- Calon Ketua Umum PSSI, Doni Setiabudi, memaparkan penyebab kompetisi garapan federasi Indonesia jarang mendapatkan sponsor.
- Salah satu penyebabnya yakni ketidakjelasan detail agenda maupun format kompetisi dari pihak PSSI selaku penyelenggara.
- Doni Setiabudi juga bicara mengenai citra sepak bola Indonesia yang butuh diperbaiki secara terus menerus dan memberi contoh aksinya.
SKOR.id - Calon Ketua Umum PSSI, Doni Setiabudi, memiliki pandangan tersendiri mengenai penyebab kompetisi sepak bola yang diinisiasi PSSI sulit mendapat sponsor.
Seperti diketahui, selain Liga 1 2022-2023, kompetisi Liga 2 dan Liga 3 yang berada di bawahnya, digelar tanpa adanya sponsor.
Menurut Doni Setiabudi, PSSI perlu memperbaiki citra sepak bola Indonesia agar lebih baik sehingga sponsor-sponsor pun tidak ragu memberikan dukungan.
Selama ini, sepak bola Indonesia sering diwarnai dengan kerusuhan, tindak kekerasan di dalam dan di luar lapangan, permusuhan antarsuporter, hingga isu pengaturan skor.
Perbaikan citra sepak bola Indonesia akan menumbuhkan kepercayaan para pelaku bisnis sehingga tidak ragu menyeponsori kompetisi sepak bola di Tanah Air.
"Konotasi untuk sepak bola (Indonesia) ini memang sudah tidak bagus," kata Doni Setiabudi dalam program Diskord yang ada di channel Youtube Skor Indonesia.
"Tugas kita-lah (PSSI) untuk pelan-pelan membenahi hal itu karena bicara soal bisnis trust kan sponsor itu," ia menambahkan, Januari 2023.
Selain itu, sponsor sulit masuk ke kompetisi yang digelar PSSI maupun Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI karena masalah klasik yaitu ketidakjelasan liga.
Berdasarkan pengalamannya dalam mengelola Bandung Premier League, ketidakjelasan agenda maupun format kompetisi membuat sponsor tidak tertarik.
"Tidak hanya di PSSI Pusat, di tingkat Asprov pun ketika menggelar Piala Soeratin, Liga 3, mereka tidak pernah menentukan jadwal pasti. Jadi tidak ada. Mereka hanya punya kalender satu tahun," ucap Doni.
"Tapi tanggal berapa, bulan apa, konsep formatnya seperti apa, selesainya kapan, durasinya berapa lama, mereka belum bisa itu. Itu yang menyebabkan sponsor tidak tertarik," ia menegaskan.
Lebih lanjut, sebagai pihak penyelenggara kompetisi, PSSI maupun Asprov kedepannya bisa menawarkan kontraprestasi yang pasti kepada sponsor yang masuk.
"Harus ada win-win solution kalau sponsor itu. Kebanyakan, mintanya uang. Kalau orang dimintai uang, mungkin sekali dikasih," kata Doni.
"Tapi yang kedua dan ketiga enggak mau ngasih uang. Konsep itu saya ubah. Nah saya selalu nanya, misalnya kerja sama dengan bank, saya tanya kebutuhan bank."
"Bank butuh rekening (nasabah) baru. Oke, semua pemain saya, saya bukain rekening baru. Jadi ada win-win solution," ia memberikan contoh.
Untuk melihat wawancara lengkap Doni Setiabudi pada konten Diskord, bisa mengeklik tautan di bawah ini:
Baca Juga Berita PSSI Lainnya:
Menpora: Liga 2 2022-2023 Belum Bisa Jalan hingga Pelaksanaan KLB PSSI
Erick Thohir Temui Voter hingga Suporter, Keyakinannya soal PSSI Menguat
Eksklusif La Nyalla Mahmud Mattalitti: Kalau soal PSSI Tidak Usah Pusing-pusing