- Mantan teknisi Yamaha, Ramon Forcada, angkat bicara soal kehebatan motor Ducati musim ini.
- Ia menyebut Ducati telah membangun motor yang lebih mudah dikendarai oleh pembalap yang berbeda.
- Sementara itu, Yamaha dan Honda justru membuat motor dengan berfokus pada satu figur.
SKOR.id - Bagi penggemar MotoGP dan Yamaha, nama Ramon Forcada tidaklah asing.
Forcada merupakan sosok teknisi "legendaris" yang pernah menangani beberapa pembalap hebat, termasuk Casey Stoner, Jorge Lorenzo, hingga Andrea Dovizioso.
Pria yang kini menjadi teknisi di tim JuniorGP, Finetwork MIR Racing Team, tersebut turut mengomentari dominasi Ducati yang begitu terasa musim ini.
Seperti diketahui, pabrikan asal Italia tersebut telah mengunci gelar juara dunia konstruktor untuk musim ini.
Ini adalah gelar ketiga yang diraih Skuad Borgo Panigale dalam tiga musim terakhir berturut-turut.
Menurut Forcada, ini menjadi bukti keberhasilan pengembangan motor yang dilakukan oleh Ducati.
"Sekarang, sepertinya lebih mudah untuk beradaptasi dengan motor Ducati ketimbang Yamaha atau Honda," kata Forcada, dikutip dari Corsedimoto.
"Bukan berarti bahwa Ducati ada di level yang lebih tinggi, tapi mereka berhasil membuat motor yang mengadaptasi para pembalap," tuturnya.
Situasi yang sama, menurut Forcada, tak terjadi di bekas timnya, Yamaha, maupun Honda.
Beberapa tahun terakhir, kedua pabrikan asal Jepang tersebut terlalu bergantung pada satu figur. Fabio Quartararo di Yamaha, sedangkan Marc Marquez di Honda.
"Situasi di Honda dan Yamaha mirip. Mereka hanya bergantung pada satu orang pembalap," kata Forcada.
"Bagaimanapun, tidak ada motor yang sempurna. Kami, para teknisi, tentu bisa melakukan sesuatu. Tapi para pembalap mesti bisa menyesuaikan."
"Makin berkembang sebuah motor dari aspek terlemahnya, makin banyak aspek yang harus diadaptasi oleh pembalapnya," ia menambahkan.
Tak hanya soal motor, Forcada juga melihat persaingan internal membuat para pembalap Ducati tampil habis-habisan di setiap balapan.
"Selain Ducati dan Aprilia, pabrikan lain tidak punya kompetisi internal," ujar Forcada.
"Ducati punya banyak pembalap. Kalau yang satu kalah, yang lain bisa menang," pungkasnya.
Berita MotoGP lainnya:
MotoGP Australia 2022: Aleix Espargaro Sebut Fabio Quartararo Masih Favorit
MotoGP Australia 2022: Fabio Quartararo Akui Sudah Move On dari Hasil Buruk GP Thailand
MotoGP Australia 2022: Marc Marquez Waspadai Cuaca Ekstrem di Phillip Island