- Hari ini harga Pertamax turun dari Rp13.900 menjadi Rp12.800 per liter, berlaku mulai pukul 14.00 WIB.
- Pemerintah juga menurunkan harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
- Harga baru berlaku untuk provinsi dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
SKOR.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Selasa (3/12/2022) resmi mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak non-subsidi.
Harga Pertamax, misalnya, dari sebelumnya Rp13.900 per liter kini menjadi Rp12.800 per liter atau turun senilai Rp1.100 per liter.
"Harga baru berlaku per 3 Januari 2023 pukul 14.00 WIB," kata Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Selasa (3/1/2022), dikutip dari Antara.
Selain menurunkan harga Pertamax, pemerintah juga menurunkan harga Pertamax Turbo (RON 98).
Untuk Pertamax Turbo, harga turun dari Rp15.200 per liter menjadi Rp14.180 per liter sejak penyesuaian harga terakhir dilakukan pada 1 Desember 2022.
Sementara untuk produk jenis gasoil (diesel) yakni Dexlite (CN 51), harganya menjadi Rp 16.150 per liter atau turun dari sebelumnya Rp18.300 per liter.
Kemudian, Pertamina Dex (CN 53) mengalami penyesuaian harga menjadi Rp16.750 per liter dari sebelumnya Rp18.800 per liter.
Harga baru tersebut berlaku untuk provinsi dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, seperti DKI Jakarta.
View this post on Instagram
Erick Thohir menjelaskan, penyesuaian harga Pertamax series tersebut mengacu pada perubahan harga minyak mentah dan harga produk minyak dunia.
Menurutnya, Pertamina melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.
"Dengan penyesuaian itu, kita bisa lihat harga BBM Pertamina paling kompetitif dengan tetap mempertimbangkan berbagai aspek.”
“Tujuannya agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga seluruh pelosok Tanah Air," kata Erick Thohir.
Lebih lanjut ia mengatakan harga BBM non-subsidi bersifat fluktuatif sehingga dievaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Mengingat tren perubahan harga minyak dunia yang begitu fluktuatif dan dinamis, Erick Thohir juga tengah mengkaji penyesuaian pengumuman harga BBM non-subsidi menjadi lebih cepat.
Tepatnya, seminggu sekali dari sebelumnya yang sebulan sekali. Erick Thohir menuturkan pengumuman penyesuaian harga BBM non-subsidi tiap pekan akan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Terutama dalam mendapatkan kepastian lebih cepat terkait penyesuaian harga BBM non-subsidi terbaru.
Namun begitu, ia mengaku masih harus melakukan konsultasi dengan sejumlah pihak agar sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku.
"Kami ingin beri kepastian lebih segera untuk masyarakat dengan pengumuman penyesuaian harga yang lebih cepat.”
“Tapi di sisi lain, tentu ada aturan yang harus kita penuhi, ini bersama-sama dengan kita matangkan," ujar Erick Thohir.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya berkomitmen penuh untuk menyediakan dan menyalurkan BBM berdasarkan lima prinsip.
Kelima prinsip tersebut adalah availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.
Ia menyampaikan harga baru per 3 Januari 2023 sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.
Ini sebagai perubahan atas Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
“Melalui Subholding Commercial & Trading Pertamina Patra Niaga, kami terus berkomitmen menyediakan pasokan produk BBM berkualitas di seluruh Indonesia.”
“Tidak hanya di kota-kota besar, namun ke seluruh pelosok negeri, dengan harga yang kompetitif,” ujar Nicke.
Berita Otomotif Lainnya:
Daftar Harga Baru BBM Per 1 Desember, Shell Super Kini Lebih Mahal daripada Pertamax
Kemenhub: Subsidi BBM Rp600 Triliun Harusnya Digunakan untuk Transisi Energi
MG 5 GT Tawarkan Solusi Menyikapi Kenaikan Harga BBM