SKOR.id - Reza Guntara menjadi salah satu pemain yang dipersiapkan untuk membela Timnas Basket Indonesia di ajang Indonesia International Basketball Invitational (IIBI).
Indonesia International Basketball Invitational akan dilangsungkan di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 2, 4, dan 5 Agustus 2023.
Timas Basket Indonesia nantinya akan menghadapi tim basket Suriah, Uni Emirat Arab, dan Indonesia Patriots.
IIBI sendiri merupakan kali pertama Reza Guntara akan memperkuat skuad Timnas Basket Indonesia setelah terakhir kali bergabung pelatihan nasional (Pelatnas) pada 2019.
Kali ini, Reza Guntara datang ke Pelatnas dengan "status" berbeda. Sebab, pemain 27 tahun asli Bandung itu kini merupakan seorang jawara.
Beberapa pekan lalu, Reza Guntara berhasil mengantar Prawira Harum Bandung menjuarai Indonesian Basketball League (IBL) 2023.
Tak hanya itu, ia juga dinobatkan sebagai Defensive Player of The Year 2023 dan MVP Final IBL 2023.
Secara eksklusif kepada Skor.id, Reza Guntara merespons perihal target bersama Timnas Basket Indonesia.
Pemain berposisi Power Forward itu juga bercerita soal pemain idolanya dan ritual menjelang bertanding.
Berikut wawancara eksklusif Skor.id bersama Reza Guntara:
Bagaimana kesiapan kamu untuk tampil di Indonesia International Basketball Invitational (IIBI)?
Karena baru bergabung lagi sama Timnas jadi lebih fokus untuk memahami sistem (bermain) dengan cepat.
Coach Milos (Pejic) juga bilang kayak buat (pemain) yang baru bergabung semoga bisa cepat beradaptasi agar bisa paham sistemnya.
Jadi untuk saya pribadi ingin bisa cepat paham sistemnya supaya bisa klop dengan (para pemain) yang sudah lama di timnas (basket Indonesia).
Target Anda di IIBI ini dengan Timnas Basket Indonesia apa?
Targetnya pasti memberi yang terbaik, soalnya saya sendiri juga masih fokus sama sistem yang dikasih. Balik lagi, karena saya baru bergabung.
Jadi target pribadi bisa menyatu sama anak-anak, agar mainnya juga enak dan sistemnya berjalan bagus.
Jujur saya belum tahu lawan-lawannya seperti apa, cuma yang tahu itu lawannya Indonesia Patriots, Suriah, dan Uni Emirat Arab.
Belum kebayang seperti apa, jadi ya main saja nanti. (Kekuatan) iya belum sih, belum terbayang soalnya saya belum tahu juga skuad yang diturunin siapa saja.
Akan tampil di Indonesia Arena, kesannya seperti apa?
Belum pernah kesana tetapi saya melihat di media sosial saja, kayaknya sih sudah pasti bagus lapangannya.
Sempat diberi tahu juga kalau di sana locker room-nya bagus lapangannya juga enak.
Kalau saya pribadi excited banget bisa bermain di sana (Indonesia Arena) karena lapangannya berstandar dunia.
Menggambarkan 2023 seperti apa? Jadi MVP Final IBL 2023 dan masuk Timnas Basket?
Jujur, kalau MVP Final (IBL 2023) saya juga tidak menyangka karena banyak pemain bagus yang bermain di final.
Seperti Yudha (Saputera), Jarred (Shaw), dan teman-teman (Prawira Harum Bandung) yang lain. Mungkin ya rezekinya bisa kepilih jadi MVP Final.
Untuk panggilan Timnas, senang banget karena titik tertinggi semua pemain basket pasti ingin bermain di tim nasional. Jadi harus memaksimalkan kesempatan ini.
Dulu pernah dipanggil juga untuk Pelatnas?
Pernah 2019, tidak ikut ke Filipina (SEA Games). Waktu itu ikut sampai tahap terakhir setelah pulang dari Serbia. Cuma pas di SEA Games tidak ikut.
Ritual sebelum bertanding, biasanya melakukan hal apa?
Ritualnya apa ya, tidak ada ritual khusus sih. Pasti kalau sempat saya menelepon istri sama anak atau orang tua.
Seperti kemarin-kemarin waktu di liga, ketika di jalan telepon dulu istri dan anak. Baru (fokus) di game, persiapan, berdoa, segala macam.
Kalau sempat sih, lihat anak istri dulu sebelum bertanding. Betul (menambah motivasi) apalagi anak saya baru lahir tahun kemarin, jadi kepengin lihat dulu anak seperti itu.
Dulu, apa yang membuat Anda jatuh cinta dengan Basket?
Karena sudah menikmatinya saja. Kalau awalnya, cinta banget karena penasaran. Olahraga ini banyak banget peraturannya.
Kalau orang awam pasti melihatnya kok sedikit-sedikit ditiup (peluitnya) atau foul. Awalnya saya ingin mempelajari itu.
Akhirnya senang juga bermain bola basket karena kami dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat dalam kondisi kami yang lagi lelah banget.
Itu menjadi tantangan tersendiri bagi saya pribadi, itulah yang membuat saya ingin bermain basket karena challenge buat saya.
Kalau ikut basket dari SMP kelas tiga, saya lupa umur berapa. Cuma memang mulai fokus basket itu pas masuk SMA dan sampai detik ini.
Siapa pemain yang menjadi role model Anda?
Idola saya sih Kaleb Ramot Gemilang. Efisien mainnya, tidak aneh-aneh, tidak neko-neko. Dia benar-benar mainnya simple basket.
(Kaleb mainnya) tidak yang ini-itu segala macam. (Kalau) kosong, tembak. Under ring pasti (masuk). Semua bisa, tapil enggak aneh-aneh.