- Fabio Quartararo mengungkap salah satu kunci suksesnya menjuarai MotoGP 2021.
- Quartararo menyebut bahwa untuk menjadi juara dunia, seorang pembalap mesti kejam layaknya pembunuh.
- Menurut Quartararo, tidak mungkin menjadi juara jika berlaku manis.
SKOR.id - Keberhasilan Fabio Quartararo menjuarai MotoGP 2021 sukses memukau banyak pencinta olahraga balap motor.
Pembalap Monster Energy Yamaha itu meraih gelar perdananya usai menampilkan permainan dominan sepanjang musim.
Dari 18 seri balapan yang digelar, Quartararo berhasil naik podium teratas sebanyak lima kali dan mengumpulkan 278 poin.
Pembalap berjulukan El Diablo itu seakan menebus kesalahan pada MotoGP 2020, ketika gagal menunjukkan penampilan yang konsisten.
Namun, kesuksesan Quartararo tak diraih dengan mudah. Ia sempat mengalami masa kelam yang membuatnya benar-benar terpuruk.
"Saat saya memenangi titel, pikiran saya melayang ke tahun-tahun ketika tidak ada yang percaya dengan kemampuan saya," ujarnya dikutip dari Corsedimoto.
"Banyak orang berkomentar di Instagram saya setelah saya tampil buruk pada musim lalu (MotoGP 2020)."
"Saya sempat mengunggah foto saat bersama teman-teman di pantai. Lalu, ada yang mengatakan, 'Lebih baik kamu latihan daripada pergi ke pantai'. Kata-kata itu sangat menyakitkan karena saya telah memberikan semuanya," tutur Quartararo.
Pembalap berjuluk El Diablo tersebut akhirnya bangkit pada MotoGP 2021. Ia tak lagi tampil sebagai pemuda yang lemah, namun sebagai pria dewasa yang siap bertarung dengan siapa pun di lintasan.
"Kalau Anda ingin menjadi orang manis, Anda tak dapat mengawali balapan. Saya menyebut diri saya pembunuh saat naik ke atas motor. Tanpa melakukan itu, saya tidak bisa jadi juara dunia," ujarnya.
"Soal pertemanan juga harus dijaga. Respek kepada sesama pembalap boleh-boleh saja, tapi tidak boleh berteman terlalu dekat."
"Kesendirian adalah harga yang harus dibayar kalau mau jadi juara. Toh, kebahagiaan akan terasa makin penuh jika Anda tahu perjuangan yang harus dilakukan untuk meraihnya."
"Terakhir, saya punya Eric (Mahe, manajernya), Tom (Thomas Baumant, sahabatnya), dan keluarga. Karena itulah saya selalu bersenang-senang," ia memungkasi.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita MotoGP lainnya:
Antisipasi Kekurangan Kamar, Panitia MotoGP 2022 Siapkan Kapal Pesiar
Harapan dan Peluang Juara MotoGP 2022 versi Komunitas Marquesistas Indonesia