- Francesco “Pecco” Bagnaia dan Alvaro Bautista menjadi yang terbaik masing-masing di Kejuaraan Dunia MotoGP dan Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) pada 2022 lalu.
- Ducati mengajak penggemar merasakan sensasi balap dengan membuat replika motor keduanya yang berbasis Ducati Panigale.
- Kedua motor itu langsung laku terjual usai pesta Ducati, pekan lalu.
SKOR.id – Mengambil lokasi di Campioni In Piazza, Bologna, Italia, sepekan lalu (tepatnya 16 Desember), Ducati memperkenalkan dua motor replika di sela-sela pesta perayaan kesuksesan Francesco Bagnaia (MotoGP) dan Alvaro Bautista (WSBK) merebut gelar juara dunia pada 2022.
Saat itu, dua Ducati Panigale V4 dengan desain berbeda – karena merupakan replika motor Bagnaia di MotoGP dan Bautista di WSBK – ditawarkan kepada publik.
Menariknya, modifikasi pada kedua motor tidak hanya facelift. Yang membuat kedua Panigale V4 itu sangat spesial adalah adanya 260 komponen dengan kualitas tinggi yang kabarnya biasa dipasang pada prototipe motor MotoGP maupun motor Superbike.
“Ini motor spesial dengan banyak komponen spesial,” tutur CEO Ducati Motor Claudio Domenicali, pekan lalu.
Pembatasan jumlah komponen yang hanya 260 bukan tanpa arti. Angka-angka itu merupakan representasi dari tahun berdirinya Ducati, yakni 1926.
“Karena hari ini perusahaan kami berada di puncak dunia, kami takkan pernah lupa bahwa sejarah dimulai dari sini, di Bologna,” kata Domenicali.
Harga kedua Panigale V4, baik yang memakai livery dan atribut Desmosedici GP22 milik Bagnaia maupun Ducati Panigale V4 R andalan Bautista, sama-sama di angka 63 ribu euro (sekira Rp1,04 miliar). Keduanya dipasarkan secara online.
Sepekan usai pesta di Bologna, Ducati melaporkan bila seluruh motor sudah terjual. Menurut Ducati, hanya butuh beberapa hari untuk menjual habis beberapa tiruan dari kedua replika tersebut, yang juga ditandatangani oleh Bautista dan Bagnaia itu.
Francesco Milicia selaku VP Global Sales & After Sales Ducati mengatakan, 2022 merupakan tahun yang luar biasa bagi Ducati, baik di trek maupun pemasaran.
“Ini kian menegaskan integrasi dan kelanjutan transfer teknologi antara motor produksi massal dengan balap, berjalan sangat baik. Biasanya, faktor-faktor ini berjalan tidak seimbang dalam industri sepeda motor dunia,” ujar Milicia.
“Salah satu cara berbagi sukses dan kegembiraan bersama Ducatisti (sebutan untuk penggemar Ducati) adalah menawarkan mereka motor-motor eksklusif yang dibuat terbatas, dengan tanda tangan Pecco dan Alvaro.
“Meskipun merek kami kini solid dan optimistis menatap masa depan, kami tetap akan ingat tentang sejarah kami dan menghargai tahun berdirinya Ducati, 1926, lewat kedua replika motor ini.”
Ducati melakukan debut MotoGP pada 2003, setahun setelah kelas premier berganti nama dan teknologi dari 500cc (pada 2002).
Mereka kali pertama merebut gelar juara dunia pembalap (serta konstruktor dan tim) pada 2007 lewat Casey Stoner. Setelah itu, Ducati kemudian memang mampu juara konstruktor (2020, 2021) dan tim (2021).
Namun, baru pada 2022, mereka mampu menyapu bersih seluruh tiga gelar di MotoGP – pembalap, konstruktor, dan tim – berkat performa Bagnaia.
Adapun di World Superbike, Ducati masih menjadi penguasa dengan total 15 gelar pembalap. Tetapi, mereka harus menunggu hingga 11 tahun untuk memastikan Bautista merebut gelar juara dunia pembalap ke-15, pada WSBK 2022.
Berita MotoGP Lainnya:
Valentino Rossi Akui Menyesal Terlalu Cepat Tinggalkan Ducati
Livio Suppo Tolak Keras Sprint Race di MotoGP, Ini Alasannya
Francesco Bagnaia Ungkap 'Si Kuda Hitam' di MotoGP 2023, Siapa Dia