SKOR.id – Sebagai pesepak bola terhebat sepanjang masa bagi banyak orang, stadion tempat Diego Armando Maradona mencetak gol internasional pertamanya untuk Argentina pada tahun 1979, Hampden Park, Glasgow, Skotlandia, pasti bakal terus dikenang.
Prestasi Maradona dikenang oleh dua sosok yang bertolak belakang dalam perjalanan sepak bolanya, yakni legenda pemenang Piala Dunia 1978 Osvaldo “Ossie” Ardiles yang pernah menjadi rekan di Timnas Argentina serta teman Maradona, dan mungkin lawannya yang paling terkenal, kapten legendaris Timnas Inggris Terry Butcher.
Butcher dan Maradona pernah saling berhadapan di pertandingan Piala Dunia paling berkesan dalam sejarah, Inggris vs Argentina di perempat final Meksiko 1986.
Saat itu, Maradona mencetak gol “tangan tuhan” dan “Gol Abad Ini” ketika ia menggiring bola melewati lima pemain Inggris, termasuk lolos dari tekel terakhir yang dilakukan Butcher.
Maradona lalu dianugerahi trofi Bola Emas Adidas untuk mengakui dia sebagai pemain terbaik Piala Dunia 1986.
Trofi Golden Ball tersebut akan dilelang di Aguttes Auction House (Rumah Lelang Aguttes) yang terkenal di dunia di Paris, Prancis, pada 6 Juni 2024 mendatang.
Barang unik ini merangkum semua kenangan pertandingan dramatis itu dan momen terbaik Maradona, yang menjadi motor serangan dan kapten La Albiceleste memenangi Piala Dunia kedua (setelah 1978) untuk Argentina.
“Saya akan membayar 7 juta poundsterling (sekira Rp141,52 miliar) untuk membeli Bola Emas Maradona hanya untuk menghancurkannya,” kata Butcher mengomentari lelang trofi Golden Ball 1986 milik Maradona, seperti dikutip dari rilis Aguttes.
“Saya hanya bercanda. Pada dasarnya saya ingin mengatakan bahwa Maradona adalah pemain terbaik yang pernah saya lawan dan tentu saja merupakan penantang pemain terhebat yang pernah ada. Dia benar-benar tidak perlu berbuat curang.
“Steve Hodge, rekan saya di lini tengah Inggris, bertukar kaus dengan Maradona setelah laga perempat final Piala Dunia yang terkenal itu. Kaus itu terjual lebih dari 7 juta pound di lelang, yang memberikan gambaran tentang apa yang akan dihasilkan oleh Bola Emas.
“Seperti yang Anda tahu, saya sangat menentang penerapan VAR dalam sepak bola. Tetapi hal itu akan mengubah berita utama dari ‘Tangan Tuhan’ menjadi ‘Tertangkap Tangan Merah’!”
Ardiles pun memiliki kesan tersendiri soal Golden Ball 1986 milik Mardona. Melihat kembali Bola Emas itu, katanya, membawa kembali begitu banyak kenangan tentang sahabatnya, Maradona.
“Bola Emas ini merupakan simbol dari sesuatu yang spektakuler dan unik. Ini menandai puncak dari pemain terhebat di dunia, gol terhebat di Piala Dunia, dan penampilan individu terhebat di Piala Dunia mana pun,” ucap Ardiles, yang 51 kali (8 gol) membela Argentina antara 1975 – 1982.
“Sangat emosional bagi saya untuk berada di sini, di Hampden Park, saat menyaksikan gol pertama Maradona untuk Argentina saat berusia 18 tahun. Anda bisa melihat bahwa dia akan menjadi sesuatu yang istimewa.”
Ardiles mengakui, Maradona – yang membela Argentina sebanyak 91 kali (34 gol) antara 1977 sampai 1994 – akhirnya terbukti menjadi pemain terhebat sepanjang masa bagi dirinya.
“Pada tahun 1986 dengan gol melawan Inggris yang dimulai dari garis tengah. Ia melakukannya dengan kecepatan, kekuatan, keyakinan, dan penguasaan bola yang luar biasa, tak tertandingi dalam sejarah,” ucap Ardiles.
“Dia tidak hanya memiliki ‘tangan tuhan’ tapi dia adalah dewa sepak bola. Bagi saya, dia adalah pemain terhebat dalam olahraga paling favorit dunia ini.”
Rumah lelang Aguttes akan menawarkan sepotong sejarah sepak bola dunia pada 6 Juni 2024: Trofi Bola Emas Adidas milik Diego Maradona (1960 – 2020) dianugerahkan kepada pemain terbaik Piala Dunia 1986 Meksiko.
Inilah penghargaan individu paling penting yang diberikan kepada Maradona untuk sebuah turnamen, saat ia menjadi kapten Argentina dalam kemenangan Piala Dunia 1986, mencetak “Gol Abad Ini” dan gol “Tangan Tuhan” yang terkenal ke gawang Inggris dalam pertemuan perempat final yang kental bermuatan politik.
Trofi Golden Ball 1986 dari Adidas ini dibuat dari bahan perpaduan tembaga emas dengan inklusi hitam pada bola ikonik Piala Dunia Meksiko, Azteca. FIFA memesan trofi itu dengan spesifikasi tinggi kira-kira 28cm; diameter sekira 15,8cm; berat kotor sekira 4kg.
Sebagai catatan, Goldem Ball 1986 yang akan dilelang nanti terdapat bekas gesekan dan goresan, serta pelat nama yang hilang.
Diego Armando Maradona terpilih sebagai “pemain abad ke-20” oleh FIFA, bersama dengan Pele. Trofi ini menjadi simbol Maradona di masa jayanya, di puncak kariernya pada tahun 1986.