- Walau banyak komponen dibuat di pabrik Cikande, Serang, Banten, bukan berarti Gelora E kalah dari sisi kualitas.
- Gelora E menggunakan baterai Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH yang bisa menyuplai energi sejauh 300 kilometer.
- Harga yang ditetapkan untuk Gelora E model minibus adalah Rp399 juta, sedangkan blind van Rp350 juta.
SKOR.id – DFSK Motor Indonesia berhasil menekan harga untuk produk Gelora E karena beberapa komponen penting sudah diproduksi di dalam negeri.
Mereka pun menargetkan mobil tipe itu terjual minimal 1.000 buah tahun 2023.
Dongfeng Sokon Automobil menegaskan komitmennya terhadap pengembangan mobil listrik. Mereka pun giat memasarkan Gelora E, tipe blindvan dan minibus, untuk konsumen di Tanah Air.
Walau banyak komponen dibuat di pabrik Cikande, Serang, Banten, bukan berarti mobil ini kalah dari sisi kualitas.
Merek asal Cina ini mengklaim telah memenuhi industri 4.0 dari sisi produksi, dengan melibatkan teknologi robotik canggih hingga 90 persen.
Total produksi setahun adalah 50 ribu unit yang juga dipasarkan ke kawasan Asia, khususnya ke negara dengan mobil setir kanan.
Hal itu dijelaskan CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus, di booth DFSK Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 JIExpo Kemayoran, Kamis (16/2/2023).
“Berdasarkan hasil R&D DFSK, kami memutuskan untuk memproduksi DFSK Gelora E, baik model blindvan maupun minibus di Indonesia," ujar Barus.
“Ini akan memberi dampak positif khususnya dari segi harga karena sudah diproduksi secara lokal dan membuat harga jualnya makin terjangkau bagi konsumen,” ia menambahkan.
Gelora E menggunakan baterai Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH yang bisa menyuplai energi sejauh 300 kilometer.
Pengisian daya juga tidak membutuhkan waktu lama berkat dukungan pengisian cepat. Dari 20 persen ke 80 persen, dibutuhkan waktu 80 menit.
Mereka juga mengadopsi perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi dan tahan debu serta air (standar IP67). Jadi keamanan baterai dalam kondisi ekstrem terjaga.
Mobil ditunjang efisiensi energi tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional.
Berdasarkan kalkulasi, konsumen cukup mengeluarkan Rp200 tiap kilometer atau 1/3 biaya operasional mobil konvensional.
Dimensi DFSK Gelora E sebesar 4.500 mm x 1.680 mm x 2.000 mm (PxLxT), dengan kabin ekstra-luas.
Model minibus hadir dengan kapasitas 7 penumpang dan cocok untuk digunakan sebagai angkutan umum, perjalanan, dan kendaraan shuttle.
Sedangkan, blind van punya panjang kabin 2,63 m dan area kargo mencapai 5 m3. Model ini bisa dipakai untuk kebutuhan logistik, katering, angkutan barang, dan berbagai sektor lain.
Harga yang ditetapkan untuk model minibus adalah Rp399 juta, sedangkan blind van Rp350 juta. Itu merupakan banderol on the road DKI Jakarta.
Dalam kesempatan peluncuran tersebut, DFSK juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Pupuk Kaltim dan PT Global Pahala Rental.