SKOR.id – Jessica Pegula mengaku “tidak terlalu kagum” dengan Pro WOW Dress baru keluaran Adidas saat pertama kali melihatnya.
Hal tersebut diungkapkan petenis wanita Amerika Serikat (AS) itu setelah kemenangannya di babak ketiga turnamen tenis Grand Slam US Open 2024 atas Jessica Bouzas Maneiro dengan 6-3, 6-3, pada hari Sabtu (31/8/2024).
Setelan pakaian tenisnya yang berwarna kombinasi biru, hitam dan putih terbukti sangat menarik perhatian dengan lengan panjang dan potongan ketiak.
Setelan itu menyita perhatian publik di Flushing Meadows–Corona Park, Queens, New York City, AS, bukan hanya dari penggila tenis namun juga pemerhati mode.
Ketika Adidas meminta petenis asal Buffalo, New York, itu mencobanya, reaksi awalnya sangat menarik. “Ya, sejujurnya saya bukan penggemar terbesarnya, ketika saya pertama kali memakainya awal tahun ini di Indian Wells,” kata Pegula kepada Baseline.
“Mereka menunjukkannya kepada saya, dan saya berkata, ‘Oh, sulit, saya tidak tahu’,” tutur unggulan keenam tunggal wanita di US Open tahun ini.
Setelan yang dimaksud adalah salah satu pakaian yang menonjol dari Adidas New York Collection 2024, yang melakukan debut di Grand Slam terakhir musim ini. Karena Flushing Meadows diketahui mengalami suhu tinggi selama akhir musim panas, koleksi ini bertujuan untuk meningkatkan manajemen suhu tubuh sekaligus memaksimalkan rentang gerak.
Pegula adalah salah satu dari beberapa petenis Adidas di US Open 2024, termasuk Caroline Wozniacki, Maria Sakkari, Daria Kasatkina, Alexander Zverev, dan Stefanos Tsitsipas yang tampil memukau dengan koleksi barunya. Sementara itu, Elina Svitolina juga terlihat cocok mengenakan Adidas Pro WOW Dress.
Didominasi warna biru kobalt yang terinspirasi oleh lapangan keras yang digunakan di US Open, Pro WOW Dress yang dibanderol 210 dolar AS (sekira Rp3,26 juta) menampilkan lengan panjang dengan potongan di ketiak dan blok warna strategis, lipatan berwarna kontras di sepanjang rok, dan bukaan jaring di bagian belakang untuk ventilasi.
Untuk membuat desain New York Collection, Adidas menggunakan teknologi penangkapan gerak untuk menganalisis gerakan tubuh pemain dari waktu ke waktu dan menghitung area mana yang menghasilkan panas paling banyak.
Data ini menginformasikan penempatan material dan potongan di area dengan pergerakan tinggi—seperti di sekitar bahu dan di bawah lengan.
Pegula mengatakan meskipun pada awalnya ia merasa siluet unik dari pakaian tersebut agak aneh, setelah beberapa pertandingan di US Open, ia mulai terpesona. Setelan tersebut “sangat ringan” dan menurut petenis peringkat keenam dunia itu, ia dapat merasakan efek dari pemblokiran warna yang strategis selama pertandingannya.
“Saya tahu bahwa itu membantu aliran udara dan panas berdasarkan warna hitam dan putih di lengan dan bahu. Menurut saya juga menghalangi sinar matahari dari bahu Anda,” tutur petenis yang sudah mengoleksi enam gelar di nomor tunggal itu.
“Orang-orang berkata, ‘Bukankah itu akan lebih panas?’ Ini sebenarnya sangat ringan dan sangat menyerap keringat, jadi menurut saya itu cukup keren.”
Yang pasti, dengan setelan pakaian tenis baru Adidas, Jessica Pegula berhasil melaju ke perempat final US Open setelah di babak keempat menumbangkan petenis asal Rusia, Diana Maximovna Shnaider, dengan 6-4, 6-2.
Ini menjadi perempat final Grand Slam ketujuh bagi Pegula, yang juga pencapaian tertingginya di seluruh seri tersebut (Australian Open, French Open, Wimbledon, dan US Open). Di US Open sendiri, torehan terbaik Pegula juga perempat final pada 2022.