti dan membela Napoli.
Napoli membayar 30 juta euro kepada Real Betis dalam transfer ini, tapi klub asal Italia bisa mendapatkan keuntungan dua kali lipat lewat penjualannya.
Fabian Ruiz berkembang luar biasa di Italia, progres yang membuatnya menjadi starter di bawah asuhan Robert Moreno di tim nasional Spanyol U-21 karena sang pemain sangat cocok dengan gaya sepak bola sang pelatih.
Pau Lopez, Gonzalo Villar, dan Carles Perez di Roma
Kedatangan Paulo Fonseca ke Roma pada musim panas 2019 mengawali langkah transfer klub ibu kota dalam memenuhi skuat I Giallorossi dengan nuansa Iberia.
Pau Lopez menjadi yang pertama didatangkan Roma setelah musim yang mengesankan dengan Real Betis, sementara Carles Perez dan Gonzalo Villar tiba untuk mengentalkan aroma Spanyol di tim muda Roma.
Perez tampil mengesankan setelah menembus tim senior di Barcelona, tapi klub Katalunya itu memutuskan untuk menguangkan penyerang mudanya.
Villar juga bermain sangat baik bersama Elche tetapi kedua pemain tersebut belum memberi dampak instan di klub ibukota Italia seperti yang diharapkan klub.
Namun, terlalu dini mengevaluasi transfer ini karena usia muda para pemain ini. Dua atau tiga tahun berikutnya, kehadiran Perez dan Villar mungkin bisa memberi arti.
Dari Spanyol ke Leipzig
Sudah jadi pengetahuan umum dalam dunia sepak bola bahwa pemain muda Spanyol melihat Bundesliga sebagai pilihan teraman dan jadi andalan untuk meningkatkan karier mereka.
Model bisnis dan gaya permainan RB Leipzig dianggap sangat cocok untuk pemain-pemain asal Spanyol. Itu mengapa, Josep Martinez dan Dani Olmo sama-sama memilih klub itu.
Sementara, Aaron Martin telah menikmati musim yang fenomenal bersama Espanyol sehingga menarik perhatian Manchester City.
Namun, prospek bermain di Jerman lebih menarik perhatian bek kiri 23 tahun tersebut. Setelah semusim dipinjamkan ke Mainz, Aaron Martin dipermanenkan Die Nullfünfer.
Ikuti juga Instagram, Facebook, Twitter, dan YouTube dari Skor Indonesia.
Latih Juventus U-23, Andrea Pirlo Berharap Tiru Pep Guardiola dan Zinedine Zidanehttps://t.co/njOUmUDhkF— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 1, 2020
Berita Liga Spayol lainnya:
Takefusa Kubo dan Wu Lei, 2 Kisah Cahaya Asia di Liga Spanyol Musim Depan
Liga Spanyol, Kompetisi Domestik Top Eropa Paling ''Seret Gol''