- Eddie Hearn sebut penjualan tiket Deontay Wilder versus Tyson Fury hanya akan laku 60 persen.
- Sepinya peminat saat konferensi pers menjadi alasan.
- Ada anggapan kalau ucapan Eddie Hearn itu hanya sebatas spekulasi dan terkesan cemburu.
SKOR.id – Kurang dari tiga pekan, duel ulang perebutan gelar juara dunia kelas berat (+90,7 kg) versi WBC antara Deontay Wilder dan Tyson Fury akan bergulir di MGM Grand, Las Vegas, 22 Februari 2020.
Beragam kabar terkait laga itu pun ramai dibicarakan, termasuk soal penjualan tiket. Bos perusahaan promosi, Matchroom Boxing, Eddie Hearn, memprediksi hanya akan laku 60 persen.
Pernyataan ini merujuk pada kurangnya antusias pencinta tinju dunia dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Deontay Wilder dan Tyson Fury, belum lama ini. Tak seperti pertarungan pertama mereka.
Baca Juga: Jelang Rematch dengan Deontay Wilder, Tyson Fury Tak Izinkan Latihannya Direkam
Melansir dari Boxing News24, Eddie Hearn bersikukuh kalau pernyataan itu tidak didasari "kecemburuan" lantaran besarnya atensi media terhadap rematch Deontay Wilder versus Tyson Fury.
Sebaliknya, dari sudut pandangnya sebagai seorang promotor tinju kenamaan. "Saya tidak suka mengkritik karena orang-orang akan berpikir saya tidak suka dengan pertandingan tersebut," kata Eddie Hearn.
"Mereka mengatakan tidak akan melakukan konferensi pers. Kemudian, tiba-tiba melakukan itu. Pada tahap ini, mungkin Anda hanya akan menjual tiket 60 persen. Itu bukan pertanda baik,” ia menambahkan.
Baca Juga: Super Bowl LIV: Demi Lovato Bermimpi Nyanyi Lagu Kebangsaan AS sejak Remaja
Promotor yang menaungi Anthony Joshua itu juga memprediksi, penjualan tayangan berbayar pertandingan Wilder dan Fury jilid II hanya akan mencapai 600 ribu dolar AS (sekitar Rp8,2 miliar).
Selain konferensi pers yang dianggap kurang dapat sorotan, Hearn menuturkan saat ini cukup sulit menjual pertandingan tinju di Amerika Serikat (AS) yang sudah dianggap sebagai kiblat tinju dunia.
Masih melansir dari Boxing News24, apa yang diungkapkan promotor 40 tahun itu hanya sebatas spekulasi. Kesan iri begitu kental karena penggemar tinju lebih fokus pada duel ulang Wilder dan Fury.
Sementara, Anthony Joshua yang berada di bawah naungannya tengah melakukan negosiasi dengan Kubrat Pulev. Petinju asal Inggris itu harus berduel dengan penantang wajib untuk amankan gelar IBF.
Bob Arum dari Top Rank, yang notabene promotor Wilder-Fury jilid II, optimistis penjualan tayangan berbayar duel ini akan melebihi 2 juta dolar AS (sekitar Rp27,4 miliar) karena pamor kedua petinju.