SKOR.id - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, menerima bola yang bertanda tangan Paus Fransiskus. Bola itu diserahkan oleh salah satu penggemar sepak bola, Hilbert Iddo Hasudungan.
Hilbert adalah orang yang mendapatkan tanda tangan dari Paus Fransiskus di bola tersebut, saat pemimpin umat Katolik dunia itu berkunjung ke Jakarta, awal September 2024.
Bola itu diserahkan Hilbert kepada Erick Thohir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (21/9/2024). Erick Thohir pun mengungkapkan, bola yang diterima itu akan disimpan PSSI, dan akan menjadi salah satu bagian isi Museum Bola Indonesia yang akan dibangun PSSI.
“Ini adalah bola berkah yang diperoleh oleh Bang Hilbert ketika kunjungan Paus Fransiskus. Ini nantinya akan disimpan oleh PSSI dan jika museum bola sudah jadi akan disimpan di sana dengan menggunakan nama Bang Hilbert," kata Erick Thohir.
Sekadar informasi, Hilbert dalam kesehariannya bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kementeria Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Dia pun berharap agar sepak bola Indonesia terus mencetak prestasi dan membawa pesan perdamaian bagi Indonesia.
"Saya setuju dengan harapan Bang Hilbert. Jadi terus dukung sepak bola Indonesia dan pantang menyerah. Memang sepak bola itu untuk persatuan, perdamaian, dan bukan jadi pemecah belah. Harapannya Timnas Indonesia terus berprestasi dan menjadi alat pemersatu dengan hadirnya bola ini," Erick Thohir menuturkan.
Seperti diketahui, Paus Fransiskus memang melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Kunjungan tersebut juga diliputi berbagai pertemuan penting. Di antaranya dengan Presiden RI, Joko Widodo, serta para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Kemudian juga diadakan misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, yang dihadiri puluhan ribu umat katolik.
Ini menjadi ketiga kalinya bagi Bapa Suci umat Katolik ke Indonesia, setelah Paus Paulus VI pada 1970 dan 1989, saat Gereja Katolik Roma dipimpin Paus Yohanes Paulus II.
Kunjungan ke Indonesia kali ini memang masuk dalam jadwalnya untuk berkunjung ke kawasan Asia Pasifik selama 11 hari atau tepatnya pada 3-13 September 2024. Indonesia menjadi negara pertama yang dalam agenda kunjungan ini.