SKOR.id – Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti memperingatkan para pemain harus seperti yang ia sebut sebagai “memperhatikan semua yang kami katakan dan lakukan” ketika mewakili skuad Italia.
Pernyataan itu ditegaskan Spalletti setelah dirinya memulangkan bek tengah Francesco Acerbi di tengah tuduhan melakukan tindakan rasisme.
Pertandingan persahabatan yang akan dilakoni Timnas Italia melawan Venezuela pada hari Kamis (21/3/2024) dan Ekuador pada Minggu (24/3/2024) dibayangi oleh kontroversi seputar Acerbi, bek tengah andalan Inter Milan yang menjadi bagian dari Gli Azzurri saat merebut trofi Euro 2020 itu.
Saat Inter menjamu SSC Napoli pada laga pekan ke-29 Liga Italia 2023-2024, Minggu lalu, bek Napoli Juan Jesus memberi tahu wasit bahwa Acerbi telah “memanggilnya n***o” dan kemudian menjelaskan kepada DAZN bahwa bek Inter tersebut telah meminta maaf.
Hal ini mendorong Spalletti dan FIGC untuk membebaskan Acerbi dari tugas internasional, meskipun bek berusia 36 tahun tersebut mengatakan kepada wartawan pada Senin (18/3/2024) malam bahwa dia “tentu saja tidak mengatakan apa pun yang bersifat rasis.”
Spalletti pun langsung mengadakan konferensi pers pada Senin malam itu dan pertanyaan pertama yang muncul adalah mengenai situasi ini.
“Ada pernyataan yang kami keluarkan dan pikiran saya ada di sana. Kami semua memutuskan untuk melakukan ini bersama-sama,” ujar Spalletti, seperti dikutip Football Italia.
“Saya tidak ingin berada di posisi ini. Tetapi kami memiliki tanggung jawab terhadap olahraga yang sangat penting bagi bangsa kami. Mengingat apa yang muncul, kita semua harus bertindak, bahkan ketika segala sesuatunya belum sepenuhnya diklarifikasi.
“Francesco mengatakan kepada saya bahwa ini bukanlah insiden rasisme. Namun kita harus selalu berhati-hati dengan perilaku kita, memperhatikan segala sesuatu yang kita katakan dan lakukan. Terutama ketika kita adalah bagian dari Nazionale (sebutan untuk Timnas Italia).
“Dua jam yang kami habiskan di lapangan sangatlah penting, begitu pula 22 jam lainnya dalam sehari saat kami mewakili Nazionale.”
Lebih jauh Spalletti menjelaskan ia sangat kecewa ketika harus mengambil keputusan dalam situasi seperti ini. Ia mengakui seluruh anggota tim terlibat di dalamnya. Acerbi, menurut Spalletti, berada dalam situasi sulit dan ia juga pemain penting bagi Italia. “Tidak ada perubahan sehubungan dengan kekuatan tim,” tutur Spalletti.
Spalletti pernah menjadi pelatih Napoli selama dua tahun dan menangani Juan Jesus. Publik pun penasaran apakah sang pelatih pernah mencari cerita dari sisi pemain Brasil itu? “Saya mencoba menelepon, tetapi teleponnya dimatikan,” ucapnya.
Jika terbukti bersalah menggunakan pelecehan rasis, maka Acerbi bisa menghadapi larangan bermain 10 pertandingan Liga Italia. Untuk menggantiikan Acerbi, yang sudah mengantongi 34 caps dan satu gol bersama Gli Azzurri, langsung memanggil bek AS Roma, Gianluca Mancini.