- Johor Darul Ta'zim terancam gugur dari Liga Champions Asia musim 2020.
- Pemerintah Malaysia melarang siapapun tanpa terkecuali untuk bepergian ke luar negeri.
- Johor Darul Ta'zim tak akan bisa berangkat ke Doha, Qatar untuk mengikuti lanjutan Liga Champions Asia musim 2020.
SKOR.id - Klub kaya raya asal Malaysia, Johor Darul Ta'zim, dibuat gigit jari. Pasalnya, peluang juara Liga Super Malaysia tujuh musim beruntun itu untuk mencatat sejarah di Liga Champions Asia musim 2020 terancam pupus.
Ini menyusul larangan bepergian ke luar negeri bagi siapa pun tanpa terkecuali oleh Pemerintah Malaysia. Seperti diketahui, LCA musim ini akan dilanjutkan pada 18 November hingga 13 Desember mendatang terpusat di Doha, Qatar.
Dengan begitu, keikutsertaan JDT dalam fase grup LCA pun terancam. JDT hampir dipastikan tak akan bisa melanjutkan kiprah mereka di turnamen bergengsi antarklub Asia tersebut.
Jika tak bisa berangkat, JDT terancam gugur atau dianggap mundur secara terpaksa.
Menanggapi situasi yang tak menguntungkan ini, pihak JDT mengaku pasrah dan akan mengikuti apapun keputusan dari pemerintah.
"Meskipun kami sangat kecewa tidak dapat mengikuti turnamen papan atas klub tingkat Asia serta Piala Malaysia, kami menghormati keputusan Pemerintah Malaysia dan memahami tindakan terhadap faktor keamanan ini harus diambil karena meningkatnya kasus pandemi Covid-19," kata Alistair Edwards, Direktur Teknik Johor Darul Ta'zim dalam keterangan resmi di akun media sosial klub.
"Keamanan semua orang, termasuk skuad JDT yang datang ke Doha adalah prioritas. Kami berdoa dan berharap dunia dapat mengatasi pandemi ini sebelum dimulainya musim 2021," Alistair Edwards melanjutkan.
Kenyataan ini memang cukup disayangkan, lantaran JDT diyakini akan mampu bersaing untuk melaju lebih jauh di ajang LCA musim ini.
Saat ini, JDT berada di posisi kedua dengan tiga poin dari hasil satu kemenangan dan satu kekalahan.
Sempat kalah telak dari klub yang diperkuat Andres Iniesta, Vissel Kobe (1-5), JDT bangkit pada laga kedua dengan mengalahkan tim kuat asal Korea Selatan, Suwon Samsung Bluewings, 2-1, 3 Maret lalu.
Sebelumnya, Pemerintah Malaysia memang menerapkan kembali lockdown secara besar akibat peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Bahkan setiap pejabat negara, termasuk setingkat menteri dilarang untuk bepergian ke luar negeri sekalipun untuk urusan pemerintahan.
"Dalam kasus sepak bola, tidak bisa ada jaminan keamanan karena kami tidak tahu standar yang ditetapkan di luar negeri, dan kami tahu ada klub nasional yang berangkat ke Doha dan itu tidak diperbolehkan," ucap Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, Menteri Keamanan Malaysia dikutip dari media lokal Harian Metro.
“Kebijakan kita sama, pintu perbatasan masih ditutup, yakni orang asing tidak boleh masuk sedangkan warga negara kita tidak boleh keluar. Kebijakan ini juga tunduk pada semua pihak, termasuk tim sepak bola," ia menegaskan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga Champions Asia Lainnya:
Piala Malaysia dan Liga Champions Asia 2020, ''Membelah'' Klub Kaya Negeri Jiran
Kesalahan PSSI, Wakil Indonesia Pernah Didiskualifikasi dari Liga Champions Asia