- Basia Putri sayangkan mundurnya Ratu Tisha dari jabatan Sekretaris Jenderal PSSI.
- Menurut Basia, Ratu Tisha telah banyak berperan demi kemajuan sepak bola Indonesia.
- Eks-pemain Persija Putri itu menghargai keputusan yang sudah diambil Ratu Tisha.
SKOR.id - Mundurnya Ratu Tisha Destria dari jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, cukup mengagetkan banyak pihak.
Tak terkecuali bagi para pesepak bola wanita yang merasakan efek positif kehadiran Tisha dalam tubuh federasi sejak 17 Juli 2017.
Baca Juga: Ada Disharmoni Exco dan Waketum PSSI soal Maaike Ira Puspita
Sejumlah terobosan dikawal wanita kelahiran 30 Desember 1985 tersebut. Tisha jadi salah satu motor hadirnya Liga 1 putri pada 2019.
Itu adalah kali pertama kompetisi putri, yang diikuti 10 klub profesional, bergulirkan Tanah Air, setelah sebelumnya PSSI hanya menggelar turnamen.
Mantan pemain Persija Putri musim 2019, Basia Putri, turut menyayangkan keputusan yang telah diambil Ratu Tisha.
Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir, Tisha telah memberikan warna indah perkembangan sepak bola Indonesia, termasuk untuk sepak bola wanita.
"Sangat disayangkan sekali beliau mundur dari jabatannya, karena beliau wanita pertama yang menjadi Sekjen PSSI," kata Basia, Selasa (14/4/2020).
"Namun, kita harus tetap menghargai keputusan beliau sekarang dan semoga sepak bola Indonesia semakin berjaya," ia menambahkan.
Basia hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih atas kinerja dan jasa-jasa yang telah diberikan isha untuk kemajuan sepak bola Tanah Air.
"Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih banyak untuk Ibu Ratu Tisha yang beberapa tahun ini sudah memberi warna tersendiri bagi sepak bola indonesia," kata Basia.
Selain sepak bola wanita, wanita asal Serang, Banten tersebut juga mengawal kelangsungan program Direktur Teknik PSSI, kompetisi usia muda (Elite Pro Academy).
Sebelum terpilih menjadi Sekjen PSSI pada 2017, prestasi membanggakan sudah dicapai lulusan Institut Teknologi Bandung tersebut.
Baca Juga: COO Bhayangkara FC Kaget Sekjen PSSI Mengundurkan Diri
Ia tercatat sebagai satu-satunya perempuan Asia yang mendapatkan beasiswa FIFA Master International in Management, Law, and Humanities of Sports pada 2013.
Tisha juga termasuk di antara 28 orang yang lolos seleksi FIFA Master dari 6.400 pendaftar. Tisha juga punya posisi di AFF dan AFC.