- PSSI akan segera mencari pengganti Ratu Tisha Destria yang telah mengundurkan diri.
- Pencarian Sekjen PSSI tidak bisa asal tunjuk karena telah diatur dalam Statuta PSSI 2019.
- Dalam Statuta PSSI 2019 disebutkan, Sekjen harus memenuhi kualifikasi dan tranparan.
SKOR.id - PSSI akan segera mencari pengganti Ratu Tisha Destria, yang mengundurkan diri dari jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI pada Senin (13/4/2020).
Namun, pencarian Sekjen kali ini tak sama dengan proses sebelum-sebelumnya. Pasalnya, ada aturan baru yang dituangkan dalam Statuta PSSI 2019.
Sebelumnya atau dalam Statuta PSSI 2018, tidak ada aturan untuk melakukan seleksi Sekjen secara transparan dan akuntabel.
Baca Juga: Ada Disharmoni Exco dan Waketum PSSI soal Maaike Ira Puspita
Berdasarkan Statuta PSSI 2009 Pasal 61 disebutnya, Sekjen PSSI harus ditunjuk berdasarkan perjanjian yang diatur dalam hukum privat.
Kemudian, Sekjen PSSI harus memenuhi kriteria dan kualifikasi profesional yang dapat dibuktikan dengan proses seleksi yang transparan dan akuntabel.
Dengan kata lain, untuk menentukan Sekjen pengganti Tisha, PSSI harus menggelar seleksi terbuka, seperti dilakukan pada 2017.
Ya, pada era Edy Rahmayadi, PSSI menggelar seleksi dan tes untuk posisi Sekjen PSSI, meski saat itu belum ada aturan untuk melakukan seleksi.
Sedangkan dalam era La Nyalla Mattalitti, Djohar Arifin Husin, dan Nurdin Halid menjadi pemimpin PSSI, pemilihan Sekjen menjadi orotitas Ketua Umum.
Posisi Sekjen PSSI menjadi sangat krusial, sebab menjadi ujung tombak PSSI dalam sejumlah bidang, yang fungsinya tak banyak berubah dari statuta lama.
Setidaknya ada dua peran krusial Sekjen. Pertama, mengelola dan memelihara rekening bank PSSI. Itu mengapa posisi ini biasanya merupakan tangan kanan ketua umum.
Kedua, menjaga hubungan baik dengan anggota PSSI, meliputi asosiasi provinsi, asosiasi kabupaten, asosiasi kota, komite-komite, FIFA, AFC, dan AFF.
Tugas kedua ini yang sejatinya sangat vital dalam roda organisasi. Diplomasi Sekjen menjadi wajah PSSI di pentas internasional dan nasional.
Denga kata lain, Sekjen PSSI harus merupakan sosok yang punya kapasitas tampil di daerah dan internasional, yang artinya punya wawasan sepak bola.
Baca Juga: COO Bhayangkara FC Kaget Sekjen PSSI Mengundurkan Diri
Karenanya, posisi Sekjen PSSI sering kali diisi oleh orang-orang profesional atau orang yang sebelumnya berkecimpung lama sebagai operator kompetisi.
Mengenai hal ini PSSI belum mengambil keputusan. Dalam rilisan PSSI pada Selasa (14/4/2020), hanya disebutkan PSSI akan segera melakukan pertemuan.
Rencananya, pertemuan tersebut akan berlangsung pada akhir April 2020. Mengingat saat ini tak bisa bertemu tatap muka, rapat virtual jadi solusi.