SKOR.id – Denmark akan menghadapi Inggris dalam laga lanjutan Grup C Euro 2024 Kamis (20/6/2024) malam ini di Frankfurt Arena.
Tentunya suporter Denmark dan Inggris akan berbondong-bondong memadati stadion di Kota Frankfurt itu demi mendukung tim kesayangan masing-masing.
Untuk suporter Inggris sudah banyak yang mengenal karakter liar mereka yang dikenal sebagai Hooligans.
Tapi untuk suporter Denmark, tidak terlalu banyak yang mengenal karakter mereka.
Jika Anda menonton Euro 2024 dan memiliki pertanyaan tentang Denmark dan penggemar sepak bolanya, simak artikel ini selengkapnya.
Mari kita simak beberapa tradisi sepak bola Denmark yang mungkin akan terdengar unik bagi orang-orang di luar negara itu.
1. Topi Tepuk Tangan (Klaphat) yang Unik
Apa yang mereka kenakan? Di Denmark, suporter mengenakan klaphat saat pertandingan. Klaphat adalah topi dengan dua tangan yang dapat bertepuk tangan saat menarik tali.
Topi ini pertama kali dipatenkan pada Liga Champions Eropa 1984 dan benar-benar populer di Piala Dunia 1986 Meksiko.
Topi tersebut masih dapat dilihat pada pertandingan saat ini sebagai tampilan retro.
Namun, jangan menyebut seseorang sebagai klaphat, karena ini adalah ungkapan yang menghina yang berarti Anda menganggap mereka “bodoh”.
2. Bergoyang dan Bernyanyi
Terkadang suporter Denmark suka bergandengan tangan, bergoyang, dan menyanyikan lagu yang berbunyi: "Vi sejler op af åen, vi sejler nedad igen. Det var vel nok en dejlig sang sang, den må vi ha’ endnu en gang.”
Ini adalah lagu hiburan yang secara harfiah berarti "kita berlayar menyusuri sungai dan turun lagi, itu lagu yang sangat bagus, ayo kita nyanyikan sekali lagi”.
Konon lagu ini berasal dari lagu revue pada tahun 1895 tentang sungai di kota Odense.
3. Obsesi terhadap Warna Merah dan Putih
Mengenakan warna nasional Denmark, merah dan putih, adalah cara khas untuk menunjukkan dukungan, lebih dari sekadar mengenakan kaus sepak bola.
Anda akan melihat segala macam warna merah dan putih dipajang dan banyak bendera yang dikibarkan.
Mereka kemudian bernyanyi: “Vi er rode, vi er hvide, vi står sammen, side om side.” Artinya: “Kita merah, kita putih, kita akan berdiri berdampingan.”
4. Nomor Khusus 10
Bintang sepak bola Denmark, Christian Eriksen, mengenakan nomor 10 di punggungnya.
Serangan jantung tragis yang pernah dideritanya pada pertandingan pertama Euro 2021 berdampak pada semua orang yang menonton.
Rekan satu timnya telah membuat beberapa referensi untuk menghormatinya dan mereka mendedikasikan kemenangan mereka atas Rusia untuknya.
5. Teriakan "Vi Skal Ikke Hjem, Vi Skal Videre."
Pemain Denmark Joachim Maehle menulis frasa Denmark ini pada profil Twitter-nya setelah Denmark menang 4-1 atas Rusia.
Ketika itu ia mencetak gol terakhirnya, lalu meneriakkan "Vi skal ikke hjem, vi skal videre” ("Kami tidak akan pulang, kami melangkah lebih jauh!").
Komentator Denmark, Andreas Kraul, pun meneriakkan kalimat serupa saat Denmark mencetak gol ketiganya pada menit ke-79.
Tentang apa semua ini? Ya, “Kami tidak akan pulang, kami akan melangkah lebih jauh” adalah ungkapan dari film lama Denmark tahun 1971 berjudul “The Olsen Gang in Jutland.”
Dalam film tersebut, pemimpin geng kriminal menolak pulang setelah rencana mereka gagal. "Kami tidak akan pulang, kami akan melangkah lebih jauh!" ujarnya seraya berteriak.
Tapi itu bukan berarti ada kesan bahwa tim sepak bola Denmark adalah sekelompok penjahat pemberontak dari Jutland. Sama sekali tidak.