Dihukum Larangan Bermain 4 Tahun, Paul Pogba Buka Suara

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Bintang Juventus, Paul Pogba. (M. Yusuf/Skor.id).
Gelandang Juventus Paul Pogba akhirnya dijatuhi hukuman 4 tahun larangan bermain akibat kasus doping. (Yusuf/Skor.id).

SKOR.id – Gelandang Juventus FC Paul Pogba dijatuhi larangan bermain sepak bola selama empat tahun setelah gagal dalam tes narkoba Agustus lalu.

Pemain berusia 30 tahun itu dinyatakan positif testosteron setelah pertandingan pertama Juventus di Liga Italia (Seri A) musim ini melawan Udinese Calcio, dan dijatuhi hukuman berat oleh kantor kejaksaan anti-doping di Italia pada Kamis (29/2/2024). 

Pengacara Pogba telah menolak kesepakatan pembelaan dan berharap klien mereka mendapatkan hukuman yang lebih ringan setelah mengklaim bahwa dia secara tidak sengaja menelan zat yang menyebabkan hasil tes positif.

Namun, jaksa penuntut tidak mempercayai pembelaan Pogba. Kini, hukuman sudah dijatuhkan dan larangan bermain hingga empat tahun itu berpotensi mengakhiri kariernya. 

Pogba sendiri telah mengonfirmasi niatnya untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga. Pogba akan berusia 31 tahun bulan depan. Itu berarti dia tidak akan bisa kembali bermain sampai usianya hampir 35 tahun, kecuali bandingnya berhasil.

Berbagi pernyataan setelah putusan tersebut, pemain internasional Prancis itu menekankan bahwa dia telah dijatuhi keputusan yang “tidak benar”.

“Saya hari ini telah diberitahu tentang keputusan Tribunale Nazionale Antidoping (TNA, badan sistem peradilan olahraga Italia untuk pelanggaran peraturan olahraga anti-doping) dan yakin bahwa keputusan tersebut tidak benar,” tutur Pogba.

“Saya sedih, terkejut, dan sangat kecewa karena semua yang telah saya bangun dalam karier bermain profesional saya telah direnggut dari saya.

“Ketika saya bebas dari batasan hukum, cerita lengkapnya akan menjadi jelas. Namun saya tidak pernah secara sadar atau sengaja mengonsumsi suplemen apa pun yang melanggar peraturan anti-doping. 

“Sebagai atlet profesional, saya tidak akan pernah melakukan apa pun untuk meningkatkan kinerja saya dengan menggunakan zat-zat terlarang dan tidak pernah tidak menghormati atau menipu sesama atlet dan pendukung tim mana pun yang pernah saya bela, atau lawan saya. 

“Sebagai konsekuensi dari keputusan yang diumumkan hari ini, saya akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga.”

Skorsing untuk Paul Pogba ini melengkapi kejatuhan dramatis pemain yang pernah menjadi pesepakbola termahal di dunia. 

Setelah lulus dari Akademi Manchester United, Pogba pindah ke Juventus dengan status bebas transfer pada tahun 2012 dan memenangi empat gelar Liga Italia berturut-turut.

Hal ini meyakinkan Setan Merah untuk membawanya kembali ke Old Trafford pada tahun 2016 dengan biaya rekor dunia sebesar 89 juta poundsterling.

Pogba memenangi Piala Dunia bersama Prancis dua tahun kemudian, dengan mencetak gol di final melawan Kroasia. Tetapi, berikutnya ia kesulitan untuk mencapai level yang sama di level klub.

Selama enam tahun kembali di Inggris, Pogba memenangkan Liga Europa dan Piala Liga bersama United, tetapi gagal menjadikan mereka penantang gelar Liga Inggris.

Pertandingan terakhirnya membuatnya tertatih-tatih setelah 10 menit ketika Man United mengalami kekalahan telak 0-4 melawan rival sengitnya Liverpool FC di Anfield.

Dia meninggalkan juara Liga Inggris (Liga Primer) 13 kali itu dengan status bebas transfer untuk kedua kalinya pada tahun 2022 untuk kembali ke Juventus karena dia ingin menghidupkan kembali kariernya.

Namun tahun pertama Pogba di Turin terbukti menjadi bencana karena ia melewatkan sebagian besar musim karena cedera. Pogba hanya menjadi starter satu pertandingan sepanjang musim setelah absen karena masalah lutut, pangkal paha, dan hamstring.

Dia pun ditempatkan di bangku cadangan Juventus untuk pertandingan pembuka musim 2023-2024, tetapi tidak diturunkan dalam kemenangan 3-0 mereka di Udinese.

Setelah pertandingan itu, Pogba kembali menjalani tes yang menyebabkan dia menerima larangan empat tahun. 

Zat yang ditemukan dalam sistemnya adalah DHEA (Dehydroepiandrosterone), yang secara alami dapat meningkatkan kadar testosteron.

Pogba meminta sampel B-nya untuk diuji, tetapi hasilnya juga positif pada bulan Oktober, yang menyebabkan Juventus mempertimbangkan untuk mengakhiri kontraknya.

Pogba bersikeras sejak awal bahwa dia tidak tahu bagaimana zat tersebut bisa masuk ke dalam sistem tubuhnya dan bahwa dia tidak ingin mendapatkan keuntungan dalam olahraga.

Ada juga kasus sebelumnya di Liga Italia yang menyatakan bahwa Pogba mungkin tidak menerima sanksi seberat itu. 

Pada tahun 2018, penyerang asal Brasil yang memperkuat Cagliari, Joao Pedro, terancam larangan bermain empat tahun setelah dinyatakan positif menggunakan diuretik. 

Pedro bersikeras bahwa dia tanpa sadar telah mengonsumsi suplemen makanan yang terkontaminasi dan saat itu argumennya diterima. Alhasil, Pedro hanya menerima larangan bermain selama enam bulan, yang sebagian besar dijalani selama pramusim.

Pogba mungkin mengharapkan hukuman serupa, dan berusaha menjaga kebugaran tubuhnya sembari menunggu nasibnya.

Pada bulan November lalu, agen Pogba, Rafaela Pimenta, juga mengklaim bahwa dia optimistis dengan potensi larangan bermain kliennya. Namun faktanya, Pogba sekarang harus menjalani skorsing yang lama setelah keputusan dari TNA pada Kamis. 

Pogba telah diskors oleh jaksa anti-doping pada September 2023. Akibatnya, Pogba tidak berlatih bersama rekan satu timnya di Juventus selama lima bulan namun masih menerima 2.400 euro (sekira Rp40,79 juta) per bulan, biaya minimum yang ditentukan oleh kesepakatan kolektif antara klub dan Asosiasi Pesepak Bola untuk pemain yang diskors karena doping. 

Di atas kertas, Juventus sudah bisa memutus kontraknya. Namun, klub raksasa Liga Italia itu akan berbicara terlebih dahulu dengan pihak sang pemain dan mungkin belum mengambil keputusan apa pun hingga Juni mendatang.

RELATED STORIES

Tersangkut Doping, Paul Pogba Terancam Hukuman 4 Tahun

Tersangkut Doping, Paul Pogba Terancam Hukuman 4 Tahun

Paul Pogba tersangkut kasus doping yang membuat ia terancam hukuman larangan bertanding selama empat tahun.

Didier Deschamps Tidak Dapat Janjikan Masa Depan Paul Pogba di Timnas Prancis terkait Kasus Doping

Didier Deschamps Tidak Dapat Janjikan Masa Depan Paul Pogba di Timnas Prancis terkait Kasus Doping

Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, menyatakan Paul Pogba membutuhkan waktu untuk kembali terkait kasus doping yang dihadapinya saat ini.

5 Pesepak Bola yang Terjerat Kasus Doping sebelum Paul Pogba

Sebelum Paul Pogba, ada pesepak bola lain yang pernah terjerat kasus doping, seperti Andre Onana, Adrian Mutu, Rio Ferdinand, Pep Guardiola, hingga Diego Maradona.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

pt liga indonesia baru

Liga 2

LIB Pastikan Pakai VAR untuk Liga 2 2024-2025, Laga Final dan Perebutan Peringkat Tiga

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menjelaskan soal kepastian penggunaan VAR pada Liga 2 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 23 Feb, 02:23

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 23 Feb, 01:55

Cover Piala Asia U-20 2025.

Timnas Indonesia

Piala Asia U-20 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Asia U-20 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Teguh Kurniawan | 23 Feb, 01:46

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia, Liga 2 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 2

Liga 2 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 23 Feb, 01:45

Logo baru kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2023-2024 terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 23 Feb, 01:42

Liga Nusantara 2024-2025 atau Liga 3 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Liga Nusantara 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Nusantara 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 23 Feb, 01:39

Ilustrasi Valorant. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

VCT 2025 Masters Bangkok: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran VCT 2025 Masters Bangkok sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen Valorant dunia ini.

Thoriq Az Zuhri | 22 Feb, 22:26

Turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 15: Daftar Roster Lengkap Semua Tim

Berikut ini adalah daftar lengkap roster semua tim di gelaran turnamen Mobile Legends: Bang Bang, MPL Indonesia Season 15.

Thoriq Az Zuhri | 22 Feb, 22:25

Jairo Riedewald, gelandang Crystal Palace yang berminat memperkuat Timnas Indonesia. (Hendy Andika/Skor.id)

Timnas Indonesia

Proses Naturalisasi Rumit, Jairo Riedewald Bisa Batal Perkuat Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa surat-surat pendukung naturalisasi Jairo Riedewald belum memadai.

Teguh Kurniawan | 22 Feb, 21:03

bang jay venezia

National

Jay Idzes Kapten dan Clean Sheet, Ole Romeny Debut Starter di Oxford United

Justin Hubner juga sukses bawa Wolves U-21 menang atas tim muda Tottenham Hotspur.

Teguh Kurniawan | 22 Feb, 20:01

Load More Articles