- Dunia sepak bola dikejutkan dengan rencana pembentukan European Super League.
- Sebanyak 12 klub besar Eropa sepakat dengan pembentukan kompetisi tersebut.
- UEFA tidak tinggal diam dengan adanya kompetisi tandingan Liga Champions tersebut.
SKOR.id - Dunia sepak bola internasional terguncang dengan kabar dibentuknya kompetisi baru dengan nama European Super League (ESL).
Ada setidaknya 12 klub besar dari liga top Eropa yang menjadi pendukung terbentuknya kompetisi baru tersebut.
European Super League digadang-gadang akan menjadi kompetisi bergengsi pengganti Liga Champions.
Namun, rencana terbentuknya European Super League tersebut langsung ditentang oleh Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA).
UEFA secara tegas akan bekerja sama dengan FA, Premier League, RFEF, FIGC, Premier League, La Liga, Serie A, dan juga FIFA serta semua anggota asosiasi akan bersatu untuk menyetop proyek itu.
Dilansir dari situs resmi UEFA, terbentuknya kompetisi tandingan yang berisi klub elite itu menimbulkan reformasi kompetisi antarklub Eropa.
Komite eksekutif UEFA telah menyetujui format baru kompetisi antarklub Eropa yang akan dimulai pada musim 2024-2025.
Selain kompetisi Liga Champions dan Liga Europa, akan ada kompetisi baru, yaitu Liga Konferensi Eropa.
Perubahan format ini dirancang untuk mengamankan masa depan positif sepak bola Eropa di setiap level, dan memenuhi kebutuhan semua pemangku kepentingan yang terus berkembang.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, juga menyebutkan bahwa format bau ini akan mendukung status dan masa depan sepak bola domestik.
"Format baru ini juga mendukung status dan masa depan game domestik di seluruh Eropa," ujar Aleksander Ceferin.
"Ini (kompetisi) mempertahankan prinsip bahwa penampilan domestik harus menjadi kunci kualifikasi, dan menegaskan kembali prinsip-prinsip solidaritas melalui permainan dan persaingan terbuka." ujar Ceferin menambahkan.
Mengenai format baru kompetisi antarklub Eropa, terutama Liga Champions, nantinya memang akan terjadi beberapa perubahan yang mencolok.
Liga Champions Eropa akan diikuti sebanyak 36 tim dari sebelumnya 32 tim dan akan berbentuk liga, bukan lagi grup.
Setiap klub akan memainkan 10 pertandingan tahap liga melawan 10 lawan yang berbeda (lima pertandingan kandang, lima tandang).
Karena jumlah pertandingan yang bertambah, otimatis pendapatan tim yang bertanding juga semakin banyak.
Delapan tim teratas di liga akan lolos secara otomatis ke babak sistem gugur, sementara tim yang finis di urutan kesembilan hingga ke-24 akan bersaing dalam play-off dua leg untuk mengamankan jalan mereka ke babak 16 besar kompetisi.
Kualifikasi untuk Liga Champions UEFA akan terus terbuka dan diperoleh melalui penampilan tim di kompetisi domestik.
Tim elite juga akan diuntungkan, sebab dua dari empat slot tambahan di Liga Champions akan didasarkan pada klub dengan koefisien klub tertinggi selama lima tahun terakhir, yang tidak lolos ke fase grup Liga Champions tetapi lolos ke fase kualifikasi Liga Champions, Liga Europa, atau Liga Konferensi Eropa.
Sehingga tim tersebut bisa memiliki kemungkinan lolos ke Liga Champions, selama mereka berada di zona Liga Europa atau Liga Konferensi Eropa pada klasemen akhir.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Hasil Getafe vs Real Madrid: Imbang Tanpa Gol, Posisi Los Blancos Terancam Digusur Barcelona https://t.co/MpKrrNsboW— SKOR Indonesia (@skorindonesia) April 18, 2021
Berita European Super League Lainnya:
Klub Pendiri European Super League Bakal Terima Imbalan Rp70,5 Triliun
Suporter Arsenal dan Chelsea Kecam Keikutsertaan Klub di European Super League