- Thibaut Courtois menjadi bintang ketika Real Madrid juara Liga Champions musim ini.
- Penyelamayan krusial yang ia lakukan terbukti membuat gawang Madrid tetap bersih.
- Ada beberapa fakta menarik tentang kiper asal Belgia tersebut.
SKOR.id - Thibaut Courtois menjadi bintang ketika Real Madrid mengalahkan Liverpool FC di final Liga Champions 2022-2023 akhir pekan lalu.
Penyelamatan-penyelamatan krusial yang ia lakukan terbukti membuat gawang Los Blancos tetap bersih selama final.
Namun di luar itu semua, ada beberapa fakta menarik yang mungking jarang diketahui tentang kiper asal Belgia berusia 30 tahun tersebut. Dan berikut adalah ulasannya:
Memulai kariernya sebagai bek kiri
Thibaut Courtois saat ini adalah salah satu penjaga gawang terbaik di dunia, tetapi dia tidak benar-benar memulai perjalanan sepak bolanya sebagai penjaga gawang.
Courtois bermain sebagai bek kiri untuk tim pertamanya, yaitu Bilzerse Waltwilder.
Namun, ketika dia tiba di Genk, tim pelatih melihat keahliannya bermain sebagai kiper dan memutuskan untuk mencobanya di posisi tersebut.
Baru pada usia tujuh atau delapan tahun dia menjadi kiper untuk pertama kalinya, tetapi kemudian kehebatannya membuatnya naik ke tim senior untuk melakukan debutnya pada tahun 2009 melawan Gent.
Keluarganya mahir bermain voli
Meskipun Courtois telah menghabiskan seluruh hidupnya bermain sepak bola, keluarganya menyukai olahraga yang berbeda.
Kiper asal Belgia itu mengungkapkan bahwa bakatnya sebagai penjaga gawang sebagian karena faktor genetik, sejak orang tuanya dulu bermain bola voli.
Dalam sebuah wawancara dengan Real Madrid TV, dia menjelaskan: “Mereka adalah pemain voli dan ini adalah olahraga di mana Anda membutuhkan orang-orang tinggi untuk bermain dengan sangat cepat."
"Sejak saya masih kecil, saya biasa bermain di taman dan bermain voli pantai. Itu juga membuat saya mahir menjadi penjaga gawang, dan itu banyak membantu saya.
"Memiliki tinggi hampir dua meter dan bisa bergerak dengan cepat berarti Anda bisa menangkis banyak bola.”
Meskipun orang tuanya tidak bermain di level profesional, saudara perempuannya, Valerie, melakukannya.
Valerie Courtois berusia 31 tahun dan bermain sebagai libero untuk Stade Francais Paris Saint Cloud, dan untuk tim bola voli nasional Belgia, dan ia juga dinobatkan sebagai Libero Terbaik Kejuaraan Eropa pada 2013.
Memiliki cara tersendiri untuk merayakan gol
Courtois pernah membahas cara dia merayakan gol rekan satu timnya dan perbedaan antara melakukannya ketika bermain kandang maupun tandang.
Dalam sebuah wawancara dengan media resmi klubnya, ia berkata: “Saya selalu melakukan lompatan kecil."
"Ketika kami bermain di kandang, saya merayakannya dengan para penggemar, tetapi di Stadion tandang, pendukung tim lawan tidak selalu senang dengan Anda, dan mereka menyoraki kami."
"Saya selalu menyentuh kedua tiang dan mistar gawang dan, ketika rekan tim saya kembali ke sisi lapangan kami, kami membuat gerakan dengan jari-jari kami.”
Perannya bersama DUX Gaming dan DUX Madrid
Dalam kemitraan dengan Borja Iglesias dari Real Betis, Courtois memiliki tim eSports: DUX Gaming.
Lalu, pada Juni 2020, mereka membeli tim sepak bola di wilayah Madrid, Inter de Madrid, yang berganti nama menjadi DUX Internacional de Madrid dan bermain di liga Primera Division RFEF.
Courtois, oleh karena itu, dikenal karena kecintaannya pada eSports dan dia bahkan terlihat berbagi layar dengan streamers terkenal.
Masih membela Atletico Madrid ketika Real Madrid meraih La Decima
Courtois bergabung dengan Real Madrid pada Agustus 2018.
Akan tetapi hanya beberapa tahun sebelumnya, ia menghadapi Real Madrid di salah satu pertandingan terpenting dalam sejarah Los Merengues: final Liga Champions pada Mei 2014, di mana Real Madrid berhasil memenangkan La Decima.
Courtois menjadi penjaga gawang untuk Atletico Madrid di final itu, yang berakhir dengan kemenangan 4-1 untuk timnya saat ini.
Baca Juga Berita Liga Spanyol Lainnya:
Play-off Promosi LaLiga: Empat Tim Bertarung, Ada Derbi Canaria
5 Hal yang Harus Dibenahi Real Madrid untuk Musim Baru 2022-2023