- Petinju kelas berat Inggris Dillian Whyte tetap berambisi menghadapi Deontay Wilder dengan atau tanpa gelar.
- Dillian Whyte masih sakit hati diabaikan Deontay Wilder meski berstatus sebagai penantang No.1 WBC.
- Deontay Wilder kehilangan sabuk juara kelas berat versi WBC usai kalah dari Tyson Fury, Sabtu (22/2/2020).
SKOR.id – Deontay Wilder telah kehilangan gelar juara dunia kelas berat versi WBC menyusul kekalahan technical knockout (TKO) dari Tyson Fury di Las Vegas, Sabtu (22/2/2020) lalu.
Kendati demikian, Bronze Bomber, julukan Wilder, masih tetap diburu. Adalah Dillian Whyte yang berambisi memberikan kekalahan berikutnya untuk petinju 34 tahun itu.
Whyte, yang memiliki rekor 27-1, dibuat frustrasi untuk bisa menghadapi Deontay Wilder. Ia terus mendapatkan penolakan dari Bronze Bomber
Meski berstatus sebagai penantang No.1 WBC sejak 2017, ia harus menunggu hingga Februari 2021 untuk mendapatkan duel wajib perebutan gelar WBC.
Kini, Dillian Whyte mungkin akan menunggu lagi untuk berduel dengan Wilder. Kemungkinan hingga pertarungan ketiga antara Bronze Bomber dengan Tyson Fury.
Whyte meyakini Deontay Wilder akan kembali menelan kekalahan menghadapi Gypsy King, julukan Fury. Meski kecewa, Dillian Whyte belum kehilangan keinginan melawan Wilder.
Petinju kelas berat berusia 31 tahun tersebut masih berambisi membuktikan diri lebih baik ketimbang Bronze Bomber.
“Saya sudah menunggu terlalu lama untuk bertarung dengannya. Bagi saya dia (Wilder) seperti pecundang,” ujar petinju Inggris kelahiran Jamaika tersebut.
“Namun saya tetap ingin menghadapi Wilder, dengan atau tanpa sabuk juara. Melawannya lebih dari sekadar meraih gelar,” kata Whyte lagi.
Baca Juga: Deontay Wilder Masuk Rumah Sakit Usai Dirobohkan Tyson Fury
Dillian Whyte masih sakit hati karena terus menerus diabaikan Deontay Wilder meski berstatus sebagai penantang utama WBC.
Pernyataan-pernyataan Bronze Bomber pun tetap membekas dalam benak petinju berjulukan Body Snatcher itu.
Deontay Wilder pernah menyinggung Dillian Whyte sebagai petarung yang hanya berani menghadapi petinju-petinju uzur atau tua.
"WBC memintanya duel dengan Luis Ortiz yang dia (Whyte) anggap 'tua'. Faktanya, dia justru memilih menghadapi Alexander Povetkin yang sudah 40 tahun," kata Wilder.
"Sebelumnya, dia menghadapi Marius Wach yang juga telah 40 tahun. Whyte mengklaim ingin melawan petinju terbaik, tapi dia tidak mau untuk itu," imbuh Bronze Bomber.