SKOR.id – Mobil listrik DFSK Gelora E sudah beredar sejak dua tahun lalu di Indonesia. Dalam kurun waktu itu, DFSK Gelora E cukup mendapatkan penerimaan positif dari berbagai kalangan.
Peminatnya adalah para pelaku usaha yang membutuhkan alat transportasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis dengan pendekatan ramah lingkungan.
DFSK Gelora E saat ini masih menjadi satu-satunya kendaraan listrik yang berada pada segmen kendaraan niaga ringan.
Mobil listrik yang didistribusikan oleh PT Sokonindo Automobile ini juga diminati karena pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Termasuk penggunaan kendaraan listrik pada berbagai instansi pemerintahan, BUMN, Polri, TNI, dan lain-lain.
Hal itu disampaikan Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (19/11/2023).
“Kami menghadirkan DFSK Gelora E setelah melakukan riset dan melihat adanya kebutuhan akan kendaraan niaga yang ramah lingkungan untuk menunjang berbagai jenis usaha,” ujar Rofiqi.
“Tapi di sisi lain, semangat DFSK menghadirkan kendaraan lingkungan juga selaras dengan semangat pemerintah menekan emisi karbon hingga nanti mencapai net zero emission tahun 2060.”
“DFSK Gelora E ini menjadi bukti bagaimana kami mendukung iklim usaha yang ramah lingkungan dan kebijakan pemerintah menuju era berkelanjutan,” ucap Rofiqi.
Payung hukum yang melatarbelakangi perkembangan kendaraan listrik di Indonesia adalah Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019.
Perpres tersebut membahas tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Perpres ini mengatur mengenai beberapa hal, beberapa di antaranya:
- Percepatan pengembangan industri kendaraan listrik berbasis Baterai dalam negeri
- Pemberian insentif
- Penyediaan infrastruktur pengisian listrik dan pengaturan tarif tenaga listrik untuk kendaraan listrik berbasis baterai
- Pemenuhan terhadap ketentuan teknis kendaraan listrik berbasis baterai
- Perlindungan terhadap lingkungan hidup
Melihat keberpihakan pemerintah terhadap kendaraan listrik, DFSK kemudian merakit DFSK Gelora E di pabrik di Cikande, Serang, Banten.
Sehingga, DFSK bisa menghadirkan unit yang lebih terjangkau. Saat ini DFSK Gelora E bisa dibeli dengan harga mulai Rp350.000.000 (on the road DKI Jakarta).
Perakitan lokal model DFSK Gelora E di Cikande ini juga merupakan buah dari investasi besar yang dipercayakan pabrik pusat DFSK di Cina kepada Indonesia sejak 2017.
DFSK langsung membangun pabrik yang didukung teknologi robotik dan menjadikannya sebagai pabrik dengan status industri 4.0.
Spesifikasi DFSK Gelora E
DFSK Gelora E 100 persen ditenagai oleh listrik sehingga ramah lingkungan dan tanpa emisi karbon gas buang.
Sistem baterai sebagai sumber penyimpanan daya didukung pengisian fast charging sebanyak 20-80% dalam waktu 80 menit.
Jarak tempuh berkendara bisa mencapai hingga 300 kilometer berdasarkan NEDC (New European Driving Cycle).
Sedangkan untuk pengisian reguler, DFSK Gelora E memiliki sistem pengisian normal yang bisa diterapkan pada listrik rumah tangga dengan rata-rata 220V 16A.
DFSK Gelora E didukung torsi maksimum 200 Nm, dan diklaim mampu menghemat biaya energi menjadi sekitar Rp200 per kilometer.
Dari sisi keamanan DFSK Gelora E mengadopsi langkah-langkah perlindungan seperti perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (hingga standar IP67).
Serta, sistem perlindungan baterai yang ketat untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrem.
Selain itu, desain bodi tahan benturan, ditambah sistem ABS dan EBD untuk menjaga keselamatan berkendara pengemudi dan penumpang.
DFSK Gelora series memiliki dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) dengan kabin lapang.
Untuk model minibus, DFSK Gelora memiliki pengaturan tujuh tempat duduk penumpang.
Sedangkan untuk model blind van, panjang kabin mencapai 2,63m (luas 4,8 meter kubik) sangat cocok untuk meningkatkan kapasitas kargo dan logistik.