- Fabio Quartararo pesimistis dirinya mampu mempertahankan gelar juara dunia MotoGP.
- Keraguan itu muncul setelah Fabio Quartararo menyelesaikan balapan MotoGP Prancis 2022 di posisi keempat.
- Juara dunia MotoGP 2021 itu masih memiliki peluang untuk mempertahankan gelar jika Yamaha terus berbenah di sisa musim.
SKOR.id - Fabio Quartararo pesimistis dirinya bisa mempertahankan gelar juara dunia MotoGP usai hanya mampu finis keempat di GP Prancis 2022, Minggu (15/5/2022).
Beraksi di hadapan publik sendiri, rider Monster Energy Yamaha itu justru memulai dengan start buruk. Ia melakukan beberapa kesalahan hingga harus kehilangan banyak posisi.
Kendati berjuang keras untuk mendekati para rival-rivalnya yang berada di barisan depan selama lomba, Quartararo akhirnya harus puas finis keempat di Sirkuit Bugatti, Le Mans.
Meski tak mampu meraih podium, hasil di Le Mans masih mengukuhkan dirinya di peringkat teratas klasemen sementara MotoGP 2022 dengan total 102 poin.
Namun, pembalap 23 tahun itu hanya unggul empat angka dari Aleix Espargaro (Aprilia Racing) yang menempati posisi kedua.
Berkaca dari kondisi tersebut, Fabio Quartararo pun ragu bisa kembali menjadi juara dunia di musim ini.
He wanted more but it wasn't for a lack of trying! ⚔️@FabioQ20 takes fourth at home to retain his Championship lead! ????#FrenchGP ???????? pic.twitter.com/DA4UWqyeia— MotoGP™???? (@MotoGP) May 15, 2022
Namun, kans masih terbuka jika Yamaha melakukan sejumlah pengembangan terhadap paket YZR-M1. Peningkatan top speed merupakan area utama yang perlu difokuskan.
“Satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah tidak membuat kesalahan," kata Fabio Quartararo.
"Jika saya tidak membuat kesalahan, saya bisa berada di sana, karena kecepatan kami di setiap balapan, selain beberapa seperti Austin dan Qatar, kami adalah yang tercepat."
“Dalam hal kecepatan, bagi saya, saya adalah yang tercepat. Namun begitu Anda membuat kesalahan kecil, Anda kehilangan segalanya."
“Pada balapan ini (Prancis), saya berada dalam situasi yang sama tetapi saya tertahan di P6. Saya tak tahu apa yang bisa saya lakukan karena saya mendorong diri saya hingga batas."
“Saya mencapai limit di mana-mana tetapi saya bahkan tidak bisa mencobanya. Ini adalah hal yang paling membuat frustrasi. Anda berada pada lap terakhir, dan bahkan jika Anda tertinggal satu sentimeter, mereka berakselerasi dan menjauh."
“Kemudian Anda kehilangan 0,1 detik. Inilah mengapa saya tidak merasa menjadi favorit juara tahun ini," ujarnya menerangkan.
Sebelumnya, Fabio Quartararo juga mengaku frustrasi karena tak mampu melakukan aksi overtaking terhadap para rival. Padahal, ia punya race pace lebih baik.
El Diablo pun merasa finis keempat di GP Prancis 2022 bukan tempat seharusnya ia berada, mengingat banyaknya pembalap yang terjatuh di depannya.
“Saya sama sekali tidak merasa senang dengan balapan saya. Ada tiga kecelakaan di depan saya," katanya.
"Saya tidak bisa senang dengan hasil balapan karena posisi saya yang sebenarnya bukan keempat, lebih jauh di belakang."
“Itu (hasil negatif) bukan karena kecepatannya, karena jika Anda memeriksa semua latihan, kami memiliki kecepatan terbaik."
“Tetapi kemudian Anda berada di posisi di mana Anda tidak memiliki trek yang jelas atau Anda tidak dapat menyalip, maka selesai sudah," katanya memungkasi.
Baca Berita MotoGP Lainnya:
Fabio Quartararo Hanya Main Aman di MotoGP Prancis 2022
Bos Yamaha Sebut Fabio Quartararo sejajar Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo