- Promotor Bob Arum menyebut laga ekshibisi Mike Tyson versus Tyson Fury sulit mendatangkan uang di tengah pandemi Covid-19.
- Pencinta tinju bakal enggan merogoh kocek demi membeli tayangan Tyson Fury lawan Mike Tyson karena perekonomian terganggu.
- Bob Arum menegaskan tak akan mau jadi promotor pertandingan tersebut.
SKOR.id – Promotor tinju, Bob Arum, menyambut baik wacana laga ekshibisi antara dua petinju kelas berat beda zaman, Tyson Fury dan Mike Tyson.
Menurutnya, jika terealisasi, duel ini akan mendatangkan banyak uang. Namun, dengan syarat, itu terjadi dalam kondisi normal.
Berita Mike Tyson Lainnya: Rencana Comeback Mike Tyson Dianggap Ide Buruk
Bob Arum mengatakan, bila pertarungan ini diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19, pendapatan dari pay per view (PPV) tak akan menggembirakan.
Seandainya terealisasi, laga Tyson Fury versus Mike Tyson bisa dijual 80 dolar AS (sekitar Rp1,2 juta) per tayangan. Namun, peminat dipastikan sedikit.
Pandemi Covid-19 membuat banyak pencinta tinju di Amerika Serikat (AS) khususnya, kesulitan keuangan hingga kehilangan pekerjaan.
Pemilik Top Rank Promotions itu juga menegaskan tidak akan membiayai pertarungan ini karena meragukan keberhasilan duel ekshibisi ini.
"Saya yakin, pertandingan ini seharusnya bisa mendatangkan banyak uang. Apalagi, ini merupakan laga amal," ujar Bob Arum.
"Tapi, banyak orang jadi pengangguran saat ini. Saya? Saya tak akan membiayai laga ini," pria yang pernah mempromotori Oscar De La Hoya itu menambahkan.
Bob Arum menyarankan, jika Mike Tyson tetap ingin menggelar laga amal di saat pandemi, sebaiknya memilih Anthony Joshua atau Deontay Wilder.
Kedua petarung tersebut punya basis massa yang besar di Amerika Serikat (AS). Peluang fan merogoh kocek demi duel itu sangat besar.
Selain menghadapi petarung-petarung yang masih aktif, Si Leher Beton juga digadang berpotensi menghadapi musuh lamanya, Evander Holyfield.
Berita Mike Tyson Lainnya: Mike Tyson Kembali Menegaskan Bakal Comeback
Jika kesampaian, ini akan menjadi reuni yang bagus. Apalagi, pertemuan kedua pada 1997 silam, menghadirkan sebuah kejadian ikonik.
Pada ronde ketiga, Mike Tyson menggigit kuping Evander Holyfield hingga membuatnya didiskualifikasi dari pertandingan tersebut.
Yang tak kalah penting, Mike Tyson juga punya kesempatan membalaskan dendam karena pada dua pertandingan amatir dan dua di kelas profesional, Mike Tyson selalu kalah.