- Bek sayap Persik Kediri, Ibrahim Sanjaya, terjebak di Kediri selama pandemi virus corona.
- Pada awal virus corona menyebar, Ibrahim Sanjaya sabar dan santai ikuti instruksi Persik.
- Ibrahim Sanjaya sempat punya peluang pulang meninggalkan mes Persik tapi memilih bertahan.
SKOR.id - Bek sayap Persik Kediri, Ibrahim Sanjaya, merasakan penderitaan yang berlipat saat pandemi virus corona karena terjebak di Kediri.
Selain tentunya merasakan penderitaan yang dirasakan orang pada umumnya karena pandemi virus corona, Ibrahim merasakan derita tambahan.
Bek berusia 24 tahun ini tidak bisa seperti para pemain Macan Putih, julukan Persik, lainnya yang bisa menikmati libur aktivitas klub di kediamannya masing-masing.
Berita Persik Lainnya: Striker Persik Ingin Kompetisi Lanjut, Alasannya Soal Finansial
Saat ini Ibrahim harus menetap di mes Persik dan hanya ditemani gelandang Galih Febrian. Ia pun berbagi penyebab bisa terjebak di Kediri ke Skor.id, Kamis (7/5/2020).
"Saya terjebak di Kediri. Jadi, awalnya tuh imbauan dari pengurus klub tidak boleh pulang dulu. Makanya saya sabar dan santai," kata Ibrahim.
"Tapi, ternyata pemain yang lain sudah pada pulang. Dibilang jangan pulang dulu, tapi teman-teman bilangnya sudah terlanjur beli tiket," ia melanjutkan.
Persik memang mengimbau para pemain untuk tetap bertahan dahulu di Kediri. Pada masa awal pandemi virus corona, imbauannya hanya tiga hari libur.
Namun, melihat kondisi yang tidak kunjung membaik, para pemain rupanya bergegas untuk pulang. Meski ada pula yang dipaksa mudik seperti para pemain asing.
"Kalau saya sabar dulu, tapi malah tambah parah dan tahunya tidak bisa pulang karena penerbangan tidak ada atau terbatas," kata Ibrahim.
Lebih lanjut pemain asal Waikabubak, Sumba, Nusa Tenggara Timur, ini menjelaskan seiring berjalannya waktu sejatinya ia sempat bisa mendapatkan tiket.
Namun karena penyebaran virus corona yang masif, ia memilih untuk mengurungkan niatnya mudik dengan alasan kesehatan keluarganya.
Berita Persik Lainnya: Bek Persik Terkunci di Kediri hingga Mencari Kolak pun Tak Bisa
"Akhirnya saya pertimbangkan (untuk pulang). Saya mikirnya oke saya sekarang sehat, tapi nanti kalau kena (virus corona) di perjalanan gimana?" ucap Ibrahim.
"Saya juga mulai terbiasa dengan kondisi terjebak di sini. Belum tentu ketika saya di sana (kampung halaman) bisa menjalani aktivitas seperti biasa," ia memungkasi.