- Mantan anggota dewan eksekutif Olimpiade Tokyo 2020, Haruyuki Takahashi, diduga terlibat kasus suap.
- Takahashi diperkirakan menerima 45 juta yen (setara Rp5 miliar) dari salah satu sponsor, Aoki Holdings Inc.
- Takahashi berjasa dalam membantu Tokyo terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade.
SKOR.id - Eks anggota dewan eksekutif Olimpiade Tokyo 2020, Haruyuki Takahashi, diduga terlibat kasus suap dari salah satu sponsor.
Media Jepang, Kyodo News, melaporkan jaksa telah menggeledah rumah Takahashi pada Selasa (26/7/2022) guna mencari barang bukti.
Takahashi diperkirakan menerima 45 juta yen (setara Rp5 miliar) dari Aoki Holdings Inc, perusahaan yang bergerak di bidang fesyen.
Kyodo News menyebut dalam kasus Takahashi, menerima uang atau hadiah bisa berujung pada suap karena statusnya sebagai pegawai negeri sipil.
Olimpiade Tokyo 2020, yang ditunda satu tahun, dibuka pada 23 Juli 2021 di Stadion Nasional senilai 1,4 miliar dolar AS (setara Rp21 triliun).
Aoki Holdings memasok seragam untuk Olimpiade Tokyo 2020 dan menjual produk berlisensi yang menampilkan logo event bergengsi itu.
Takahashi dilaporkan menerima jutaan dolar untuk melobi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) ketika Tokyo dipilih pada 2013 di Buenos Aires.
Sebagai informasi, Takahashi adalah eks karyawan biro iklan raksasa Jepang, Dentsu Inc, yang membantu Tokyo hingga terpilih jadi tuan rumah Olimpiade 2020.
Dentsu adalah agen pemasaran eksklusif untuk Olimpiade Tokyo dan mencatatkan lebih dari 3 miliar dolar AS (setara Rp45 triliun) untuk sponsorship domestik.
Olimpiade Tokyo 2020 sejatinya diwarnai beragam masalah dari sebelum penyelenggaraan dari isu korupsi sampai lingkungan hidup.
Tsunekazu Takeda, mantan presiden Komite Olimpiade Jepang, mundur pada 2019. Dia dikaitkan dengan penyelidikan kasus suap kepada anggota IOC pada 2013.
Lalu, Yoshiro Mori, presiden panitia penyelenggara Tokyo. Dia dipaksa mundur lima bulan sebelum Olimpiade karena pernyataan yang merendahkan perempuan.
Berita Olimpiade Lainnya:
Tokyo Gelar Upacara Peringatan Satu Tahun Olimpiade Tokyo 2020
Inggris Ingin Kembali Jadi Tuan Rumah Olimpiade