- Eks asisten pelatih di Barcelona, Juan Carlos Unzue, sebut bersama satu tim dengan Lione Messi selalu menegangkan karena ambisi yang dimiliki.
- Menurut Unzue, Lionel Messi kerap memberikan tekanan besar kepada orang lain karena ambisinya.
- Menurut Unzue, pelatih Ronald Koeman datang ke Barcelona pada saat yang tepat.
SKOR.id - Mantan asisten pelatih di Barcelona, Juan Carlos Unzue, menyebut bermain satu tim bersama Lionel Messi selalu menegangkan karena ambisi yang dimiliki sang megabintang.
Juan Carlos Unzue menjabat sebagai assisten pelatih Barcelona selama tiga tahun saat Luis Enrique menjabat sebagai pelatih.
Unzue menegaskan ambisi Messi yang membuatnya terus maju. Akan tetapi, keinginannya tersebut terkadang membuat rekan kerjanya tertekan karena tuntutan dari pemain Argentina tersebut.
"Apa yang membuat Messi terus maju adalah ambisinya, dan itu membuat momen-momen stres padanya," kata Unzue.
"Ia menuntut agar terus menjadi yang terbaik dan sebagai konsekuensinya ia selalu menginginkan yang maksimal dari orang-orang disekitarnya."
"Tidak masalah apakah itu rekan satu tim, pelatih, fisio atau apapun, itu mennimbulkan tekanan besar pada beberapa rekan yang tidak mampu memikulnya."
Barcelona saat ini ditangani oleh pelatih asal Belanda, Ronald Koeman. Menurut Unzue, Koeman mampu menangani Messi dan skuad Barcelona dengan baik.
Unzue juga menegaskan Koeman datang ke Barcelona pada saat yang tepat, karena Blaugrana tidak sedang mempertahankan gelar. Hal ini sama halnya pada saat Luis Enrique tiba di Camp Nou.
"Koeman saya pikir dia mengangani dengan baik bersama Leo dan skuad," tambahnya.
"Masuk ke klub saat Anda memenangkan gelar lebih rumit daripada Anda tidak memenangkannya. Ketika kami tiba dengan Luis Enrique, kami melakukannya pada waktu yang tepat, setelah satu tahun tim tidak memenangkan apapun."
Selain itu, menurut Unzue Barcelona tidak akan mendatangkan Ronald Koeman jika mereka tidak berada dalam posisi yang sulit.
"Begitu halnya dengan Koeman, karena dia datang pada saat yang kacau, tetapi jika dia tidak berada dalam momen yang sangat kacau, Barcelona tidak akan menjadikan Anda sebagai pelatih."
"Barcelona selalu sulit, tetapi jika Anda melakukannya dalam situasi ini saya pikri pengelolaannya lebih sederhana, daripada misalnya dalam situasi Quique Setien tiba setelah gelar yang diraih Ernesto Valverde."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Terungkap, Cara Carlo Ancelotti Bujuk Cristiano Ronaldo Menjadi Penyerang Tengah https://t.co/hJ57Tt5sxP— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 12, 2020
Berita Barcelona lainnya:
Ronald Koeman Harus Belajar dari Frank Rijkaard dalam Mengatasi Masalah di Barcelona
Kandidat Presiden Barcelona: Lionel Messi Bertahan jika Saya Menang