SKOR.id - Ekstrakulikuler (ekskul) esport kini mulai mendapatkan banyak perhatian terutama dari sekolah-sekolah yang ada di Malang, Jawa Timur.
Ekstrakulikuler memang menjadi salah satu wadah bagi sekolah memfasilitasi siswanya untuk menyalurkan hobi dengan cara yang positif.
Kini dengan perkembangan industri esport yang kian masif, ekskul esport pun mulai menjamur di berbagai sekolah.
Salah satunya seperti yang hadir di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepatnya di SMA Negeri 1 Turen.
SMA Negeri 1 Turen sendiri memang menjadi satu dari 14 SMP dan SMA atau yang sederajat yang masuk ke dalam program MOONTON Cares dan Hope Cup bersama Garudaku.
Dalam kunjungannya ke playoff Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Indonesia Season 13 di Velodrome, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu, kepala sekolah SMAN 1 Turen Eny Retno Diwati M.Pd, menjelaskan alasan dibalik dirinya yang memperbolehkan adanya ekskul esport di sekolahnya.
"Rasanya berdosa jika kami justru menutup-nutupi apa yang diinginkan anak didik kami, jadi bersama Garudaku kami justru memberikan wadah beserta aturan-aturan agar nantinya para siswa bisa benar-benar mengembangkan bakatnya di dunia esport," ujar Eny.
Eny pun mengakui bahwa ia sempat memiliki pandangan yang negatif kepada dunia esport terutama kegiatan bermain game, sama seperti banyak orang tua di Indonesia.
Akan tetapi semua anggapan itu sirna setelah ia mengerti bagaimana industri esport serta bermain gim ternyata juga bisa bermanfaat.
"Perasaan saya datang kemari (Playoff MPL ID S13) semakin membuat mata saya terbuka terkait bagaimana skala event esport besar di Indonesia," kata Eny.
"Tak hanya pemain profesional yang memang menjadi fokus dari penyelenggaraan kompetisi esport yang saya amati, tapi juga bagaimana sektor pendukung lain yang tak kalah penting turut hadir di sini."
Kepala sekolah SMAN 1 Turen Kabupaten Malang tersebut juga mengaku ada beberapa rekan sesama kepala sekolah di daerahnya yang sempat bertanya bagaimana untuk bisa mendirikan ekskul esport di sekolah mereka.
"Sudah ada beberapa sekolah memang yang mengontak saya terkait pembuatan ekskul esport, ya saya berharap sekolah lain pun bisa membuatnya dan mendapatkan dukungan dari PBESI, Garudaku, dan pengembang gim seperti Moonton contohnya." kata Eny menerangkan kepada awak media.