- Kabar pelecehan seksual kembali mengguncang tenis dunia.
- Presiden Federasi Tenis Polandia (PZT), Miroslaw Skrzypczynski, mundur dari jabatannya pada Kamis (24/11/2022).
- Iga Swiatek menuntut PZT segera melakukan tindakan.
SKOR.id - Kabar pelecehan seksual kembali mengguncang tenis dunia. Kali ini melibatkan pimpinan tenis Polandia (PZT), Miroslaw Skrzypczynski.
Kamis (24/11/2022) waktu setempat, Miroslaw Skrzypczynski yang menjabat Presiden Federasi Tenis Polandia, mengajukan permohonan mundur.
Seperti dilansir Firstpost, Jumat (25/11/2022), kabar mundurnya Miroslaw Skrzypczynski disampaikan PZT dan telah diterima dengan suara bulat.
"Selama pertemuan badan pengelola Asosiasi Tenis Polandia (PZT), Miroslaw Skrzypczynski mengajukan pengunduran diri... dengan segera."
Keputusan mundur diambil Miroslaw Skrzypczynski, menyusul tuduhan pelecehan seksual oleh anggota Parlemen Polandia, Katarzyna Kotula, Senin lalu.
Kepada media di Warsawa, Polandia, Kotula mengaku mengalami pelecehan dari Skrzypczynski yang notabene pelatih tenisnya saat saat remaja.
Bahkan, Kotula menggambarkan Skrzypczynskinya sebagai seorang "predator seksual" dan yakin bahwa dirinya bukan satu-satunya korban.
Lebih lanjut, masih menurut pengakuannya, Skrzypczynski setidaknya melakukan penganiayaan terhadapnya sebanyak 12 kali dalam tiga tahun.
Momen kelam itu terjadi saat Kotula bergabung dengan sebuah klub tenis yang berada di wilayah timur laut Polandia pada medio 1990-an.
Pria yang menjabat Presiden PZT sejak 2017 tersebut juga menerima tuduhan serupa melalui media. Namun, Skrzypczynski membantahnya.
Kabar pelecehan yang dilakukan Miroslaw Skrzypczynski membuat geram petenis putri nomor satu dunia yang juga asal Polandia, Iga Swiatek.
Selasa (22/11/2022), atlet 21 tahun tersebut menuntut PZT segera melakukan tindakan dan menyebut pelecehan sebagai isu yang serius.
"Sebagai pemimpin (peringkat) tenis putri (dunia), saat ini, saya tidak bisa tinggal diam," tulis Iga Swiatek melalui akun Twitter pribadi.
Dua hari setelah itu, PZT mengatakan akan membentuk komisi eksternal yang independen dan terdiri dari tiga wanita untuk menyelidiki.
Komisi tersebut akan mulai bekerja pada akhir November 2022 dan menyerahkan temuannya dalam kurun waktu enam bulan ke depan.
Berita Tenis Lainnya:
Piala Dunia 2022: Kalah dari Arab Saudi, Argentina Dapat Dukungan Rafael Nadal
Turnamen Tenis Putri Rajawali Open Perebutkan Hadiah Rp100 Juta