- El Clasico Real Madrid vs Barcelona bakal tersaji dalam lanjutan LaLiga 2021-2022, Senin (23/3/2022) dini hari WIB.
- Menjelang laga prestisius tersebut, Skor.id mengulas kembali deretan momen tak terlupakan dari dekade ke dekade.
- Ada yang menjadi momen kemenangan bagi Real Madrid, namun tak sedikit pula momen kejayaan dari Barcelona.
SKOR.id - Tak bisa dimungkiri, laga Real Madrid vs Barcelona adalah salah satu yang paling ditunggu oleh para pencinta sepak bola di seluruh dunia. Rivalitas kedua tim yang pertemuannya dikenal dengan istilah El Clasico, selalu bisa menjadi magnet tersendiri.
Sudah begitu banyak momen-momen menarik yang tersaji dari klub raksasa Spanyol itu di pentas LaLiga. Ada yang menjadi momen kemenangan bagi Real Madrid, namun tak sedikit pula momen kejayaan dari Barcelona.
Maka itu, menjelang laga Real Madrid vs Barcelona yang akan tersaji dalam lanjutan La Liga 2021-2022 di Stadion Santiago Bernabeu, Senin (23/3/2022) dini hari WIB, Skor.id mencoba untuk mengulas kembali berbagai momen tak terlupakan dari bentrok kedua tim dari dekade ke dekade. Simak ulasannya di bawah ini:
Era 1920-an
Pertandingan El Clasico pertama yang terjadi di pentas LaLiga adalah pada Februari 1929, atau pada pekan kedua musim pertama kompetisi kasta tertinggi di Negeri Matador.
Kala itu, Stadion Les Corts yang terdapat di Barcelona dipadati dengan rasa percaya diri tinggi bisa menaklukkan Real Madrid. Namun pada akhirnya, kekecewaan didapatkan Barcelona bersama pendukungnya.
Pasalnya, Real Madrid berhasil menuai kemenangan 2-1. Meski memang, pada pertemuan kedua Barcelona berhasil menang dengan skor 1-0 serta meraih gelar La Liga pertama. Tapi El Clasico pertama kemenangannya tetap jatuh ke klub Ibu Kota.
Era 1930-an
Pada masa ini, Real Madrid meraih kemenangan terbesar dalam sejarah El Clasico di LaLiga. Tepatnya pada musim 1934-1935.
Pada pertemuan pertama, Barcelona berhasil menumbangkan Real Madrid dengan skor telak 5-0 di Les Corts. Tapi pada pertemuan kedua, Los Merengues, julukan Real Madrid, mampu membalikkan keadaan dengan menang 8-2 di Chamartin.
Pada laga kedua tersebut, tim tuan rumah sudah unggul dengan skor 5-1 hanya dalam tempo 30 menit. Situasi itu membuat pelatih Barcelona, Ferenc Plattko meminta panpel mengganti bola pertandingan saat jeda babak pertama.
Namun setelah bola diganti, tetap tidak ada yang berbeda dan Real Madrid pun berhasil meraih kemenangan terbesar dalam sejarah El Clasico di LaLiga.
Era 1940-an
Bisa dikatakan, rivalitas El Clasico yang kita ketahui saat ini dimulai sejak tahun 1940-an. Itu tidak terlepas dari sejumlah pertemuan sengit di antara kedua tim pada masa itu.
Di antaranya adalah hasil imbang dengan skor terbesar yang pernah tercatat bagi kedua tim, yaitu pada pertandingan yang digelar di Les Corts tahun 1943, dan berakhir dengan skor 5-5.
Era 1950-an
Salah satu momen bersejarah yang tercipta pada masa ini adalah, El Clasico menjadi pertandingan sepak bola pertama yang disiarkan televisi Spanyol.
Itu terjadi pada 15 Februari 1959 di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid. Bahkan, ada persaingan teknologi terbaru sebelum pertandingan, dengan perangkat TV yang terjual habis cepat di kedua kota.
Real Madrid yang diperkuat bintang mereka Alfredo di Stefano dan Ferenc Puskas berhasil menang 1-0 pada laga itu. Namun mereka tidak mampu mencegah Barcelona meraih gelar LaLiga musim tersebut.
Era 1960-an
Pendukung Real Madrid tentunya sangat mengenal sosok Alfredo di Stefano. Sang legenda asal Argentina tersebut adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa Real Madrid dalam laga El Clasico.
Pria yang berposisi sebagai striker itu berkali-kali mampu membuat Barcelona menelan kekecewaan.
Direkrut Real Madrid pada 1953, Alfredo di Stefano berhasil mengemas 14 gol dalam 20 pertandingan El Clasico. Di antaranya dua gol yang ditorehkannya pada kemenangan 5-3 atas Barcelona di Stadion Camp Nou yang baru dibuka pada Desember 1960, yang juga menandai periode dominasi generasi Los Blancos, julukan Real Madrid.
Era 1970-an
Kedatangan Johan Cruyff sebagai pemain Barça pada tahun 1974 membantu mengembalikan keseimbangan El Clasico ke Ibu Kota Catalan, dan performa pemain Belanda itu dalam kemenangan 5-0 dalam laga El Clasico di Bernabeu pada tahun tersebut, masih jadi bahan perbincangan hingga saat ini.
El Salvador, julukan Johan Cruyff, menginspirasi Barca untuk meraih gelar La Liga musim itu. Tetapi yang lebih penting, ia telah menanamkan filosofi sepak bola yang menjadi bagian dari identitas klub hingga hari ini.
Era 1980-an
Salah satu momen yang tidak terlupakan pada era ini adalah saat Los Blancos berhasil menang 3-1 atas Blaugrana, julukan Barcelona, di Santiago Bernabeu pada Maret 1986.
Pasalnya, pada musim tahun itu, Real Madrid berstatus belum bisa memenangkan lagi gelar LaLiga selama enam tahun. Dua ikon klub saat itu, Jorge Valdano dan Emilio Butragueno adalah motor tim dalam pertandingan tersebut sekaligus ikut menyumbangkan gol.
Hingga akhirnya, gelar La Liga berhasil direbut kembali oleh Real Madrid pada musim itu, dan menjadi awal kembalinya dominasi yang tidak tertandingi Real Madrid hingga sisa era 1980-an.
Generasi yang disebut ‘Quinta del Buitre’ menampilkan bakat-bakat seperti Butragueno, Michel dan Manuel Sanchis, mampu memenangkan gelar La Liga pada periode antara 1986 dan 1990 - sebuah dominasi yang hanya bisa dipatahkan oleh Johan Cruyff.
Era 1990-an
Kembalinya Johan Cruyff ke Barça sebagai pelatih menandai lahirnya 'Tim Impian' yang memenangkan empat gelar LaLiga beruntun antara tahun 1991 dan 1994.
Namun kisah El Clasico pada tahun 1990-an akan dikenang karena dua hasil ikonik: Kemenangan 5-0 untuk Barca di Camp Nou dengan Romario dan mantan pelatih Ronald Koeman di antara pencetak gol pada tahun 1994, dan Real Madrid membalas dendam dengan skor yang sama persis hampir 12 bulan kemudian berkat gol di antaranya dari Luis Enrique, yang kemudian menjadi pemain dan pelatih Barca.
Era 2000-an
Stadion Santiago Bernabeu menjadi saksi bagaimana sentuhan-sentuhan ajaib yang diberikan andalan Barcelona, Ronaldinho, dalam laga El Clasico pada era 2000-an. Salah satunya dalam El Clasico yang terjadi pada November 2005.
Kala itu, Barca unggul 1-0 lebih dulu pada babak pertama. Namun pertunjukan sesungguhnya dari Ronaldinho dimulai pada babak awal babak kedua. Pemain asal Brasil itu mendribel bola ke area kotak penalti, mampu lolos dari tekel Sergio Ramos, melewati Ivan Helguera, serta menghindari adangan Roberto Carlos, dan akhirnya melepaskan tembakan ke gawang untuk menaklukkan Iker Casillas.
Berselang 15 menit, ia kembali mengecoh Ramos dan dengan mudah mengalahkan Casillas untuk membuat Barca unggul 3-0. Menariknya, aksi Ronaldinho tersebut mendapatkan apresiasi dari para suporter yang hadir di Bernabeu, tak terkecuali pendukung Real Madrid, yang memberikannya tepuk tangan sambil berdiri. Reaksi seperti itu hampir belum pernah terjadi sebelumnya.
Era 2010-an
Lionel Messi adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa El Clasico di LaLiga dan pengaruhnya pada pertandingan selama bertahun-tahun sangat besar.
Meskipun sulit untuk memilih satu penampilan, Anda akan kesulitan menemukan momen yang lebih ikonik atau dramatis dalam sejarah El Clasico baru-baru ini daripada kemenangan 3-2 Barca pada masa injury time di Santiago Bernabeu pada 2017. Citra Messi mengangkat bajunya ke fans Real Madrid dalam perayaan akan hidup lama dalam memori.
Skorer, jangan ketinggalan juga untuk ikutan kuis berhadiah Jersey Original Real Madrid dan Barcelona di akun Instagram Skor Indonesia di bawah ini!
View this post on Instagram
Baca Juga Berita Liga Spanyol Lainnya:
El Clasico Real Madrid vs Barcelona: Para Pencetak Rekor LaLiga dari Kedua Klub
Tidak Bahagia di PSG, Lionel Messi Ingin Balik ke Barcelona