SKOR.id – Pernah bekerja bersama, mantan pembalap Formula 1 David Coulthard mengungkapkan apa yang membuat Christian Horner menjadi sosok pemimpin tim yang begitu sukses.
Horner menjabat sebagai prinsipal tim Red Bull Racing pada Januari 2005 silam, ketika usianya masih 31 tahun. Ini menjadikannya bos termuda dalam sejarah F1.
Coulthard, yang sepakat bergabung dengan Red Bull setelah sembilan musim membalap untuk McLaren, menegaskan tidak masalah tim dipimpin Horner, yang berusia lebih muda darinya.
Mereka sudah kenal satu sama lain sejak berada di kategori balap lainnya. Usai empat musim penuh ada di belakang kemudi mobil Red Bull setiap race weekend, David Coulthard mundur pada akhir 2008.
Ia tak serta merta meninggalkan tim. Pria Skotlandia tersebut sempat menjadi test driver Red Bull Racing musim 2009. Saat itulah skuad pimpinan Horner mulai menjadi tim yang kompetitif.
Red Bull yang finis di posisi ketujuh dalam klasemen konstruktor pada musim terakhir Coulthard balapan secara reguler, mampu menyelesaikan kejuaraan sebagai runner-up Formula 1 2009.
Ketika David Coulthard benar-benar meninggalkan tim akhir 2009, Red Bull segera memulai dominasinya dengan duet Sebastian Vettel dan Mark Webber sebagai pembalap.
Red Bull Racing sukses meraih empat gelar konstruktor F1 dengan Vettel menjadi pembalap juara dunia yang diklaim secara beruntun dari musim 2010 hingga 2013.
“Kenyataannya adalah Christian (Horner) seorang pembalap. Kami datang melalui sistem karting Inggris, jadi saya menyadari (kemampuannya). Saya tahu tentang dia, saya telah melihatnya berkembang dalam perjalanan karier saya,” ujar Coulthard dalam siniar Inside Line.
“Saya tahu tim Arden Formula 3000 miliknya yang telah memenangi kejuaraan. Untuk kemudian melihat bahwa Christian ditunjuk sebagai prinsipal tim baru (Red Bull) sama sekali tidak masalah, karena Anda butuh sosok yang memahami dinamika balapan.”
“Saya tak pernah ragu bahwa Christian memiliki keterampilan manajerial untuk mengoperasikan sebuah tim. Tetapi ini cuma sebagian dari cerita. Yang kurang saat itu adalah skill teknis untuk mengembangkan dan juga membuat mobil yang sangat kuat,” ia menambahkan.
Christian Horner telah memimpin Red Bull Racing selama hampir dua dekade sekarang. Sepanjang jalan, ia sukses memberikan lima titel konstruktor dan memainkan peran krusial dalam enam gelar pembalap, dengan Vettel (4) dan sekarang Max Verstappen (2).
Tampaknya, kisah sukses Horner bersama Red Bull akan berlanjut mengingat saat ini Verstappen begitu dominan. Gelar konstruktor juga sepertinya aman karena performa Sergio Perez tengah moncer.
Horner kini merupakan salah satu prinsipal dengan masa bakti paling lama di grid Formula 1, dan David Coulthard dengan cepat menemukan faktor yang membedakannya dari bos-bos lain.
“Keterampilan menjalin hubungan dengan orang lain (human skill). Christian adalah sosok yang baik dan menyenangkan. Anda tahu persis posisi Anda bersamanya. Anda tahu apa yang dia harapkan, dan tahu kapan dia mengharapkannya,” Coulthard menuturkan.
“Dia juga memiliki selera humor dan rasa empati, yang berarti ketika kita tidak bekerja sepanjang waktu, ada saat untuk bersanti, berefleksi dan berselebrasi. Tapi itu seringkali tidak terlihat orang, bahwa ada beberapa human skill yang dimiliki orang-orang macam Christian.”