Doping Paul Pogba, dari Ancaman Sanksi Olahraga hingga Pidana

Irfan Sudrajat

Editor: Irfan Sudrajat

Bintang Juventus, Paul Pogba. (Dede Mauladi/Skor.id).
Bintang Juventus, Paul Pogba, dinyatakan mengonsumsi obat yang mengandung DHEA terkait kasus doping yang menimpanya. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

SKOR.id - Gelandang Juventus, Paul Pogba, bukan hanya terancam sanksi tidak boleh main maksimal dalam empat tahun melainkan juga sanksi pidana yaitu kurungan penjara terkait kasus doping yang tengah dihadapinya.

Seperti diketahui, Paul Pogba dinyatakan positif menggunakan doping oleh Lambaga Anti-doping Italia (Nado). Nado mengumumkan bahwa Paul Pogba positif doping pada 11 September 2023 lalu.

Perlu diketahui pula bahwa hasil yang diumumkan pada 11 September 2023 lalu merupakan hasil dari tes doping acak yang dilakukan pada 20 Agustus 2023 lalu ketika Juventus menghadapi Udinese.

Kemudian, dilakukan kembali pengujian kedua untuk mendapatkan sampel B terkait keputusan tesebut. Nado kemudian mengumumkan pada Jumat (6/10/203) lalu bahwa hasil pengujian kedua juga memperlihatkan bahwa Paul Pogba positif menggunakan doping.

Kini, Paul Pogba harus memutuskan bersama pengacaranya sampai Jumat (13/10/2023) terkait langkah selanjutnya. Pilihannya adalah Paul Pogba bisa langsung bertemu atau memenuhi panggilan jaksa anti-doping Italia. Dalam hal ini, jaksa yang akan menanganinya adalah Pierfilippo Laviani.

Pierfielio Laviani yang selanjutnya akan melakukan interogasi kepada pemain timnas Prancis ini. Pilihan lainnya adalah mengirimkan laporan pembelaan.

Paul Pogba bahkan bisa membawa kasus ini ke Pengadilan Olahraga Internasional (CAS) jika pengadilan Italia memutuskan dirinya bersalah.

Yang pasti, sepekan ini menjadi fase yang akan sangat menentukan dalam proses hukum kasus doping yang menimpanya. Di sisi lain, ini juga menentukan bagi karier Paul Pogba sebagai pemain profesional.

Posisi Paul Pogba untuk kasus ini pun terbilang semakin lemah dengan telah dipastikannya sampel kedua yang menyatakan dirinya positif doping.

Dalam hasil tes kedua itu telah dijelaskan bahwa Paul Pogba telah mengonsumsi suplemen atau obat yang mengandung Dehydroepiandrosterone (DHEA) yang dalam kimia disebutkan dengan c19, h28, 02.

DHEA salah satu suplemen masuk daftar obat-obatan yang dilarang oleh Badan Anti-doping Dunia (WADA). Namun demikian, dalam kehidupan umum, DHEA lebih dikenal sebagai obat anti penuaan atau "hormon remaja".

Dalam kegunaannya lainnya, DHEA juga digunakan untuk mempercepat kinerja fisik dan kekuatan otot seseorang. Kegunaan pada poin inilah yang tentunya menjadi tujuah dari Paul Pogba.

DHEA sendiri ada di dalam tubuh secara alamiah, dalam hal ini diproduksi oleh tubuh. Namun demikian, DHEA juga dapat diproduksi di laboratorium dan dijual dalam bentuk tablet, kapsul, bubuk, krim topikal, atau gel dalam suplemen atau sebagai obat.

Alasan inilah yang akan digunakan oleh pengacara Paul Pogba. Mereka akan menggunakan alasan suplemen yang terkontaminasi di mana sang pemain, dalam hal ini Paul Pogba tidak mengetahui (tanpa sengaja) menggunakan obat obat yang mengandung DHEA tersebut.

Masalahnya, DHEA dilarang di Italia, baik penggunaan atau penjualannya dilarang di Italia. Karena itulah, para pengacara Paul Pogba harus berhati-hati jika mereka memilih menggunakan alasan tersebut.

Pertama, DHEA baru bisa dirasakan efeknya beberapa hari setelah dikonsumsi (3-4 hari). Karena itu, untuk dinyatakan positif hasil dari tes pada 20 Agustus 2023 itu, Paul Pogba harus meminum suplemen tersebut hanya beberapa hari sebelumnya.

Berarti pula, Paul Pogba membawa DHEA ke Italia dan ini merupakan tindakan ilegal yang membuatnya melanggar hukum pidana karena suplemen ini sangat dilarang di Italia.

Dengan demikian, jika para pengacara Paul Pogba menggunakan alasan tersebut sebagai pembelaan, itu malah akan menjadi tindakan "bunuh diri" bagi Paul Pogba sendiri yang membuatnya bisa terancam hukuman penjara hingga minimal tujuh bulan penjara.

Kasus Pep Guardiola pada 2001

Situasi ini pernah dialami Pep Guardiola, pelatih Manchester City saat ini. Pep Guardiola pernah tersangkut kasus doping ketika masih bermain di Italia bersama Brescia.

Tepatnya pada 2001, Pep Guardiola dinyatakan hasil tes doping menunjukkan bintang asal Spanyol saat itu menggunakan Nandrolone yang membuatnya dijatuhkan sanksi empat bulan tidak boleh main.

Bahkan, Pengadilan Brescia juga menjatuhkan tuntutan tujuh bulan penjara. Pep Guardiola saat itu kemudian melakukan banding untuk tuntutan penjara itu dan berhasil. Baru pada 2009, CONI Italia memutuskan menghapus segala tuntutan dan menyatakan Pep Guardiola bersih dari tuduhan doping.

Source: Tuttosport

RELATED STORIES

Agen Paul Pogba Buka Suara soal Kabar Positif Doping

Agen Paul Pogba Buka Suara soal Kabar Positif Doping

Agen Paul Pogba, Rafaela Pimenta, buka suara terkait kasus positif doping yang menimpa sang pemain.

 Sampel Kedua Positif, Paul Pogba Terancam Hukuman 4 Tahun

Sampel Kedua Positif, Paul Pogba Terancam Hukuman 4 Tahun

Paul Pogba dinyatakan positif dalam analisis balasan pada sampel kedua setelah pelanggaran anti-dopingnya.

Juventus Bisa Tuntut Paul Pogba terkait Kerugian yang Ditimbulkan dari Kasus Doping

Jujventus telah mengurangi gaji Paul Pogba, selanjutnya tim asal Turin ini akan memutus kontrak sang pemain dan bisa mengajukan tuntutan tas kerugian yang ditimbulkan.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Shayne Pattynama (Buriram United). (Foto: Dok. Buriram United/Grafis: Skor.id)

World

Shayne Pattynama dan Sandy Walsh Main, Buriram United Bungkam Johor Darul Takzim

Buriram United menundukkan Johor Darul Takzim pada laga perdana mereka di Wilayah Timur ACL Elite 2025-2026.

Rais Adnan | 16 Sep, 14:20

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Laga Persija vs Bali United Catatkan Rekor Penonton Terbanyak

Laga Persija vs Bali United yang digelar di JIS, Jakarta, Minggu (14/9/2025), dihadiri 29.389 penonton.

Arista Budiyono | 16 Sep, 10:35

Cover Black Steel.

Futsal

Black Steel Tak Lepas Semua Pemainnya ke Timnas Futsal Indonesia, FFI Ikut Aturan FIFA

Federasi Futsal Indonesia mengungkapkan Black Steel Papua tidak melepas dua pemainnya ke Timnas futsal Indonesia.

Taufani Rahmanda | 16 Sep, 10:31

Laptop ASUS

Esports

ASUS Dominasi Pasar Copilot dan PC di Indonesia

Industri laptop sudah memasuki fase baru yang ditandai dengan hadirnya laptop AI.

Gangga Basudewa | 16 Sep, 10:14

Gema gelaran Piala Presiden 2025 mendunia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Piala Presiden 2026 Tanpa Klub Super League dan Championship

Piala Presiden 2026 direncanakan diikuti 64 klub daerah/amatir pada April-Mei 2026.

Rais Adnan | 16 Sep, 10:08

Ilustrasi pertandingan golf (Hendy AS/Skor.id).

Other Sports

Masuk Kalender Event Premium International Series, JAKIC 2025 Siap Digelar Oktober

Jakarta International Championship 2025 akan digelar di Damai Indah Golf PIK Course, Jakarta, pada 2-5 Oktober 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Sep, 10:01

Indonesia Kings Laga 2025 atau IKL Fall 2025. (Honor of Kings)

Esports

Rekap IKL Fall 2025, Winstreak RRQ Putus

Vesakha Esports tampil luar biasa di Week 4 dengan meraih kemenangan penting atas RRQ.

Gangga Basudewa | 16 Sep, 09:56

Erick Thohir

National

Erick Thohir Ganti Ketua Komdis PSSI

Erick Thohir mengumumkan ada perubahan di empat komite PSSI, salah satunya dia tak lagi jadi Ketua Komite Wasit.

Rais Adnan | 16 Sep, 08:57

The International (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

TI 2025: Team Falcons Juara, Penonton Terus Meningkat

Team Falcons jadi juara The International 2025 yang memiliki jumlah penonton yang terus meningkat dari tahun sebelumnya.

Thoriq Az Zuhri | 16 Sep, 04:22

Roster Team Liquid ID untuk MPL ID Season 16. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Apa yang Salah dengan Team Liquid ID Musim Ini?

Musim ini, apa yang salah dengan Team Liquid ID? Padahal dua musim lalu mereka jadi juara MPL Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 16 Sep, 04:00

Load More Articles