- Gigi Dall’Igna mengaku tim Ducati belum meraih hasil sesuai dengan yang diharapkan.
- Tim masih belum bisa memecahkan misteri GP22 dengan efisiensi yang berubah-ubah.
- Belakangan ini baru diketahui Ducati menyebar prototipe berbeda kepada setiap tim, termasuk holeshot device.
SKOR.id - General Manager Ducati, Corse Luigi "Gigi" Dall'Igna mengaku timnya belum meraih hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Perubahan yang dilakukan terhadap motor Desmosedici ternyata malah membuat para pembalap Ducati kesulitan menukangi kendaraan mereka di lintasan.
Beberapa pembalap seperti Jack Miller dan Francesco Bagnaia sempat secara blak-blakan melontarkan kritikan terhadap kinerja Desmosedici GP22 hybrid.
Satu-satunya pembalap yang mampu tampil impresif dengan Desmosedici hanya Enea Bastianini, itupun hanya menunggangi versi 2021.
Hingga saat ini, tim masih belum bisa memecahkan misteri GP22 dengan efisiensi yang berubah-ubah.
Meski begitu, Gigi Dall'Igna dan tim tak ingin menyerah. Mereka bertekad akan terus mencoba menemukan solusi atas permasalahan dari kinerja GP22.
“Hasil dalam balapan terakhir, dengan enam motor pertama yang berasal dari tim yang berbeda, dengan sempurna menggambarkan daya saing kejuaraan,” ujar Dall'Igna.
“Kami jelas tidak mendapatkan hasil seperti yang seharusnya, yang membuat kami memiliki keinginan besar untuk melangkah ke depan."
“Balapan memang seperti itu! Tim pabrikan harus membayar harga mahal untuk kesalahan dan ketidakpastian yang dihadapi di awal musim."
“Tidak ada ruang untuk membuat kesalahan, kami harus bekerja dengan tekad yang lebih besar, dan mempelajari lebih banyak hasil dan fakta daripada kata-kata.” tambahnya.
Pada GP Portugal akhir pekan lalu, Jack Miller dan Miller dan Francesco Bagnaia berada di urutan kesembilan dan 10.
Tentu hasil tersebut bukanlah yang diinginkan oleh tim pabrikan asal Italia itu yang sejak awal bertujuan mengejar gelar.
“Kami selalu mengharapkan hal-hal yang sangat baik dari diri sendiri, terutama tahun ini,” kata Gigi Dall’Igna.
“Ini sangat bagus dan merupakan suatu kehormatan. Apa yang bisa kami katakan? Di Portugal, kami memberikan segalanya, di akhir pekan yang sangat terganggu oleh jatuhnya Pecco (Bagnaia) dalam kualifikasi, diikuti oleh kecelakaan Jack dalam balapan."
“Keduanya adalah hasil dari peningkatan daya saing. Semua ini di tengah perlombaan di mana Bagnaia membuat comeback yang sangat baik dengan waktu lap yang konsisten, hanya saja tak lebih baik, dari pemimpin balapan.
“Miller mencapai keseluruhan performa yang juga bagus saat bertarung di depan pada pertengahan balapan. Pada akhirnya, Johann Zarco (Pramac Racing) berhasil naik podium dengan balapan yang solid, memimpin seperti protagonis.” tutur pria 55 tahun itu.
Zarco sendiri telah meraih dua podium dalam lima balapan awal musim ini, sedangkan dua pembalap tim pabrikan Ducati hanya mampu memberikan satu podium.
Persaingan ketat musim ini memaksa seluruh tim tak boleh membuat kesalahan, yang mana sudah dilakukan Ducati sejak awal musim.
Belakangan ini baru diketahui Ducati menyebar prototipe berbeda kepada setiap tim, termasuk holeshot device.
Sayangnya, terobosan ini justru jauh di luar dugaan. Para pembalap Ducati, terlebih dengan motor versi terbaru, gagal tampil maksimal, awal MotoGP 2022.
Baca Berita MotoGP Lainnya:
Tak Kunjung Dapat Kepastian dari Ducati, Jack Miller Akan Comeback ke Honda?
Pembalap Ducati Lontarkan Kritik Tajam atas Melempemnya Performa GP22