- Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, merespons gerakan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).
- La Nyalla Mattalitti yang juga mantan Ketua Umum PSSI mendukung APPI sebab menilai pemain diabaikan dan kompetisi bisa dijalankan.
- PSSI dan Kemenpora dinilai La Nyalla Mattalitti pun harus bekerja keras melobi BNPB demi terealisasinya kompetisi di tengah pandemi Covid-19.
SKOR.id - Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, memberi dukungan kepada Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).
Yakni terkait upaya APPI memperjuangkan agar kompetisi sepak bola, Liga 1 dan Liga 2 musim ini, bisa bergulir di tengah pandemi Covid-19.
Diketahui APPI telah mengirim surat terbuka ke Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), yang ditandatangani semua perwakilan pemain dari 18 klub peserta Liga 1.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Sebagai mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI, La Nyalla berharap pemerintah dapat mengakomodir keinginan para pesepak bola profesional tersebut.
"Sangat wajar kalau para pemain bola profesional menuntut agar kompetisi segera digelar. Kompetisi sepak bola di Tanah Air sudah vakum hampir 1,5 tahun," kata La Nyalla.
"Artinya, para pemain telah kehilangan mata pencaharian. Kondisi ini perlu menjadi perhatian pemerintah," ia menambahkan, Jumat (30/7/2021).
La Nyalla mengaku banyak pemain bola profesional yang kini kehidupannya memprihatinkan.
Mereka terpaksa bekerja apa saja untuk bertahan hidup. Ada yang menjadi satpam, driver ojek online, pedagang kaki lima dan lainnya.
"Ironisnya, di tengah banyaknya bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi, mereka ini seperti terlewat, tidak mendapat bantuan karena dipandang sebagai orang berpenghasilan layak," ujar La Nyalla.
Adapun Liga 1 dan Liga 2 sudah terhenti sejak Maret 2020 dan akhirnya kompetisi musim lalu tersebut dibatalkan.
Rencananya, Liga 1 musim ini akan bergulir mulai 9 Juli 2020, namun akhirnya ditunda ke Agustus karena ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Setelah PPKM diperpanjang hingga 2 Agustus 2021, nasib kompetisi sepak bola belum juga ada kejelasan.
Menurut La Nyalla, kunci kepastian penyelenggaraan liga, selain faktor laju angka kasus Covid-19, juga lobi dari PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Yakni ke BNPB sebagai Satgas Penanganan Covid-19 Pusat, dalam mempersiapkan kompetisi yang aman dari sisi kesehatan.
"Langkah para pemain dengan mengirim surat ke Presiden kita dukung. Ini merupakan salah satu jalan memperjuangkan nasib," ucap La Nyalla.
"Di sisi lain, PSSI dan Kemenpora juga perlu berjuang keras agar bisa meyakinkan stakeholder terkait bahwa kompetisi sepak bola bisa digelar dengan aman," ia melanjutkan.
Diyakininya, kompetisi relatif aman dari penyebaran Covid-19. Sebab, mayoritas pemain sudah divaksin. Selain itu, ada pula penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Setahu saya para pemain, ofisial dan perangkat pertandingan telah berkali-kali melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan saat menjalani kompetisi," kata La Nyalla.
"Seperti saat gelaran Piala Menpora beberapa waktu lalu, kemudian liga-liga di negara lain yang sudah berjalan juga pastinya menjadi acuan," ia menambahkan.
Terakhir, PSSI diharap mempersiapkan skenario terburuk jika pada akhirnya kompetisi tidak mendapat izin.
"Kita tetap ingin kompetisi bisa digelar dengan aman dan nyaman. Kita tidak berharap sebaliknya," ujar La Nyalla.
"Tapi apapun keputusan nanti, perlu dikomunikasikan dengan baik kepada klub-klub peserta liga," ia memungkasi.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
View this post on Instagram
Berita Kompetisi Sepak Bola Indonesia lainnya:
Bayu Gatra Berharap Jeritan Hati Pesepak Bola Indonesia Didengar Presiden Jokowi
Rahmad Darmawan Jelaskan Alasan Kompetisi Bisa Jadi Upaya Tangani Pandemi Covid-19