Euro 2024: Mampukah Italia Meraih Gelar Beruntun

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Starting XI Tim Nasional Italia saat menghadapi Bosniaa-Herzegovina pada laga persahabatan jelang Euro 2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)
Starting XI Tim Nasional Italia saat menghadapi Bosniaa-Herzegovina pada laga persahabatan jelang Euro 2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

SKOR.id – Setelah kekecewaan karena gagal lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar sebagai juara Eropa, Italia bertekad menebusnya dengan mencapai prestasi yang mengesankan; menjadi tim kedua yang memenangi Piala Eropa berturut-turut, setelah Spanyol melakukannya pada tahun 2008 dan 2012. 

Meskipun komputer super Opta tidak menganggap Gli Azzurri sebagai favorit – peluang juara mereka hanya 5%, tertinggal dari enam tim lainnya – Italia telah menunjukkan bahwa mereka dapat mengatasi estimasi komputer super sebelum turnamen. 

Faktanya, sebelum dimulainya Euro 2020, Italia hanya memiliki peluang 7,6% untuk menjuarai turnamen tersebut. Namun faktanya mereka berhasil mengangkat trofi di Wembley setelah mengalahkan Inggris di final melalui adu penalti. 

Terlebih lagi, turnamen internasional besar terakhir yang diselenggarakan secara eksklusif di Jerman membawa kesuksesan bagi Italia. Tim asuhan Marcello Lippi mengangkat Piala Dunia pada 2006 di Olympiastadion Berlin. Stadion itu juga yang nantinya akan menjadi tempat berlangsungnya final Euro 2024

Jika menang, Italia akan bergabung dengan Jerman sebagai tim nasional sepak bola pria yang paling banyak meraih gelar turnamen besar di antara negara-negara Eropa. Saat ini, Italia bangga dengan enam trofi (4 Piala Dunia, 2 Piala Eropa) sementara Die Mannschaft memiliki tujuh (4 Piala Dunia, 3 Euro).

Perjalanan Italia dari Roberto Mancini ke Luciano Spalletti

Setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memilih Roberto Mancini sebagai sosok yang akan mengantarkan era baru sepak bola Italia, dengan fokus khusus pada pengembangan pemain muda. Untuk Euro 2024 ini, banyak pemain yang diberi kesempatan oleh Mancini kini menjadi andalan tim.

Nicolo Barella (45 penampilan di bawah asuhan Mancini), Giovanni Di Lorenzo (28), dan Alessandro Bastoni (17) semuanya melakukan debut mereka untuk tim nasional Italia dengan Mancini sebagai pelatih. 

Luciano Spalletti melatih timnas Italia. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).
Luciano Spalletti dipercara melatih Timnas Italia usai sukses bersama SSC Napoli di Liga Italia 2022-2023. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Selain mereka, mantan bos Manchester City ini juga mengawasi perkembangan karier para pemain seperti kiper Gianluigi Donnarumma, yang telah mencatatkan 49 dari 61 penampilannya untuk Italia di bawah manajemennya, dan Federico Chiesa (41/46). 

Dalam rangkaian yang mencakup kemenangan di Euro 2020, Italia mencatatkan 37 pertandingan tanpa kekalahan (menang 28, imbang 9) antara Oktober 2018 dan September 2021.  

Mancini pun akhirnya menjadi manajer tersukses ketiga dalam sejarah Timnas Italia dengan 37 kemenangan – lebih sedikit hanya dari Vittorio Pozzo (63) dan Enzo Berazot (40). 

Namun, dengan kegagalan lolos ke Piala Dunia 2022, ada sesuatu yang pecah dan jalan Mancini dan Timnas Italia berbeda.

Luciano Spalletti, arsitek di balik Scudetto pertama Napoli dalam 33 tahun – juara Liga Italia pada 2022-2023, setelah terakhir pada 1989-1990 (lainnya, 1986-1987) – ditunjuk menggantikan Mancini. 

Spalletti segera fokus pada kohesi grup, memperkuat protagonis utama manajemen Mancini, dan secara bertahap memperkenalkan pemain baru. 

Para pemain baru tersebut antara lain Raoul Bellanova – bek yang memberikan assist terbanyak di Liga Italia musim lalu (7) – dan Andrea Cambiaso, bek sayap yang mencatatkan carry distance – setiap pergerakan pemain dengan berjarak lebih dari lima meter – tertinggi kedua dari seluruh pemain Juventus FC pada 2023-2024 (4.391 meter).

Ini akan menjadi turnamen internasional besar pertama Spalletti sebagai seorang pelatih. Dia mengikuti jejak 10 pelatih Italia lainnya yang pernah melatih Italia di Kejuaraan Eropa, dan tidak ada manajer non-Italia yang pernah melakukannya. 

Dalam upaya untuk mendorong “spiritoAzzurro” di timnya, Spalletti memilih untuk mengingat kembali sejarah kejayaan tTm Nasional Italia, dengan mengundang beberapa pemain nomor 10 legendaris negaranya di masa lalu – Gianni Rivera, Giancarlo Antognoni, Roberto Baggio, Francesco Totti, dan Alessandro Del Piero – ke FIGC Center di Coverciano.

Enam Perintah Spalletti

Spalletti ingin ideologi sepak bolanya jelas. Sedemikian rupa sehingga dia memiliki papan dengan “enam perintah” yang tercantum untuk para pemainnya di ruang ganti, yakni: 

*Tampil menekan terus-menerus (menghilangkan kepercayaan lawan)
*Kontrol permainan (menjaga bola)
*Terikat (jarak antar pemain harus pendek dan dekat)
*Agresi kembali yang sengit setelah bola hilang
*Restorasi (jika tidak dalam posisi melakukan serangan balik, berkumpul kembali di belakang bola)
*Perintah, pembelajaran, dan persiapan (mulai kembali pengepresan setelah struktur memungkinkan)

“Hukum” yang diterapkan Spalletti kepada para pemainnya adalah perwujudan gaya bermainnya. Hal tersebut dapat dengan mudah dipahami setelah melihat bagaimana tim Napolinya bermain pada musim 2022-2023. 

Dengan penguasaan bola, Spalletti ingin mendominasi permainan melalui penguasaan bola dan pendekatan passing yang dipupuk dengan cermat. Tanpa itu, ia ingin segera merebutnya kembali melalui tekanan tinggi.

Berkat dogma-dogma ini, Napoli mencetak gol terbanyak (77) pada musim 2022-2023 dan kebobolan paling sedikit (28), dengan rata-rata penguasaan bola tertinggi (62%) dan mencatat turnover terbanyak (370 – delapan diakhiri dengan gol).

Selain itu, Spalletti juga sangat teliti dalam menangani situasi bola mati, sebuah aspek permainan yang bisa sangat menentukan di turnamen sistem gugur. Saat menangani Napoli, tim itu mencetak gol terbanyak dari situasi bola mati di Liga Italia pada 2022-2023 (24) dan kebobolan paling sedikit (4).

Perpaduan Menarik antara Pengalaman dan Darah Baru

Ada beberapa pemain di skuad yang akan berusaha memperbaiki beberapa kesalahan. Salah satunya adalah Jorginho, yang ingin menebus dua penalti yang gagal melawan Swiss yang akhirnya merugikan Italia di kualifikasi Piala Dunia 2022, serta kekecewaannya karena finis kedua di Liga Inggris 2023-2024 bersama Arsenal FC. 

Barella dan Chiesa, keduanya menjadi protagonis kemenangan Gli Azzurri di Euro 2020, kini juga akan memberikan pengaruh besar di Euro 2024

Barella mencetak satu gol dan memberikan dua assist selama kemenangan Italia di Piala Eropa, diikuti dengan mencatatkan assist lebih banyak dibandingkan pemain Italia lainnya selama kualifikasi Euro 2024 (3), dan menciptakan tujuh peluang lebih banyak dibanding rekan satu timnya (15).

Dalam dua musim terakhir, Barella juga memperkuat Inter Milan, membantu mereka mencapai final Liga Champions UEFA 2022-2023 dan menjadikan dirinya sebagai salah satu pilar timnya musim ini saat I Nerazzurri memenangkan Scudetto ke-20 mereka.

Pemain berusia 27 tahun ini mencatatkan lebih banyak keterlibatan dalam serangan permainan terbuka dibandingkan dengan gelandang lainnya pada musim 2023-2024, dan berada di urutan ketiga secara keseluruhan, hanya di belakang Khvicha Kvaratskhelia (Napoli) dan Matias Soule (Frosisone). 

Adapun Chiesa, setelah menjadi salah satu pemain terbaik Italia di Euro 2020, ia banyak menderita masalah cedera dalam dua tahun terakhir. 

Terlepas dari kesulitan tersebut, rasio menit per golnya pada musim 2023-2024 adalah yang terbaik dalam kariernya di Liga Italia, dengan rata-rata 9 golnya tercipta setiap 245 menit sekali. Kesembilan gol tersebut merupakan balasan gol terbaiknya di kasta tertinggi Italia sejak ia mencetak 10 gol pada musim 2019-2020.

Spalletti juga ingin memanfaatkan rasa lapar para pemain yang akan merasakan pengalaman pertamanya di turnamen besar internasional, seperti Riccardo Calafiori dan Gianluca Scamacca. 

Calafiori tampil mengesankan bersama Bologna FC musim ini. Bek berusia 22 tahun tersebut mencatatkan tujuh keterlibatan gol di Liga Italia (2 gol, 5 assist). Hebatnya, tidak ada bek yang menghasilkan assist lebih banyak untuk Bologna dalam dua dekade terakhir di kompetisi papan atas. 

Dalam konferensi pers baru-baru ini, Spalletti memuji kualitas sang bek, dan menyatakan bahwa Calafiori juga bisa bermain sebagai pemain nomor 10 di masa depan. 

Terakhir, Scamacca mencetak lebih banyak gol musim ini di salah satu kompetisi besar Eropa dibanding pemain Italia lainnya. Ia mencetak enam gol dalam kesuksesan Atalanta BC juara di Liga Europa. 

Pemain Italia terakhir yang mencetak lebih banyak gol di Eropa adalah Ciro Immobile pada musim 2017-2018 (delapan gol untuk Lazio, juga di Liga Europa), dan Scamacca kemungkinan akan menjadi striker utama Italia di Jerman. 

Meskipun Gli Azzurri tidak menjadi favorit untuk Euro 2024, dan absennya mereka di Piala Dunia terakhir, kekuatan pertandingan domestik di Italia terus mengalami kemajuan. 

Dalam dua musim terakhir, lima dari enam final kompetisi Eropa menampilkan tim Italia: Fiorentina dua kali di Liga Konferensi Eropa, Roma dan Atalanta di Liga Europa, dan Inter di Liga Champions. 

Sekarang tergantung pada Spalletti dan tim Italia barunya untuk mengakhirinya dengan penampilan yang kuat di musim panas ini. Sejarah menunjukkan bahwa mempertahankan gelar Piala Eropa sangatlah sulit. 

Pertanyaannya, apakah ada orang yang akan terkejut jika Italia kembali memegang trofi tersebut pada 15 Juli 2024 nanti? 

RELATED STORIES

Euro 2024: 11 Pemain Italia Pemakai Nomor 10 di Piala Eropa

Euro 2024: 11 Pemain Italia Pemakai Nomor 10 di Piala Eropa

Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti memiliki alasan mengapa Lorenzo Pellegrini dipercaya memakai nomor 10 untuk Euro 2024.

Euro 2024: Pemain Bintang dari Tim Favorit Peraih Gelar

Euro 2024: Pemain Bintang dari Tim Favorit Peraih Gelar

Inggris berharap kepada Harry Kane, Prancis dengan Kylian Mbappe, Italia tidak memiliki mesin gol, dan Kai Havertz yang main sebagai false 9.

Persaingan Grup B Euro 2024: Spanyol dan Italia Favorit

Berikut ini persaingan Grup B Euro 2024, yang diisi Albania, Italia, Kroasia, dan Spanyol.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

PSG berhasil melaju ke final Liga Champions 2024/2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

World

Perayaan Gelar Liga Champions PSG Berakhir Rusuh, 2 Orang Dilaporkan Tewas

Perayaan gelar Liga Champions PSG di kota Paris berakhir kerusuhan yang menewaskan 2 orang.

Pradipta Indra Kumara | 01 Jun, 14:54

PMSL SEA. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

Ini Venue Grand Final PMSL SEA Summer 2025

Grand Finals PUBG Mobile Super League (PMSL) SEA Summer 2025 akan berlangsung di BasketHall GBK, Jakarta, 20 hingga 22 Juni 2025.

Gangga Basudewa | 01 Jun, 14:32

Para pemenang MilkLife Soccer Challenge - Bandung 2025.. (PR Megapro)

National

Pemenang Milklife Soccer Challenge Bandung 2025, Juara Bertahan Masih Berjaya

SDN 073 Pajagalan B dan SDN 075 Jatayu Kembali Naik ke Podium tertinggi.

Gangga Basudewa | 01 Jun, 13:59

Hasil pertandingan futsal. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Pangsuma FC Imbang di Kandang, Bintang Timur Comeback Atas Cosmo JNE

Rekap hasil lima laga pada hari kedua pekan ke-12 Pro Futsal League 2024-2025 di Pontianak, Minggu (1/6/2025).

Taufani Rahmanda | 01 Jun, 13:01

Inter Milan berhasil melaju ke final Liga Champions 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Inter Milan Sempat Berpeluang Meraih Treble Musim Ini, Malah Berujung Trouble

Inter Milan menjadi salah satu tim yang sempat berpeluang meraih treble winners musim ini, akhirnya berujung kegagalan.

Pradipta Indra Kumara | 01 Jun, 11:41

Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes. (Grafis Yusuf/Skor.id)

Timnas Indonesia

Jay Idzes Optimistis, Ungkap Modal Timnas Indonesia untuk Hadapi Cina dan Jepang

Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, bicara kekuatan terbesar Garuda untuk sisa laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Taufani Rahmanda | 01 Jun, 09:38

patrick kluivert

World

PSG Juara dengan Pencetak Gol Muda, Rekor di Liga Champions Masih Milik Patrick Kluivert

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, masih memegang rekor di Liga Champions meski PSG punya dua pemuda hebat.

Taufani Rahmanda | 01 Jun, 07:56

PBESI (Dede Mauladi/Skor.id)

Esports

Timnas FC Online Jalani Pemusatan Latihan di Vietnam

Hal ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan tim FC Online menghadapi SEA Games 2025.

Gangga Basudewa | 01 Jun, 07:04

Luis Enrique pelatih Paris Saint-Germain. (Jovi Arnanda/Skor.id).

World

Luis Enrique, Treble Winners Kedua dan Cinta Abadi untuk Xana

Luis Enrique mencatatkan treble winners kedua setelah membawa PSG juara Liga Champions, ada cinta abadi untuk Xana.

Pradipta Indra Kumara | 01 Jun, 05:54

bojan hodak persib

Liga 1

Bojan Hodak Ungkap Rencana Persib Menyongsong Musim Baru Tampil di Tiga Kompetisi

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, sudah menyiapkan rencana dan program menuju kompetisi musim 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 01 Jun, 05:21

Load More Articles